Chapter 8

6.3K 643 12
                                    

"Aku kembali ke apartemen sempit ini lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku kembali ke apartemen sempit ini lagi.." gumam Su-ho. Ia langsung melemparkan tas nya ke atas ranjang.

Park Seo-joon mendekat ke arah Su-ho dan langsung memeluk tubuhnya dari belakang. Ia menciumi leher Su-ho dan menghirup aroma manis khas yang Su-ho milikki.

Park Seo-joon membalikkan tubuh Su-ho hingga mereka sekarang berhadapan. Seo-joon meremas kedua bongkahan sintal milik Su-ho dengan sensual.
"Ngghhh.. apa kita bisa beristirahat terlebih dulu ?" Tanya Su-ho.
"Tidak.."

Dengan cepat ,Seo-joon menunggingkan tubuh Su-ho dan menurunkan celana yang sedang Su-ho kenakan. Selanjutnya ,Seo-joon menurunkan sendiri celana yang sedang ia kenakan dengan cepat.

Tanpa persiapan apapun ,Seo-joon melesakkan batang tegangnya ke dalam lubang sempit Su-ho.
"Akkhhh.. fuck!" Pekik Su-ho ,merasakan sakit yang sangat pada lubang analnya. Entah mengapa ,Su-ho seperti tidak bisa untuk menikmati persetubuhan mereka.

Seo-joon tidak mempedulikan rasa sakit yang dirasakan oleh Su-ho. Ia malah menjambak rambut Su-ho dengan kencang dan terus menumbuk lubang analnya dengan kasar.

"Akkhh.. shit! Melembutlah sialan!" Umpat Su-ho yang semakin merasakan perih di sekitar lubangnya. Seo-joon meraih dagu Su-ho ,kemudian ia melumat kasar bibirnya.
"Fuck! Aku lebih suka Tuan Han menyetubuhi ku hingga pagi dari pada bermain sekali dengannya.." batin Su-ho. Ia terus meremat sprei dengan kuat untuk meredakan rasa perih pada lubangnya.

"Nghhhh.. mmmnnnhh.." lenguh panjang Seo-joon. Ia segera mengeluarkan penisnya dan menyemburkan semua cairannya di punggung Su-ho.

"Apa kau sudah selesai ?" Tanya Su-ho. Seo-joon mendorong tubuh Su-ho hingga terjerembab di ranjang.
"Sudah.." jawab singkat Seo-joon. Ia kemudian keluar dari kamar apartemennya begitu saja.
"Sialan.. mati saja kau brengsek!" Umpatan terus di lontarkan oleh Su-ho. Namun Seo-joon tidak mempedulikannya dan tetap berlalu.

Sore harinya ,entah mengapa Su-ho merindukan sosok Seojun yang selalu memberi perhatian dan bersikap lembut padanya.

Sore harinya ,entah mengapa Su-ho merindukan sosok Seojun yang selalu memberi perhatian dan bersikap lembut padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih dengan posisi berbaring ,Su-ho meraih ponselnya. Su-ho beberapa kali membuka kontak Seojun. Namun ,Su-ho merasa takut dan ragu ketika akan menghubunginya.

Blind Play ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang