Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nala tiba di apartemennya setelah perjalanan singkat pulang dari tempat kerja. Gadis itu memutuskan untuk membeli apartemen karena bertujuan ingin mandiri.
Hal itu disebabkan, selama berkuliah di luar negri, ia terbiasa dengan suasana hening agar bisa belajar. sementara di rumahnya sekarang, sudah dihuni oleh Nathan yang baru saja menikah dengan Alana setahun yang lalu.
Nala memilih menghuni dua unit sekaligus yang dijadikan satu di apartemen elit milik Adrian, suami dari Kakak sepupunya.
Setibanya di kediaman, Nala langsung membersihkan diri lalu setelahnya memasak untuk makan malamnya.
Saat makan, Nala mengunyah nasinya sambil melamun. Pikirannya ia terbangkan pada momen di mana ia kembali bertemu dengan Keenan. Tanpa terasa, senyumnya mengembang.
Dirinya hari ini bukanlah seperti dirinya 7 tahun belakangan. Ia bahkan bisa dengan cepat menyadari, jika sejak kakinya menginjak Rumah Sakit Medica, saat matanya bertemu dengan sosok yang ia rindukan, bahagianya kembali terasa.
Dan sepertinya, hal itu tidak hanya dirasakan oleh Nala. Keenan juga merasa jika dirinya hari ini sedikit berbeda.
Memutuskan untuk pulang ke rumah mengunjungi orang tuanya, senyum dan wajah ceria Keenan membuat Kania –Mama Keenan- ikut melebarkan senyum di wajahnya.
"Ken, ada apa? Kok Mama lihat kamu kayaknya lagi senang?" sapa Kania memulai pembicaraan saat makan malam.
Keenan lantas tersadar dari lamunannya. Ia langsung terkekeh canggung. "Nggak papa, Ma."
"Masa sih enggak ada apa-apa. Papa jelas banget lihat kamu senyum terus dari tadi. Iya enggak, Ma?" respon Alfi, Papanya Keenan.
"Keenan tuh senang karena bisa pulang terus ketemu sama Papa Mama. Kan Ken udah seminggu enggak pulang."
"Masa sih karena itu?"
"Nggak percaya, nggak papa sih, terserah Mama."
"Ya udah, Papa sama Mama percaya kok." Alfi menengahi. "Oiya, Ken. Tadi Papa ketemu dr. Angga. Dia bilang, Nala udah balik dari Amerika."
Tanpa bisa ia kontrol, Keenan melebarkan lagi senyumnya saat nama Nala disebut oleh Papanya.
Kania yang dengan jelas melihat itu langsung berspekulasi jika bahagia putranya jelas berkaitan dengan kedatangan gadis cantik itu. "Nanti, Mama mau ajak Nala ketemu. Udah lama Mama enggak masak bareng dia," ujar Kania memancing respon putra semata wayangnya.
Jelas saja, Keenan langsung bereaksi. "Mama masak barengnya mau kapan? Besok?"
Kania dan Alfi langsung memecah tawa. "Tuh Pa, sekarang ketahuan kan, senangnya karena apa."
Merasa terjebak sama kedua orang tuanya, Keenan pun langsung menekun wajahnya. "Mama sama Papa emang enggak ada habisnya bikin sebal."