"Bibir gue udah gak suci lagi, Ryu. Kena bibir haramnya dia."
"Lu udah ngomong itu seratus kali, Chaer. Lama-lama bosen gue dengernya."
Chaeryeong yang masih memeluk pinggang Ryujin sambil tiduran itu pun hanya menghela nafas.
Ryujin ikutan menghelas nafas. "Udah, makanya jangan deket-deket dia lagi. Sekarang lu udah tau kan dia kelakuannya beneran kayak setan."
Chaeryeong mengangguk. "Tapi dendam gue masih banyak ke dia. Gue harus balas."
"Yaelah, biarin aja kali. Biarin dia kena karma sendiri," kata Ryujin.
"Gak bisa! Belum ada rasa puas di hati gue kalo belum balas dendam," sungut Chaeryeong.
"Nanti dicipok lagi, nangis lagi," kata Ryujin membuat Chaeryeong terdiam. Teringat saat Chaeryeong menangis tersedu-sedu dalam pelukannya di UKS sekolah sampai minta pulang.
Sekarang saja gadis itu izin tidak sekolah, minta ditemani dia pula. Sabar saja Ryujin punya teman seperti Chaeryeong.
"Tapi gue kepo deh, emang gimana cara dia nyipok lu sampe bibir lu bengkak gitu?" tanya Ryujin.
"Dia psikopat gila. Bibir gue digigit sama dia, terus mulut gue dihisap kuat-kuat sampe gue sesek. Cuma dia yang berani gitu, kak Jaemin aja gak pernah kasar sama gue. Tuhkan jadi gamon!" curhat Chaeryeong.
"Anjim, kok malah bahas mantan?!" Ryujin berseru.
"Tau ah, laper pengen indomie." Chaeryeong bangkit dan langsung keluar kamar diikuti oleh Ryujin.
°°°°°
"Udah gua duga lu bakal kayak orang gak ada semangat hidup di sini."
"Emang gak ada semangatnya kan.."
Taehyun masuk ke dalam kamar Beomgyu dan langsung membanting dirinya sendiri ke atas ranjang hingga menyebabkan terjadinya gempa kecil di ranjang Beomgyu.
"Santuy anjir, nanti kasur gue rusak!" semprot Beomgyu, Taehyun hanya tertawa kecil.
Beomgyu diskors tiga hari ditambah dengan surat peringatan yang diberikan oleh Bu Sowon, seperti dugaan Heeseung kemarin.
"Beomgyu, lu bego deh," celetuk Taehyun. Ya, ia sudah tahu tentang masalah ini. Ia sendiri juga tak menyangka pemuda yang hampir setahun lebih tua darinya itu bisa melakukan hal sebodoh kemarin, walaupun ia tahu Beomgyu memang punya otak eror.
"Sumpah dari kemarin gue dikatain bego mulu. Udah dibilang gue gak sengaja karena lepas kendali," gerutu Beomgyu. "Itu cewek ngoceh mulu, mana ocehannya bikin kesel lagi. Jadi gue bungkam aja dia–"
"Pake bibir. Kenapa gak pake tangan? Alesan aja lu, pasti sambil dengerin dia ngoceh lu merhatiin bibirnya kan? Jujur!" semprot Taehyun.
Karena ini Taehyun dan ia tidak bisa berdusta di depan Taehyun, jadi Beomgyu mengangguk kecil.
"Kan..." Taehyun menggeleng. "Gimana rasa bibirnya? Enak? Sampe begadang kan lu gara-gara kepikiran kejadian itu? Tapi cuma mikirin adegan cipoknya doang."
Beomgyu heran. Ia tahu Taehyun ini tukang sulap handal, tetapi apakah berarti pemuda itu bisa membaca pikiran dan meramal juga?
"B-bibirnya lembut. Kemarin gue gigit, untungnya gak sampe luka dan berdarah. Terus gue hisap kuat-kuat sampe dia kayak ngelenguh gitu. Dia nangis tapi gue gak sadar karena pikiran gue udah gak jernih–"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heterogeneous (On Going)
Romance[Choi Beomgyu & Lee Chaeryeong] Minyak dan air, kedua hal itu tidak bisa disatukan. Sama seperti dua manusia bernama Beomgyu dan Chaeryeong. Sehari saja tidak ada pergelutan dari mereka, itu adalah hari keajaiban bagi warga sekolah. Sangat membenci...