🍂🍂🍂
"Nala Sashi Pratama! Kamu sekarang sadar kan? Tiba-tiba minta izin buat nikah, enggak ada angin, enggak ada hujan. Kamu yakin enggak lagi isi?" Angga mengomel saat Nala meminta izin untuk menikah.
"Papa ih! Kok jadi nuduh Nala yang enggak-enggak. Nala tuh masih steril, Pa. Pergaulan Nala sehat, Nala enggak mungkin isi sebelum sah."
"Terus, kenapa tiba-tiba balik ke rumah minta izin nikah? Mana kamu sendiri lagi, calon kamu anak mana emangnya?"
Mendengar suaminya terus berbicara, Xabara pun dibuat pusing. Ia langsung memotong ketika Angga kembali ingin berbicara. "Sayang, kamu diam dulu bisa enggak sih? Kasih Nala kesempatan buat menjelaskan. Dari tadi aku dengar cuma kamu yang ngoceh."
"Iya nih. Papa kasih Nala waktu buat napas dulu. Dia baru pulang, Pa," ujar Nathan yang jelas membela adik 15 menitnya.
Angga yang tersudut, langsung menutup rapat mulutnya. Masih menatap Putri kesayangannya dengan datar, ia pun memberi isyarat agar Nala bicara.
"Jadi gini, Nala sama Keenan mutusin buat nikah. Kita udah sama-sama enggak pengen pacaran."
Mendengar nama Keenan disebut, semua yang ada di ruang tengah kediaman keluarga Pratama itu melebarkan mata dan telinganya.
"Apa kamu bilang? Keenan? Keenan mantan kamu itu? Anaknya dr. Alfi?" Angga mencoba memperjelas.
Nala mengangguk. "Iya, Keenan yang itu. Papa ih, emang Nala punya berapa cowok sih, perasaan dari dulu Keenan lagi, Keenan terus."
Nathan dan Alana tersenyum, sementara Xabara bersorak kegirangan. "Syukur Alhamdulillah, akhirnya doa Mama terkabul."
Semua kini menoleh pada Xabara. "Emang selama ini Mama doain Nala kayak gimana?" tanya Nala.
"Mama doa terus, doa lagi, nggak henti-henti. mama sama Tante Kania pengen banget nikahin kalian. Tapi karena kalian terlalu sibuk, kami jadi sungkan buat bilang. Tapi pada akhirnya, coba lihat, kalau jodoh, nggak bakal kemana, iya nggak, Pa?"
"Terserah kamu lah, Ra. Tapi yang jelas, saat ini kamu masih belum mengantongi restu Papa, Nal. Sebelum Keenan yang datang bawa orang tuanya buat minta kamu secara baik-baik."
Nala pun tersenyum kemudian menghambur memeluk Angga erat. "Makasih Papa. Keenan katanya bakal datang besok sama orang tuanya."
***
Setelah berbicara dengan kedua orang tuanya. Bukan mendapati perasaan lega, Nala justru bingung tidak karuan. Tubuhnya terasa tidak enak. Bahkan perasaannya pun aneh.
Melihat Nala terus menggigiti kukunya, Alana pun dengan cepat menarik tangan gadis tersebut. "Rileks, Nal. Jangan panik."
"Gimana aku enggak panik, Lan. Kok bisa-bisanya aku iyain nikah sama Keenan seenteng itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Until We Meet Again
ChickLit(Follow Sebelum Baca) 🍂🍂🍂 Keenan-Nala Season II 🍂🍂🍂