» 𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 11 «

952 160 64
                                        

"(Name) kau milikku!"

"Menjauh dariku!"

Dengan sisa kesadaran yang ada, dan berusaha bertahan dari efek obat afrodisiak yang dicampur ke dalam minumannya, (Name) berusaha melawan Hiro yang sudah mendorongnya ke jok belakang mobil.

Dua kancing kemeja atas (Name) sudah terbuka, itu semua ulah Hiro.

"Diam kau!" bentak Hiro setelah mendapat pukulan tepat di wajahnya.

"DALAM MIMPIMU BAJINGAN TUA!"

"KAU!"

Penglihatan (Name) makin lama makin buruk, kepalanya mulai pusing dengan tubuh yang mulai berkeringat akibat obat perangsang itu. Tapi ingatan buruk muncul di kepalanya, kejadian persis seperti yang ada di depannya.

Menggertakkan giginya, (Name) ingin mempertahankan diri.

Tubuhnya semakin melemah, entah obat apalagi yang dimasukkan selain obat perangsang itu.

Sekali saja, (Name) ingin mempertahankan dirinya sendiri. Dia tidak mau kejadian itu terulang kembali, kejadian mengerikan yang menimpanya saat SMP.

Yang bahkan dilakukan oleh orang yang dia percaya.

Kumohon ....

Jika (Name) tidak bisa mempertahankan tubuhnya demi dirinya sendiri, setidaknya dia ingin melakukannya demi Hirugami.

Demi orang itu.

"Lemah juga kau akhirnya!" seru Hiro yang tertawa senang. Tangan kirinya bergerak menggenggam kedua tangan (Name) yang mencengkramnya kuat-kuat.

"Lepaskan aku! Siala---hhmpphh!"

Kedua mata (Name) terbelalak saat Hiro mencium dan bahkan melumat bibirnya dengan penuh nafsu, kedua kakinya menendang-nendang kuat. Berusaha melepaskan diri meski kemungkinannya kecil.

"Brengsek---hmmpph!"

"Mengumpat sebanyak yang kau mau, kau jadi milikku sekarang," tutur Hiro penuh penekanan.

'Tak berhenti sampai disitu, Hiro bahkan memasukkan tangannya ke dalam kemeja (Name). Mengelus perut si wanita dengan lembut, membuat (Name) makin memberontak.

Lagi, lagi, lagi, lagi, dan lagi. Ingatan mengerikan itu muncul di kepalanya.

Membuat tubuhnya gemetaran, matanya memanas dan air mata membentuk sungai kecil di pipi.

Bagaimana seringaian penuh nafsu itu menatap tubuhnya yang setengah telanjang kala itu, memaksanya untuk melakukan hal 'itu' meski dia melawan dan berteriak kalau dia tidak mau.

"T-tolong ...."

Tidakkah ada satu hal baik yang datang padanya? Pada (Name)?

Apakah Dewi Fortuna begitu membencinya sehingga tidak pernah memberinya keberuntungan?

Satu kali saja ....

PRANG!

Suara yang memekakkan telinga, membuat Hiro menghentikan kegiatannya dan menoleh ke arah jendela mobil di belakangnya.

Sebuah tangan yang kini berdarah akibat meninju kaca mobil sampai pecah membuat Hiro membelalakkan matanya kaget, bagaimana bisa orang lain tahu keberadaannya? Padahal dia sudah parkir di tempat yang sepi.

"BEDEBAH SIALAN! APA YANG KAU LAKUKAN PADA ISTRIKU?!"

Pintu mobil yang tadinya terkunci, kini sudah terbuka.

Tampak Hirugami menarik kerah baju Hiro dengan tangan kirinya yang sudah berlumuran darah, membanting pria yang menodai istrinya itu ke atas jalanan beraspal.

30 Days • Hirugami Sachiro X Reader •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang