🍂🍂🍂
Sepulang dari Rumah Sakit, senyum Nala masih bertahan menghiasi wajah cantiknya. Deretan gigi putih itu bahkan tidak lagi terasa lembab karena mulutnya terus terbuka.
Malam ini, Keenan setuju untuk menemaninya shopping, dan itu berhasil membuat mood gadis itu cerah seketika setelah sempat mendung karena merajuk perkara Fabian tadi siang.
"Kamu yakin mau pakai baju itu buat jalan?" Keenan mengerutkan keningnya saat melihat Nala keluar kamar mengenakan terusan floral tanpa lengan dan pendeknya jauh di atas lutut.
"Iya, emangnya kenapa?"
"Kependekan, ganti."
"Tapi ini tuh-"
"Ganti, atau kita enggak jadi pergi."
Nala langsung cemberut. Kakinya terpaksa kembali melangkah ke kamar dan mengganti pakaiannya.
Keenan lagi-lagi dibuat terkejut saat melihat pakaian ganti Nala yang tidak kalah nyeleneh menurutnya. Gadis itu mengganti terusan pendeknya dengan crop top yang dipadukan dengan rok tidak kalah pendek.
"Kamu mau ke Mall, kan? Kenapa harus pamer perut segala sih? Nanti kalau perutnya belang gimana?" ujar Keenan dengan randomnya.
"Mana bisa belang, kan malam. Di dalam Mall juga ber-ac."
"Walaupun ber-ac, tapi kan di Mall tetap ada Matahari. Ganti, pakai celana panjang, tangannya juga jangan terlalu pendek."
Nala mendecih saat mendengar Keenan mencoba menyelipkan kalimat konyol pada larangannya. Karena merasa lelah sudah mengganti dua kali pakaian, akhirnya gadis cantik itu menjatuhkan pilihannya pada blouse putih yang dipadu dengan celana jeans panjang.
Melihat penampilan terakhir Nala, senyum Keenan kontan terbit. "Kenapa enggak dari awal pakai kayak gini aja, kan enak enggak harus capek ganti," ujar pria tersebut.
Kini keduanya sudah menaiki mobil untuk melaju menuju Mall. Dalam perjalanan, Nala menatap keluar jendela sambil bersenandung kecil. Hal itu tentu membuat bibir Keenan kembali tertarik ke atas.
Setibanya di Mall, Nala langsung berjalan cepat menuju toko brand yang sudah ia muat ke dalam list kunjungannya pada malam ini.
Pertama kali, Nala mengunjungi toko Channel, di sana, ia berniat untuk membeli sneakers.
"Bagus yang mana? Putih, atau hitam?"
"Putih," jawab Keenan singkat.
Nala tidak perlu pikir panjang, ia langsung minta sepatu pilihan Keenan untuk di kemas.
Dapat sepatu, matanya kemudian liar pada rak tas. Di sana, pandangannya langsung tetuju pada sebuah waist bag dengan warna pastel dengan harga sekitar 45 jutaan. "Ini lucu! Iya kan, Ken?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Until We Meet Again
Chick-Lit(Follow Sebelum Baca) 🍂🍂🍂 Keenan-Nala Season II 🍂🍂🍂