15. The Problem

1.1K 272 20
                                    

"Jangan nangis, nanti cantiknya ilang lo!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan nangis, nanti cantiknya ilang lo!"

Yoshi merasa bahu kirinya ditepuk pelan, Yoshi malah tersenyum karena merasa gadis itu sudah berhenti menangis.

"Jangan nangis lagi atau gue cium." Karina langsung mendongak.

"Jangan bercanda Yos."

"Gue serius Rin, gamau kan gue cium? Makanya jangan nangis lagi!" ucap Yoshi diakhiri kekehan pelan.

"Yok keluar aja, disini gelap."

Mereka berdua pun keluar gudang dan keluar dari area sekolah, dan berakhir jalan-jalan entah akan kemana. Sebab Yoshi tidak membawa kendaraan saat kesini, jadi mereka berakhir jalan berdua.

"Mau ice cream? Biar enakan." Karina hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Yaudah, kita mampir ke minimarket dulu ya." Karina hanya mengangguk lagi.

Setelah sampai di minimarket, Yoshi segera masuk kedalam minimarket. Sedangkan Karina menunggu diluar dengan duduk dikursi yang terdapat didepan minimarket. Tak lama, Yoshi pun keluar sambil menenteng kantong kresek berukuran sedang.

"Lo gak balik ke rumah sakit? Lo gak di cariin yang lain ya? Siapa yang bolehin lo keluar? Kan lo belom sembuh." Yoshi langsung dihujani banyak pertanyaan saat mulai duduk didepan Karina.

"Satu-satu dong nanyanya! Nih, mending makan ice cream dulu." Yoshi menyodorkan satu ice cream cone rasa coklat pada Karina. Tanpa pikir panjang Karina langsung menerimanya.

"Lo kok bisa tau gue ada di gudang?" tanya gadis itu setelah melahap ice creamnya.

"Tadi dobby nanyain lo ke gue, padahal kan gue lagi gak sama lo. Akhirnya gue tanya ke temen-temen lo tapi mereka bilang lo udah pulang. Gue telpon tapi ponsel lo gak aktif, trus tadi Jihoon bilang kalo liat lo jalan ke arah belakang sekolah pas pulang sekolah. Gue nebak kalo lo pasti lagi di basecamp, untung banget tadi Jihoon sempet liat lo. Tadi itu gue khawatir banget sama lo, akhirnya gue buru-buru pergi sampe lupa ganti baju." Karina melihat jelas raut wajah Yoshi khawatir saat menceritakan itu.

"Kenapa lo gak minta tolong siapa gitu, kan lo belom sembuh. Pasti lo kabur dari rumah sakit kan tadi!"

"Hehehe, gue udah bilang tadi sama salah satu suster kalo gue bakal balik. Tenang aja Rin." Yoshi tersenyum kikuk.

"Tapi tetep aja kan lo kabur."

"Emang lo sekhawatir itu ya?" Yoshi langsung menoleh, namun dirinya seakaan dibuat terbungkam.

Dia memang benar-benar khawatir tadi, sampai-sampai tidak memperdulikan kondisinya.

"Makasih Yos." ucap gadis itu, maniknya menatap manik milik Yoshi lekat.

Yoshi langsung membuat muka saat maniknya bertatapan lama dengan milik Karina. Yoshi merasa pipinya terbakar saat ini, semoga Karina tidak melihatnya. Yoshi benar-benar ingin kabur saja saat ini.

"Yos."

"Kenapa Rin?"

"Keknya gue udah tau masalahnya." Yoshi mengerutkan dahinya, bingung dengan apa yang diucapkan Karina.

"Keknya bener, kita punya haters." Yoshi semakin tidak mengerti dengan ucapan Karina.

"Lo pikir gue gak tau kalo lo itu diteror sama fans fanatik gue." Yoshi terdiam, bagaimana Karina bisa tau.

"Banyak yang komen jahat ke lo di postingan ig gue. trus pas lo main kerumah gue, maaf kalo gue lancang. Gue sempet liat di hape lo ada ancaman dari nomor asing."

"Bukan itu-"

"Please Yos, jangan sembunyiin apapun dari gue. Semakin lo ngelak, gue makin yakin kalo yang ngeroyok lo kemaren itu fans fanatik gue." ucapan Karina seakan membungkam mulut Yoshi.

"Dan keknya fans lo juga lakuin hal sama ke gue." Yoshi langsung menoleh.

"Maaf Rin."

"Lo gak perlu minta maaf Yos, lo gak salah," Karina menjeda, "Seharusnya gue yang minta maaf, yang gue alamin gak sepadan sama yang lo alamin."

"Kenapa gue gak mikir sejak awal kalo ternyata lo dapet teror dari fans gue. Padahal banyak yang komen jahat ke elo." suara Karina mulai bergetar.

"Jangan gitu, lo gak salah Rin." Yoshi menangkup kedua pipi Karina.

"Don't cry anymore." Yoshi menghapus air mata Karina.

"Gue anterin lo balik ya." ucap Yoshi.

"Trus lo gimana? seharusnya lo yang dianterin balik. Lo pasien Yos." ucap gadis itu, dia sudah tidak menangis lagi.

"Ladies first, emang gue cowok apaan kalo biarin cewek pulang sendirian malem-malem."

Karina terdiam, lalu mengangguk pelan.

Mereka pun akhirnya pulang, Yoshi mengantarkan Karina naik taksi. Lalu Doyoung mengantar Yoshi kembali ke rumah sakit.

















































Hayoloh, minta maap sana sama yang kalian suujonin kemaren 🤭

Hayoloh, minta maap sana sama yang kalian suujonin kemaren 🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sneakers [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang