the usual war

232 61 4
                                    

Seperti biasa, buku tulisnya penuh oleh catatan pelajaran. Apalagi sekarang sedang pelajaran biologi, banyak yang harus dicatat.

Chaeryeong memang giat mencatat materi pelajaran, tidak seperti Beomgyu yang malah asyik melipat kertas yang ia robek dari bukunya menjadi sebuah pesawat kertas.

Lalu pesawat kertas itu ia terbangkan menuju kepala Minkyu yang sedang tidur. Minkyu terbangun karena itu, lalu melihat ke arah Beomgyu yang sedang menertawainya.

Minkyu pun memaki Beomgyu tanpa suara, kesal dibangunkan dari mimpi indahnya. Tawa Beomgyu semakin menjadi karena berhasil membuat korbannya kesal.

Mentang-mentang guru lagi sibuk menulis di papan.

Beomgyu ingin membuat pesawat lagi, namun Bu Solar sudah selesai dengan tulisannya dan akan kembali menjelaskan materi. Beomgyu pun membenarkan posisi duduknya agar tidak diomel oleh sang guru.

"Baiklah, kalian sudah pernah belajar tentang zat campuran di SD kan?" tanya Bu Solar.

"Sudah, Bu."

"Ada campuran homogen dan heterogen. Sekarang saya minta kalian beri contoh zat campuran homogen!"

"Air dan sirup, Bu," jawab Somi.

Bu Solar mengangguk, "bagus, selain itu?"

"Air dan air," celetuk Chenle disambut protes oleh yang lain, ada juga yang tertawa karena itu.

Jaehyuk meneloyor kepala Chenle, "gak gitu, anying."

Bu Solar ikut tertawa. "Ya sudah, sekarang campuran heterogen. Siapa yang bisa jawab?"

"Air dan minyak!" jawab Chaeryeong semangat.

"Bagus, apalagi?" Bu Solar memberi jempol kepada Chaeryeong membuat gadis itu senang.

"BEOMGYU DAN CHAERYEONG, BU!"

Yang namanya disebut sama-sama terkejut mendengar itu. Serempak mereka memandang ke belakang, ke sumber suara tersebut.

Bu Solar langsung menaikkan sebelah alisnya, "kenapa mereka?"

"Iya, mereka kan gak bisa disatukan. Jadi mereka termasuk heterogen." Yuri-yang menjawab tadi-menjelaskan jawabannya dengan bangga.

Para murid pun tergelak dan menyetujui perkataan Yuri.

"YURI PINTER!" seru Suyun.

Bu Solar kembali tertawa, "oh, iya. Eh, tapi mereka akur aja nih semenjak jadi temen sebangku."

Chaeryeong memandang sinis pada Beomgyu lalu menjauhkan duduknya, Beomgyu pun melakukan hal yang sama.

Ini kenapa malah bahas gue ama si setan sih?! batin Chaeryeong, ia tak menyukai ini.

"Udahlah, damai aja kalian!" ceplos Kuanlin.

"GAK!" Ajaib sekali, Beomgyu dan Chaeryeong menjawab itu dengan serempak. Seperti mereka berbagi sel otak yang sama.

Sontak saja satu kelas ribut, menggoda mereka dengan siulan maupun kata-kata bahwa mereka itu jodoh.

"Ciee, jawabnya barengan gitu. Jodoh nih," goda Kuanlin diikuti yang lainnya.

Chaeryeong membuang muka kesal, sedangkan Beomgyu menatap anak kelas dengan tatapan ingin membunuh. "Diem kalian," ketusnya.

°°°°°

Jam istirahat baru saja selesai. Kini Chaeryeong harus kembali ke kelasnya setelah keluyuran di kelas Ryujin.

"Habis ini pelajaran apa weh?" tanya Chaeryeong pada Somi.

Heterogeneous (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang