7. Talk Talk

1.3K 312 24
                                    

"Yos?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yos?"

"Kenapa Rin?" Yoshi menoleh.

"Keknya kita perlu tau fakta-fakta tentang satu sama lain deh, lo juga ngerasa kesusahan kan pas ada yang tanya-tanya tentang kita!"

"Bener juga sih, temen-temen sekelas gue pada kepo, keknya gegara kita jadi COTY deh."

"Enaknya kapan?"

"Sekarang aja gimana? Kita mampir ke kafe bentar, sekalian nongkrong!"

"Boleh." Karina mengangguk.

Mereka baru saja pulang sekolah, dan memutuskan untuk langsung ke kafe.

Bahkan saat ini mereka juga menyiapkan buku dan bolpoin untuk menulis fakta- fakta tentang jadian palsu mereka. Mereka memilih duduk di pojok kafe, tempat yang minim jangkauan.

"Tanggal kita jadian?" Karina memulai.

"Pas lo lempar sneakers ke gue, tanggal 7 juli." balas Yoshi.

"Tanggalnya cantik, 7 7."

"Iya juga ya, kok gue baru nyadar sih."

"Yang nembak lo duluan kan?" tanya Karina lagi dan Yoshi mengangguk.

Mereka mulai menulia fakta-fakta tentang jadian palsu mereka di buku tulis masing-masing.

"Makanan kesukaan? gue suka tonkatsu!"

"Makanan kesukaan gue Steak!" Yoshi menjawab.

"Minuman favorit?" sekarang Yoshi yang bertanya.

"Soda!" Soda!"

"Semua orang pasti suka soda, iya kan!" Karina terkekeh, Yoshi ikut terkekeh.

"Lo punya mantan?" tanya Yoshi.

"Gue belom pernah pacaran!"

"Ooo, sama kalo gitu." jawab Yoshi membuat keduanya sama-sama tertawa.

"Gue kira lo punya banyak mantan." celetuk Karina membuat Yoshi mengerutkan dahi.

"Emang gue keliatan bad boy ya?"

"Nggak kok, lo kan famous, biasanya anak famous kan mantannya banyak." Yoshi ber-oh-ria.

"Oiya, gue denger-denger keknya lo pernah dibilang deket sama adek kelas, emang bener ya?"

"Ooo, dia gebetannya Jihoon. Gue anggep dia adek kok!"

"Jangan-jangan lo incer dia jadi pacar boongan ya, kalo gue gamau jadi pacar boongan lo." terka Karina.

"Ya gak salah sih, gak bener juga tapi. Gue emang anggep dia kek adik kok!"

"Gitu banget yakinin gue." Karina terkekeh membuat Yoshi menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Gak usah sungkan kali, kita itu partner. Jadi kita harus sebutin fakta dengan jujur." Yoshi mengangguk-angguk mengiyakan.

"Mau tau nggak alasan gue terima tawaran lo!"

"Apa emang?" Yoshi menoleh kearah Karina.

"Karna gue mau dijodohin, jadi gue bilang ke mami kalo gue udah punya pacar, buat alibi doang sih."

"Kenapa lo gak nurut aja, siapa tau itu buat kebaikan lo kan?"

"Jaman sekarang siapa sih yang mau dijodohin." ucap Karina tegas.

"Keluarga lo pasti kaya banget ya, sampe jodoh-jodohan gitu," celetuk Yoshi.

"Keluarga gue emang gitu suka jodoh-jodohin, turun temurun keknya."

"Papa lo om Suho ya?" Yoshi menerka.

"Iya, tau dari adek gue ya?"

"Nggak, cuma nebak aja. Adek lo gak pernah bilang apa-apa soal keluarganya kalo gak ditanya dulu." Karina hanya ber-oh-ria.

"Lo kaya banget dong kalo gitu, jelas aja adek lo sering pamer," gurau Yoshi.

"Doyoung sering pamer? minta di slepet tu anak. Padahal di keluarga gue diajarin gaboleh pamer, attitude nya harus dijaga banget."

"Gak kok, adek lo pamernya pamer bercanda bukan pamer sombong kok rin. Adek lo juga asik suka bercanda." Yoshi kembali bergurau.

"Dia bercandanya emang aneh, trus garing lagi." Yoshi tertawa mendengar ucapan Karina.

"Udah, kesian dia kita omongin, ntar telinganya panas lagi." Karina langsung cekikikan.

"Oiya, buat konten selanjutnya kapan, minggu ini bisa?" tanya Yoshi.

"Keknya gue gabisa deh, next week aja ya."

"Gapapa, kan dulu kita udah sepakat gak bakalan ada pemaksaan." ujar Yoshi sembari tersenyum.

Karina menggigit bibirnya, seperti ragu untuk mengatakan sesuatu, "Oiya Yos, gue minta tolong boleh gak?"

"Apa, bilang aja gak usah sungkan!"

"Mami gue minta ketemu sama lo, katanya dia bakal batalin perjodohan gue kalo udah pastiin gimana pacar gue." ujar Karina tidak yakin.

"Gapapa kok, gue malah seneng bisa bantu lo!" Yoshi tersenyum manis.

"Makasih banyak Yos" Karina reflek meraih kedua tangan Yoshi, saat sadar gadis itu langsung menghempaskannya.

Suasana pun hening sejenak.

"Btw kapan gue ketemu mami lo?" Yoshi memecah keheningan.

"Ntar gue kabarin lagi ya kalo mami gue udah nentuin tanggalnya."

"Ok." jari Yoshi mengisyaratkan tanda "OK".


































" jari Yoshi mengisyaratkan tanda "OK"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sneakers [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang