Full flashback
Akhirnya yang ditunggu-tunggu, siapkan kata hujatan kalian gaes
(ノ^_^)ノ
🍁🍁🍁
"(Name)? Belum pulang?"
"Ehehe belum Kak, tadi ada urusan dulu sama guru."
"Kuantar mau? Aku bawa motor hari ini."
"Boleh Kak! Lumayan hemat ongkos~"
Hari itu turun hujan deras. Suasana sekolah yang sudah sepi ditambah sudah hampir malam, beberapa siswa-siswi yang masih ada di sekolah memilih untuk berteduh karena tidak mau kehujanan.
Bagi yang bawa payung atau jas hujan mereka sudah pulang lebih dulu, daripada kedinginan menunggu di sekolah. Ada juga yang menelepon keluarga mereka, meminta salah satunya untuk menjemput sekalian membawakan payung.
(Name) beruntung hari ini. Pulang dari kegiatan klub voli harus berurusan sebentar dengan guru, katanya ada lomba bahasa Inggris dan dia diminta untuk ikut.
Begitu urusannya selesai langsung turun hujan. (Name) pikir dia akan menunggu hujan reda di sekolah bersama beberapa murid lain, tapi untungnya ada senior pembimbing klub yang bersedia mengantarnya pulang ke rumah.
Rei, itu namanya.
Wajahnya cukup tampan, rambut cokelat bergelombangnya cukup untuk membuat para perempuan terpesona. Yah, dia adalah pembimbing klub voli di SMP (Name).
Gadis manis itu kadang berpikir, apa jadwal Rei tidak semakin sibuk? Meski dia adalah alumni SMP-nya, tetap saja seniornya itu sudah kuliah, ya meski masih semester awal. Seharusnya dia memiliki jadwal padat yang membuatnya tidak sempat mengajari para anak SMP.
Tapi tidak apa-apalah. Toh Rei sangat baik padanya dan semua anggota klub.
"Ini rumahmu 'kan?"
"Iya benar."
Rei memberhentikan motornya, membiarkan (Name) turun dan melepas helm di kepala. Mengucapkan terima kasih banyak pada seniornya karena sudah membuang waktu dan tenaga untuk mengantarnya pulang, padahal rumah mereka berlawanan arah.
"Terima kasih banyak, Rei-San. Padahal arah rumah kita berlawanan," ucap (Name) sambil mengulas senyum. Membuat Rei ikut tersenyum dan mengusap pucuk kepala (Name).
Tentu saja perlakuan tiba-tiba itu membuat (Name) terkejut, bahkan pipinya bersemu merah karena kaget.
"Tidak masalah. Kalau mau diantar lagi bilang saja oke? Aku pulang dulu."
Rei menutup kaca helmnya dan mulai menyalakan motornya lagi, (Name) melambaikan tangannya.
"Hati-hati di jalan!"
"Iya terima kasih!"
Sebelum benar-benar pergi, Rei sempat membalas lambaian tangan (Name). Membuat perempuan itu makin tersenyum senang.
Diantar senior populer seperti itu, siapa yang tidak senang?
"Ciee pacaran~"
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days • Hirugami Sachiro X Reader •
FanfictionTiga puluh hari. Bukan waktu yang sebentar, juga bukan waktu yang lama. Dalam sebulan apa yang bisa terjadi? Begitu juga dengan kisahku dengannya, Tiga puluh hari, bagaimana kisah satu bulan kami? Dengannya, Hirugami Sachirou ....
