🍂🍂🍂
"Iya, aku masih sayang kamu. Dari dulu, sampai sekarang, perasaan aku enggak berubah. Itu jawaban dari pertanyaan kamu. Sekarang giliran aku yang tanya, apa kamu sama kayak aku?"
Nala mematung seketika. Keenan mengatakannya lantang seolah tidak ada beban dan keraguan dalam ucapannya.
Masih dengan hening yang mendera, napas Nala semakin tercekat. Katanya sulit untuk menjawab, bahkan raut wajahnya juga tidak bisa ia kendalikan.
"Kalau nyatanya kita saling sayang, lalu apa selanjutnya?"
"Kita sama-sama lagi, kayak dulu."
Mendengar sahutan Keenan, Nala tertawa sinis. "Kalau yang kamu maksud sama-sama adalah pacaran, sorry Ken. Cowok ngantri buat aku, dan aku enggak punya waktu buat hal itu."
Keenan terdiam, bahkan saat Nala berdiri dan beranjak dari kursinya. Gadis itu selesai dengan sarapan lalu berniat untuk pergi.
Namun, sesaat sebelum gadis itu membuka pintu, lengannya ditarik lembut. "Aku antar," ujar Keenan.
"Nggak usah. Aku bawa mobil sendiri. Kamu mending siap-siap aja buat seminar." Nala dengan pelan melepaskan diri dari cengkraman Keenan. "Oiya, thanks sarapannya."
***
Selesai aktifitas sarapan singkat dengan pembahasan yang cukup berat tadi, Keenan langsung melajukan mobilnya menuju tempat seminar. Menghabiskan waktu sekitar 4 jam untuk selesai, pria itu tidak ingin menunda untuk bisa kembali ke Rumah Sakit.
Keenan tiba di ruangannya. Walaupun hari ini jadwal tidak padat, pria itu masih harus sibuk dengan banyak dokumen.
Saat mengistirahatkan mata lelahnya dari Pc, tiba-tiba saja ingatan Keenan berjalan mengulang momen tadi pagi.
Masih sangat jelas di ingatannya semua perkataan Nala mengenai balasan ungkapan perasaannya. Pria itu berdiri dari kursi lalu berjalan dan memberhentikan tubuhnya untuk duduk sedikit pada meja kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until We Meet Again
ChickLit(Follow Sebelum Baca) 🍂🍂🍂 Keenan-Nala Season II 🍂🍂🍂