manifesting day

186 38 53
                                    

"Udah gue bilang ketukannya gak begitu, anying." Beomgyu menatap Felix dengan tatapan kecewanya.

"Lah terus gimana, cok? Gue udah sesuai beat," balas Felix karena lelah dari tadi Beomgyu mengatakan ketukan drumnya salah.

"Gini lho, bang." Beomgyu merebut stik drum dari tangan Felix lalu mencontohkan bagaimana ketukan drum yang seharusnya.

"Gak usah buru-buru mukulnya, santai aja sambil dinikmatin," tutur Beomgyu.

"Oke oke." Felix mengambil alih stiknya kembali dan mengulang ketukan drumnya seperti yang Beomgyu contohkan.

"Gitu?" tanya Felix. Dan acungan jempol dari adik kelasnya itu pun membuatnya tersenyum.

"YEPEOSSEO!!!"

"Diem woylah, bang," omel Beomgyu kepada Seungmin yang sedari tadi bernyanyi dengan suara yang nyaring. Untungnya bagus sih, tapi lama-lama didengar bikin puyeng juga. Apalagi Beomgyu sedang mencoba konsentrasi dengan alunan gitarnya.

"Nape sih kan lagi latian?" gerutu Seungmin.

"Suara lu kenceng amat kayak klakson truk," ujar Beomgyu.

"Namanya juga latian vokal," kata Seungmin.

"Apaan lu latian vokal yang dinyanyiin yepeosseo mulu," nyinyir Felix.

"Gak seneng lu?" Seungmin menatap Felix dengan tatapan mautnya.

"Ampun, nyai." Felix menyatukan kedua telapak tangannya membuat gestur minta ampun.

"Lu pada tau gak sih salah satu lawan kita nanti siapa?" tanya Seungmin.

"Belum tau, siapa emang?" tanya Beomgyu balik.

"Xdinary Heroes woy, band baru yang pernah tampil di fetival musik akhir tahun lalu," jawab Seungmin.

Beomgyu dan Felix memasang wajah terkejut.

"Anjir, yang pas tampil sorakannya paling meriah itu ya?" kata Beomgyu dan Seungmin mengangguk.

"Susah ini mah, mana anaknya cakep-cakep lagi. Gue jadi insecure," ujar Beomgyu yang langsung dibalas tampolan di punggungnya oleh Felix.

"Baru tau gue orgil bisa insecure," celetuk Felix.

"Tampang mah gak masalah. Tapi mereka tuh unggul karena punya empat vokalis. Sedangkan vokalis kita cuma gue," kata Seungmin.

"Kalo mau nambah vokalis si Sunghoon ama Kai bisa kok," balas Felix.

"Iya, bener. Tuh dua anak suaranya juga mantep," timpal Beomgyu sembari mengangguk.

"Boleh tuh. Btw, mereka ke mana ya? Kok belum dateng?" Seungmin menatap pintu ruang latihan yang masih tertutup rapat semenjak kedatangan mereka tadi siang.

"Masih piket kali," jawab Felix.

Seungmin mengangguk paham. "Kalian jadi hari ini tawuran?"

"Jadi dong, udah gak sabar gue mau ngeluarin jurus pernafasan baru," jawab Beomgyu bersemangat.

"Wibu keluar sana," hardik Felix.

"Emang siapa aja yang ikut?" tanya Seungmin.

"Gue, Beomgyu, Hyunjin, Jeongin, Jeno, Haechan, Sungchan. Rata-rata yang ikut punya dendam sama para anak setan itu," jelas Felix.

"Geludnya jangan sampe parah kalo bisa, lu pada harus jaga penampilan buat lomba. Gak lucu kan tampil dengan keadaan bonyok," kata Seungmin.

"Lombanya masih lama anying," balas Beomgyu cemberut.

Heterogeneous (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang