Kata dokter, Yoshi memang menderita amnesia sebagian. Dia tidak mengingat memori terbaru yang dia alami tepat sebelum amnesia. Diperkirakan sekitar 1-2 tahun memori terbaru hilang dari ingatan Yoshi. Jadi ingatan dirinya saat kelas 11 dan 12 dipastikan hilang.
Tentu saja memori saat dia bertemu Karina juga hilang. Bahkan dia juga tidak ingat bahwa dia sebelumnya adalah ketua osis.
Untung saja Yoshi berteman dengan anggota geng trejo sejak kecil. Karena mereka semua memang besar bersama di kompleks SamYang. Adanya geng trejo sangat membantu Yoshi untuk sembuh dari cidera otak yang dialaminya.
Untuk Karina itu adalah hal bagus, Yoshi jadi tidak ingat sama sekali dengan dirinya. Kabar tentang Yoshi dia dengar dari adiknya, dia sungguh bersyukur saat tahu laki-laki tidak kenapa-napa.
Saat ini Karina sedang berjalan di koridor, dia akan menuju ke parkiran. Dimana adiknya sudah menunggunya untuk pulang bersama. Dia berjalan lunglai sambil sedikit melamun dan tidak memiliki semangat.
Pikirannya tidak bisa berhenti memikirkan orang yang saat ini ingin dia lupakan itu. Namun hatinya mengatakan bahwa dia harus bertekad untuk melupakan Yoshi.
"Rin."
"AAA." Karina berteriak karena terkejut, sebab seorang lelaki secara tiba-tiba muncul didepannya.
"Ssst." lelaki itu menaruh jari telunjuknya didepan bibirnya.
"Y-Yoshi?"
"Maaf kalo sksd, tapi boleh gak gue tanya sesuatu?"
"Tanya apa?" jawab Karina gugup.
"Lo suka sama gue ya?"
Karina ternganga, "G-gak, kok lo bisa mikir gitu?" tanyanya tergagap.
"Feeling, tatapan lo juga gak bisa bohong."
"Dih, pede amat lo." ucap Karina berusaha tenang, jujur saat ini Yoshi sangat menggemaskan.
"Bilang aja gak apa-apa, orang ganteng emang banyak yang suka."
Karina terkekeh, ternyata Yoshi punya sisi menyebalkan yang tidak pernah dia tunjukkan selama ini, dia ternyata narsis juga.
"Terserah." Karina pergi, dia berjalan cepat agar Yoshi tidak menyusul.
Karina yang saat ini sedang bersantai di ruang tamu tiba-tiba dikagetkan oleh kedatangan selusin bujang. Mereka langsung ikut duduk di ruang tamu, dan yang membuatnya terkejut adalah, Yoshi duduk tepat disampingnya.
"Kakak mau ikut gabung apa pindah ke kamar? Kita mau mabar nih." ucap Doyoung.
"Oke." Karina pun beranjak dari tempatnya, lalu pindah ke kamarnya.
Tidak mungkin jika dia duduk disamping Yoshi untuk waktu yang lama. Bisa-bisa dia kembali baper dan usahanya untuk menghindar gagal total.
Padahal dia sudah pindah ke kamarnya yang terletak di lantai 2. Namun saat dia ingin keluar untuk mengambil air, tiba-tiba Yoshi datang.
"Ngapain lo kesini?" tanya Karina sewot.
"Gue mau ke kamar mandi. Dobby bilang kamar mandi bawah lagi macet airnya. Yaudah gue keatas."
"Ooo, yaudah pake aja." ucap Karina, lalu dia masuk kembali kedalan kamarnya.
"Sewot banget sih sama gue, emang gue punya salah apa sama dia." monolog Yoshi.
Saat akan masuk ke toilet, netra Yoshi tidak sengaja menangkap benda familiar yang berada di rak sepatu.
Dia mendekat lalu mengambilnya, "Kek pernah liat sneakers ini, tapi dimana ya." monolognya sembari berpikir.
"Bukannya ini yang ada dikamar gue." Yoshi terkejut dengan ucapannya sendiri.
"Ah." Yoshi tiba-tiba mengerang kesakitan, dia memegangi kepalanya yang sakit entah kenapa.
Dia mencoba mengingat sesuatu, namun seperti ada perisai yang mencegah ingatan itu datang.
Saat ini sedang jam kosong, tentu dimanfaatkan siswa untuk seru-seruan. Para siswa kelas 12 IPA 2 dan 3 sedang bermain bola basket di lapangan indoor sekolah. Tentu saja yang kalah akan mentraktir yang menang, agar pertandingan lebih seru.
Sedangkan para siswi menonton di pinggiran lapangan, sembari bersorak untuk masing-masing tim.
"KAK YOSHI SEMANGAT." beberapa adik kelas yang melihat ikut bersorak.
Kenapa Karina merasa cemburu saat Yoshi di soraki seperti itu. Tapi dia segera menepis pikiran itu, lalu kembali fokus melihat pertandingan.
"WOW." Karina reflek berdiri saat Yoshi berhasil mencetak poin, dia segera duduk kala ingat Yoshi bukan anggota tim yang didukungnya
"Gamon ya Rin?" goda Giselle.
"G-gak kok, gue latah aja."
Saat dia melihat ke lapangan, ternyata ada Yoshi yang melihatnya sembari tersenyum. Kenapa laki-laki itu tersenyum padanya, dia jadi bingung sendiri.
Tunggu, apakah Yoshi melihatnya saat dia bersorak untuk laki-laki itu.
"Wae?" tanya Karina tanpa suara, Yoshi hanya menggeleng untuk membalasnya.
"YOSHI, AWAS!" teriak teman-teman se tim Yoshi.
BUG!
Yoshi pingsan seketika saat bola basket menghantam kepalanya dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sneakers [✔]
FanfictionBukan kisah seorang Cinderella yang kehilangan sepatu kaca hingga bertemu Prince Charming, melainkan kisah seorang Karina yang kehilangan sneakers hingga bertemu laki-laki yang dijuluki Prince Jepang bernama Yoshi. "Lo harus jadi pacar gue!" - Yoshi...