Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil yang berisikan Seojun dan juga Su-ho memasukki suatu area seperti hutan. Terdapat banyak pohon pohon tumbuh dan menjulang tinggi pada kiri kanannya. Sedangkan jalan yang mereka lewati hanya cukup untuk satu mobil saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil bergerak melambat ,menunggu gerbang otomatis membukanya dengan sempurna.
Su-ho yang duduk di samping Seojun ternganga ,melihat bangunan kastil yang megah namun tampak menyeramkan. "Sial.. bagaimana bisa aku lari dari sini.." gerutu Su-ho dalam hati. Tangannya saling meremat satu sama lain.
Sang sopir berjalan keluar dan segera membukakan pintu mobil untuk Seojun dan juga Su-ho.
"Welcome to my home.." ujar Seojun dengan seringai menyeramkannya.
Tubuh Su-ho bergetar ketika Seojun berjalan mendekat ke arahnya. Ia merasa kematiannya sudah sangat dekat saat ini. "Tu-tuan.. aku mohon ,jangan bunuh aku.." pinta Su-ho. "HA HA HA HA HA.." Seojun tertawa dengan sangat keras ,namun itu malah membuat Su-ho lebih ketakutan.
Seojun mendekatkan wajahnya ke arah Su-ho. "Membunuhmu ?!" Ujar Seojun tepat di wajah Su-ho. "Untuk apa aku membunuh barang bagus seperti mu.."
Deg.. Jantung Su-ho seperti berhenti berdetak. Tangannya mulai mengeluarkan keringat. "Apa dia berniat menjualku.." batin Su-ho. Ia terus menundukkan kepalanya dan menghindari tatapan tajam Han Seojun.
"Ikuti aku.." perintah Seojun. Ia langsung melangkah masuk menuju ke kastil megahnya. Su-ho sempat menengok ke belakang, matanya membola dengan sempurna ketika melihat jejeran barisan pengawal Seojun yang menjaga sekitar kastilnya dengan sangat ketat. "Fuck!" Su-ho langsung melangkah masuk mengekori Seojun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
