21. Bad Things

922 218 42
                                    

Tidak terasa mereka sudah melewati seminggu lebih untuk menghadapi ujian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak terasa mereka sudah melewati seminggu lebih untuk menghadapi ujian. Saatnya mereka bisa bernafas lega, namun harus khawatir karena memikirkan nilai mereka.

Pagi ini adalah saatnya, nilai akan ditunjukan. Dan semua siswa tentu sangat menanti-nanti.

Karina berjalan bersama teman-teman sekelasnya, mereka sedang menuju mading sekolah untuk melihat hasil ujian mereka.

Dan sudah ketemu, nilainya lumayan bagus, setidaknya dia bisa berkuliah. Untungnya keluarganya tidak terlalu memaksanya untuk selalu nomor satu, jadi mendapat nilai segitu sudah membuatnya puas.

Saat menemukan nama Yoshi, dia ternganga. Yoshi masuk 10 besar diantara satu angkatan, dia tidak menyangka bahwa pacarnya sangat pintar.

Karina pun keluar dari kerumunan dan bersiap ke kelas Yoshi. Dia belum melihat Yoshi sejak pagi tadi, kekasihnya tadi harus berangkat lebih dulu karena urusan osis.

Saat dia sudah sampai di depan kelas Yoshi, dia harus kecewa sebab kelasnya kosong, tidak ada satupun orang. Lalu dia menuju ruang osis, dan ternyata tidak ada orang juga.

Kenapa tidak ada satupun orang yang bisa ditanyai dimana keberadaan pacarnya tersebut. Ditengah kebingungannya itu tiba-tiba ponselnya berdering.

"Tumben dobby nelpon."

Pip!

"Halo dob."

"Kak! Udah tau belom?"

"Tau apa?"

"Kak Yoshi kecelakaan, dia ada di rumah sakit sekarang."

Karina terdiam, dia merasa seperti tersambar hal yang tak terlihat. Matanya berkaca-kaca seketika.

"Kak? Kakak kesini sekarang, ke rumah sakit ****."

Pip!

Dia mematikan panggilan secara sepihak, dan segera berlari keluar sekolah. Dia menaiki taksi agar lebih cepat sampai tujuan. Sepanjang perjalanan, dia terus menggigiti kukunya sambil terus menahan air matanya.

Setelah sampai dia segera turun dan tak lupa membayar ongkos taksi. Dia segera berlari menuju bagian ruang ICU atas petunjuk dari perawat, ternyata sudah ada Hyunsuk, Jihoon, Junkyu, Doyoung, dan orang tua Yoshi.

Karina segera berlari menghampiri mereka, netranya langsung menatap Yoshi yang terbaring lemah di dalam ruang ICU.

Karina menatap yang lain bergantian, mencoba meminta penjelasan.

"Dia ditabrak lari, pelakunya nerobos lampu merah sampe nabrak Yoshi. Trus pelakunya kabur gitu aja." Jihoon menjelaskan.

"Padahal kan Yoshi naik mobil, gimana nasib Yoshi kalo naik motor pas kejadian tadi." cicit Junkyu.

(Kecelakaannya udah aku spill di trailer kan :') trus visualisasinya bayangin aja kayak di trailer ya)

Karina menangis sejadi-jadinya, mama Yoshi langsung memeluk gadis di depannya itu.

"Yoshi pasti baik-baik aja sayang." Sana menepuk-nepuk pundak Karina pelan.

"Dokter bilang kak Yoshi bakal sadar setelah beberapa jam habis operasi. Tenang kak." Doyoung ikut menenangkan kakaknya itu.

Yang mereka bisa lakukan hanya bersabar menunggu Yoshi sadar, bahkan para anggota geng trejo juga sudah datang saat ini.

Saat ini kedua orangtua Yoshi sudah pulang, mereka mengambil semua yang dibutuhkan selama perawatan Yoshi. Toh disini sudah ada banyak orang yang menemani Yoshi, jadi orang tua Yoshi lebih baik istirahat dahulu.

"Dokter bilang Yoshi sempet pendarahan karena benturan keras di kepalanya, untungnya berhasil ditangani. Dan operasinya tadi juga gak lama, semoga Yoshi gak kritis." Hyunsuk menjelaskan kepada semuanya yang baru datang.

"Tapi.... dokter bilang ada kemungkinan Yoshi bakal gegar otak." ucap Hyunsuk berat.

Mereka semua terdiam seketika, tidak ada yang bersuara. Semuanya tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.

Tiba-tiba sesuatu terlintas dipikiran Karina, kenapa dia curiga jika Yoshi sengaja di tabrak.

"Hp Yoshi dimana?" tanya Karina.

"Ini Rin." Jihoon menyodorkan ponsel milik Yoshi yang sedari tadi dia bawa.

Ponsel Yoshi sudah retak kacanya, untung saja ponselnya masih berfungsi.

"Ada yang tau password hapenya gak?" tanya Karina, yang lain hanya menggeleng, dan ada yang mengendikkan bahu.

Karina pun mencoba dengan beberapa tanggal yang memungkinkan. Dan ternyata passwordnya adalah 070721, itu adalah tanggal saat mereka jadian bohongan.

Karina tidak menyangka bahwa Yoshi sudah menyimpan rasa sejak saat itu. Dia jadi merasa lebih bersalah atas semua yang Yoshi dapatkan.

Dia membuka aplikasi pesan, dan ternyata benar, banyak pesan ancaman dari satu nomor. Dan yang terbaru adalah tadi malam, feeling Karina langsung mengatakan jika pemilik nomor itu adalah pelakunya.

"Gue udah nemu pelakunya." Karina bersuara memecah keheningan, sontak semua mata tertuju padanya.

"Gue yakin yang neror Yoshi adalah pelakunya. Kecelakaan ini disengaja." Karina menunjukan pesan di ponsel Yoshi kepada yang lainnya.

Semuanya langsung melihat secara bergantian. Mereka mencoba mencermati, dan menghubungkan kejadian hari ini dengan hari pengeroyokan Yoshi, dan semuanya terhubung.

"Siapa yang mau anterin gue ke kantor polisi?" Karina bertanya.

"Sama gue aja, ayok Junkyu sama Doyoung ikut juga." Jihoon menawarkan diri.

Lalu mereka bertiga bersama Karina langsung keluar dari rumah sakit dan bergegas menuju kantor polisi.

Mereka berempat langsung bernafas lega karena pelaku cepat ditemukan. Dan ternyata memang benar dia pelaku pengeroyokan dan penabrakan Yoshi. Jika pengeroyokan dilakukan oleh dia dan temannya.

Bahkan pelakunya juga masih sepantaran mereka, kelas 3 SMA. Mereka hanya bisa menyerahkan hukuman kepada polisi, tentunya orang tua Yoshi yang akan menetukan, sebab merekalah yang berhak.

Setelah 5 jam di kantor polisi, mereka pun kembali ke rumah sakit. Semoga saja Yoshi sudah bangun saat mereka kembali.

Ternyata orang tua Yoshi sudah datang juga. Namun, situasi disini sangat aneh, canggung, semuanya diam saat mereka datang.

























Sebenernya aku gak tega banget nulis yang mewek-mewek 🤧

Sebenernya aku gak tega banget nulis yang mewek-mewek 🤧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sneakers [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang