Sebagai ketos, pagi ini Yoshi berinisiatif untuk berkeliling mengecek apakah ada murid yang telat atau bolos, tenang saja, Yoshi tidak membolos sebab pagi ini kelasnya sedang jamkos.
Yoshi pun memilih tempat yang menjadi pintu keluar masuk bagi siswa telat-an dan siswa bolos-an, yaitu tembok belakang sekolah. Dia sudah membawa buku catatan yang digunakan untuk mencatat nama para siswa yang melanggar.
Namun saat Yoshi sibuk berjalan sambil mengamati sekitar, tiba-tiba sebuah sneakers menghantam jidat paripurnanya dari arah luar tembok, Yoshi tidak meng-aduh karena tidak ingin membuat siswa telat-an itu mengurungkan niatnya untuk melompat dari tembok.
Yoshi pun menunggu siswa tersebut melompat dari pagar dan ingin segera mencatatnya, namun tak diduga sebuah sneakers kembali menghantam jidatnya, kesabaran Yoshi mulai habis, namun dia akan tetap diam menunggu siswa tersebut muncul.
Akhirnya Yoshi pun bersembunyi tepat dibawah tembok dan akan mengagetkan siswa yang akan muncul, kalau siswa tersebut jatuh mungkin akan menyenangkan wkwkwk.
"Door."
"AAAA." teriak siswa tersebut, bukan, melainkan siswi.
Siswi tersebut jatuh, namun malah jatuh diatas Yoshi, senjata makan tuan ini namanya.
Posisi mereka benar-benar sangat dekat saat ini, manik keduanya bertemu dan berpandangan cukup lama.
Krik krik~
Suara jangkrik menyadarkan mereka.
"Aduh maaf, maaf banget, lo gak kenapa-napa kan?" ucap siswi tersebut sembari berdiri.
"Gue gak kenapa-napa kok." Yoshi ikut bangun lalu membersihkan seragamnya.
"Btw, itu sepatu lo kan?" tanya Yoshi sembil menunjuk sepasang sneakers yang tergeletak.
"Iya."
"Sepatu lo udah ngenain jidat gue 2 kali, lo telat, lo gak pake dasi, lo gak pake kaos kaki, dan lo udah langgar peraturan karena lompatin tembok" omel Yoshi, "Nama lo? Loh kok gak pake nametag? Bisa kena banyak point lo kalo gini!" sambung Yoshi dengan nada mengancam.
"Pliss pliss, catet gue cuma telat doang ya!" gadis itu memohon.
"Nama lo siapa?" tanya Yoshi.
"Karina."
"Ooo Karina......., HAH KARINA? Karina yang ulzzang itu kan?" ujar Yoshi membuat Karina keheranan.
"Emang kenapa kalo gue ulzzang?"
"Gue gak bakal catet nama lo! Tapi, dengan satu syarat!"
"Apa?" Karina bertanya antusias.
"Lo harus jadi pacar gue!?"
"..........."
"Pacar boongan maksudnya." Yoshi membenarkan.
"Apa hubungannya sama lo gak catet nama gue?" tanya Karina penasaran.
"Gue kan gak catet nama lo, dan lo bales budi dengan jadi pacar boongan gue, buat menghalau cewek-cewek yang nembak gue. Soalnya gue capek kalo nolak cewek terus, karna gue juga gak tegaan orangnya. Dan kalo seorang ulzzang ternyata pacar gue, secara otomatis kan gak bakalan ada yang deketin gue lagi, jadi gue gak perlu capek-capek nolak deh." ujar Yoshi tanpa menjeda omongannya.
"Trus, apa untungnya buat gue?"
"Nama lo gak gue catet, point lo bakal banyak tau kalo nama lo gue catet!" ancam Yoshi.
"Ya tapi kan tetep aja, sama aja lo cuma manfaatin gue!" ujar Karina setelah berpikir.
"Jadi lo gak mau nih?" Yoshi menggoda dengan hampir menulis di buku catatan.
"Bentar-bentar, gue pikir-pikir dulu boleh gak?" tawar Karina.
"Boleh, silahkan. Jangan lama-lama tapi!"
Situasi dia kan juga sama kek gue, dikejar-kejar mulu, banyak yang nembak, sebenernya gue juga males kalo harus nolak orang ditambah lagi gue kan juga gak tegaan, apa gue terima aja ya, kan gak ada ruginya juga buat gue - batin Karina.
"Gimana?" tanya Yoshi.
"Emm ga-"
Kringggg
Itu adalah bel pergantian pelajaran, yang artinya jamkos telah berakhir.
"Udah bel tuh, masuk sana! Pas istirahat gue tagih jawaban lo!" perintah Yoshi setelah itu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sneakers [✔]
FanfictionBukan kisah seorang Cinderella yang kehilangan sepatu kaca hingga bertemu Prince Charming, melainkan kisah seorang Karina yang kehilangan sneakers hingga bertemu laki-laki yang dijuluki Prince Jepang bernama Yoshi. "Lo harus jadi pacar gue!" - Yoshi...