3. Sandiwara

1.2K 216 30
                                    

🍂🍂🍂

Keenan melajukan mobilnya menuju salah satu restoran yang jaraknya cukup jauh dengan RS Medica

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keenan melajukan mobilnya menuju salah satu restoran yang jaraknya cukup jauh dengan RS Medica. Nala mengerutkan keningnya saat mengetahui Keenan tidak mengantarnya ke restoran yang jadi tempat janjian bersama Fabian.

"Ken, kayaknya kita salah jalan deh," celetuk Nala sambil memperhatikan jalan.

"Jalannya sudah benar."

Nala semakin memperhatikan jalan. "Enggak ah, kamu salah. Fabian suruh kita ke Honest resto. Kita kelewatan jauh."

"Siapa bilang kita mau makan sama Fabian?"

Nala langsung menoleh. "Loh, kok gitu? Kan aku janjiannya sama Fabian."

Keenan masih diam, ia memilih tidak menyahut sampai tiba di sebuah restoran Itali. "Turun."

Satu kata yang dikatakan Keenan semakin membuat Nala bingung. Ia pun ikut turun lalu berjalan mengejar Keenan yang sudah di depan. "Terus Fabian gimana? Kalau dia nunggu aku lama, aku harus bilang apa?"

Ketika mereka sudah duduk, Keenan menadahkan tangannya ke arah Nala. Nala yang bingung reflek memberi tangannya pada Keenan. "Bukan tangan." Pria itu menepis lembut tangan Nala.

"Apa? makanya yang jelas."

"Hp kamu."

Nala kemudian menyerahkan ponselnya pada Keenan. Dilihatnya, pria itu menelpon seseorang dari benda pipih tersebut. "Halo, Fabian?"

Nala membuka lebar matanya karena tidak menyangka Keenan akan menelpon Fabian. "Ngapain?" katanya dengan hanya menggerakkan mulut tanpa suara.

"Nala ada kesibukan mendadak. Jadi dia enggak bisa datang."

Nala langsung meraih ponselnya, namun Keenan dengan cepat menghindar dan menyelesaikan percakapan singkatnya dengan Fabian.

"Kamu kenapa sih, kok Fabian ditelpon kayak gitu?" Nala jelas marah, Keenan sudah berbuat seenaknya.

"Kamu keluar sama Fabian mau ngapain?"

"Makan siang," sahut gadis itu singkat.

"Terus, sekarang kita lagi ngapain?"

Nala menjawab dengan cepat, "Makan lah, kan kamu ngajak ke restoran."

"Ya udah, sama-sama makan kan, sama aja."

Nala terdiam. Otaknya memproses tindakan Keenan saat ini yang berhasil membuatnya bingung. Ia yang tidak enak dengan Fabian pun mencoba berinisiatif. "Kalo gitu, aku suruh aja Fabian ke sini ya, nyusul kita."

Keenan langsung menatap Nala tajam.

Melihat tatapan Keenan yang seakan siap mengulitinya hidup-hidup, Nala pun terdiam. "Iya... Iya. Nih, hpnya aku taruh dalam tas. Ngelihatnya enggak usah kayak gitu juga kali. Galak banget."

Until We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang