Gimana ya? apa gue terima aja tawarannya?Tapi, gue kan bukan cewek gampangan yang mau aja dimanfaatin.
Tapi, ada untungnya juga sih buat gue kalo nerima tawaran dia.
Itulah yang ada dipikiran Karina saat ini.
Sejak masuk ke kelas, pikirannya tidak bisa lepas dari tawaran Yoshi.
Dia harus cepat menentukan jawaban, karna 20 menit lagi bel istirahat akan berbunyi dan Yoshi akan menagih jawabannya.
Kringgg~~
Salah. ternyata dia salah perhitungan, bel istirahat baru saja berbunyi.
"Rin, lo dicariin ketos tuh!" Giselle, teman sekelas Karina memecah lamunannya.
"Hah?" Karina gelagapan.
"Itu, lo dicariin ketos!" ucap Giselle sembari menunjuk keluar kelas.
"Oke,,Oke." Karina segera berjalan keluar kelas.
"Gimana? Lo terima kan tawaran gue? Menurut gue lo juga untung kalo nerima tawaran gue! Jadi kita bakal sama-sama untung!" baru saja Karina keluar dan langsung dihujani pertanyaan oleh Yoshi.
"Jangan disini bahasnya, ikut gue!" Karina menarik tangan Yoshi agar mengikutinya.
Karina pun membawa Yoshi ke halaman belakang sekolah, agar tidak ada yang menguping pembicaraan mereka.
"Kalo lo sampe bawa gue kesini, pasti lo terima kan tawaran gue," Yoshi menerka.
"Boleh deh, gue terima tawaran lo! Tapi, bukan karna gue cewek gampangan ya!"
"Siapa juga yang mikir kek gitu, lo nya aja tuh yang nethink, ini itu kesepakatan bukan memanfaatkan!"
"Jadi,, ayo bikin perjanjian! Kata lo ini kesepakatan kan!" tantang Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sneakers [✔]
FanfictionBukan kisah seorang Cinderella yang kehilangan sepatu kaca hingga bertemu Prince Charming, melainkan kisah seorang Karina yang kehilangan sneakers hingga bertemu laki-laki yang dijuluki Prince Jepang bernama Yoshi. "Lo harus jadi pacar gue!" - Yoshi...