Pagi ini Karina terlihat berseri-seri, walaupun dia datang ke sekolah bersama adiknya. Dia memang tidak berangkat dengan Yoshi, sebab pacarnya itu sedang ada keperluan osis.
Dia berjalan menyusuri koridor sambil melemparkan senyum ke semua siswa yang berpapasan dengannya. Jangan lupakan barang yang dibawanya, sebuah tas kecil minimalis yang berisi kotak makan.
Dia berhenti di depan ruang osis untuk mengecek apakah orang yang dicarinya ada didalam. Dan ternyata ada, justru dia sedang duduk sendirian sambil menulis sesuatu, Karina pun segera melangkah masuk ke dalam ruang osis dan menghampiri pacarnya itu.
"Dor." Karina mengagetkan Yoshi dengan muncul di depan laki-laki itu secara tiba-tiba.
Yoshi mendongak, dan menatap kekasihnya itu dengan lekat.
"Kok gak kaget sih, gak seru ih." rengek Karina.
Yoshi terkekeh, "Kamu lucu banget sih, gemes deh." tangan Yoshi mencubit pelan hidung mancung Karina.
"Jangan mulai deh."
"Kenapa? Baper ya?" Yoshi justru menggoda kekasihnya itu, Karina langsung mendengus kesal.
"Oiya, aku bawain nasi goreng, aku masak sendiri tau." wajah Karina berubah ceria, sambil tangannya menunjukkan tas kecil yang dibawanya.
"Wih, pasti enak nih. Sini aku cobain!"
"Kerjaan kamu udah selesai emang?" tanya Karina.
"Tentu saja, belum. Dikerjain nanti bisa, sekarang makan dulu."
"Hehe maaf ya, aku jadi gangguin kamu." ucap Karina kikuk.
"Gapapa, kalo gangguannya kayak kamu aku seneng banget malah."
"Mulai deh, kamu diajarin apasih sama Dobby." dengus Karina.
"Udah, siniin bekalnya." Karina pun langsung meletakan bekal yang dibawanya diatas meja.
Tak lupa, Karina menarik kursi disebelahnya untuk dia duduki.
Yoshi segera membuka kotak bekal didepannya, ekspresinya ikut senang kala gadis didepannya tersenyum sumringah.
Lalu Yoshi menyuap sesendok nasi goreng yang dibuatkan Karina. Wajah Karina benar-benar gugup, seakan dia sedang mengikuti ajang memasak.
"Enak banget Rin." senyum Karina langsung merekah.
"Beneran? Aku mau cobain."
"Gak usah, ini mau aku abisin." Yoshi melarang dan menjauhkan kotak bekal dari jangkauan Karina.
"Dikit aja kok, tadi aku belum sempet cobain." rengek gadis itu.
"Jangan, nanti habis." ucap Yoshi memelas.
"Kamu bohong ya? Nasi gorengnya gak kan pasti."
"Nggak kok Rin." Yoshi menggeleng cepat.
"Kalo gitu siniin." Yoshi pun menurut, Karina segera melahap sesuap nasi yang di sendoknya.
Ekspresi wajahnya berubah, "Asin."
"Kok kamu bohong sih." rengek Karina, Yoshi hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Habisnya aku liat kamu excited banget, aku gak mau bikin kamu kecewa Rin. Maaf ya."
"Tapi jangan bohong dong, jujur kan lebih baik."
"Iya, maaf ya. Sekarang senyum dong."
Karina tersenyum lebar, "Aigoo gemesnya pacarku." Yoshi mencubit pelan kedua pipi Karina.
Setiap pagi Karina selalu sempat membawa bekal untuk Yoshi, namun dengan bantuan maminya, jadi jangan khawatir dengan rasanya. Sebab akhir- akhir ini Yoshi selalu disibukkan dengan urusan osis karena akan ada pemilihan ketua osis baru dan membuat laki-laki itu selalu jarang ke kantin.
Bahkan Karina juga selalu menemani Yoshi menyelesaikan pekerjaan osisnya saat dirinya juga sedang gabut. Gadis itu juga selalu menunggu Yoshi untuk pulang bersama, padahal adiknya selalu menawari tumpangan, namun dia lebih memilih pulang bersama Yoshi.
Bucin, mungkin itulah istilahnya, Karina sedang bucin sekarang ini. Dia bahkan juga sering berkunjung ke kelas Yoshi, dan membuat teman-teman sekelas Yoshi iri. Sebab mereka berdua memang sangat uwu.
Dan disinilah Karina, dia sedang duduk di dudukan yang terdapat di depan ruang osis. Tentu saja untuk menunggu kekasihnya, setelah kurang lebih 30 menit Yoshi pun keluar bersama beberapa anggota osis lainnya.
Laki-laki itu langsung merangkul Karina, dan mengajaknya pergi dari sana. Meninggalkan beberapa anggota osis yang sepertinya iri.
"Jangan gitu dong, masa langsung pergi gitu aja. Gak pamit dulu apa?"
"Tadi aku udah pamit duluan pas di dalem. Lagian aku udah keburu kangen sama kamu."
"Maaf ya, gegara aku sibuk, kita jadi jarang ketemuan." ucap Yoshi tiba-tiba.
"Gak apa-apa, santai aja."
"Tenang aja, abis ini aku bakal bebas dari tugas kok."
"Tapi kan kita mau ujian, jadi kita harus fokus belajar dulu."
"Yah, mau pacaran aja susah banget sih." rengek Yoshi.
"Semangat baby." bisik Karina pada telinga Yoshi.
"Apa? kurang keras."
"Gak jadi." Karina tersenyum malu-malu.
"Aku traktir ice cream nih, coba bilang sekali lagi."
"Semangat baby." ucap Karin sedikit malu-malu.
"Makasih, kamu juga semangat my boo."
Akhirnya mereka pun pulang, tidak lupa Yoshi membelikan ice cream untuk Karina dan tidak lupa mengajaknya jalan-jalan sebentar.
Itulah yang membuat Karina selalu suka pulang bersama Yoshi, dia selalu diperlakukan layaknya tuan putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sneakers [✔]
FanfictionBukan kisah seorang Cinderella yang kehilangan sepatu kaca hingga bertemu Prince Charming, melainkan kisah seorang Karina yang kehilangan sneakers hingga bertemu laki-laki yang dijuluki Prince Jepang bernama Yoshi. "Lo harus jadi pacar gue!" - Yoshi...