hi again

202 46 10
                                    

Tak!

"Aduh, sakit anjir. Bang, lu kalo ada dendam ama gue tuh bilang gak usah lempar-lempar kayak gini."

Beomgyu mengusap bagian belakang kepalanya yang baru saja tertimpuk patahan stik drum Felix yang tidak sengaja terlontar.

"Drama lu. Gak sengaja gue, stiknya patah nih," ujar Felix sembari mengambil stik baru. Beomgyu masih mengusap kepalanya karena stiknya tadi lumayan keras terlontar ke arahnya.

"Eh, Yeji ama yang lain latian juga hari ini?" tanya Seungmin karena dirinya mendengar sayup-sayup suara musik dari ruang dance.

Felix mengangkat bahu, "iya kali."

"Pengen gue gangguin," gumam Beomgyu yang masih bisa didengar oleh yang lain.

"Hobi bener bikin keributan," gerutu Sunghoon.

Beomgyu terkekeh, "seru aja sih liat anak cewek pada ngomel."

"Lu diem, jangan bikin keributan. Kalo sampe ngerecokin sebelah, gak boleh ikut latian selama setahun," ancam Felix.

Bibir Beomgyu langsung mencebik mendengar itu, "iya.. gue diem."

Felix mengangguk. "Bagus. Udah lanjut latian," titahnya.

Sementara itu di ruang dance. Terdapat tujuh gadis yang sedang duduk santai setelah selesai menari.

"Pengen ikut lomba sama kalian, tapi kita beda sekolah," ujar Winter sedih dibalas dengan anggukan Olivia.

"Kalian bikin grup sendiri aja," saran Yeji.

"Masa cuma berdua?" Winter menaikkan sebelah alisnya.

"Bikin grup para mantan Beomgyu, ajak mantan-mantan dia yang lain. Si Nagyung, Jiwon, Kak Sihyeon, Kak Hyewon, siapa lagi?" kata Yeji.

Wajah dua gadis itu langsung berubah datar.

"Apa banget nama grupnya, gue gak pernah pacaran ama cowok itu," sungut Olivia.

"Iya kan, Liv? Kita gak pernah kenal ama yang namanya Beomgyu itu. Siapa sih dia?" timpal Winter.

Gadis yang lain tertawa. "Hahahaha! Tapi beneran kalo mantannya Beomgyu dikumpulin semua, bisa tuh buat bikin negara," celetuk Karina sedikit hiperbola.

"Valid," kata Heejin.

"Btw, dia beneran ada korban baru lagi?" tanya Winter.

Chaeryeong mengangguk, "adek kelas korbannya. Pinter dia nyari yang polos."

"Kok masih ada yang mau sama dia?" gerutu Olivia.

"Gak tau juga gue. Tapi gue yakin sih gak bakal bertahan lama," ujar Chaeryeong.

"Iya, kan ada elu. Selama ada Chaeryeong, buaya itu gak bakal bisa tenang," sahut Soojin.

"Bener sih," gumam Olivia.

"Gue mau tau dong siapa pacar barunya, lu ada ignya gak?" pinta Olivia.

"Ada, nanti deh gue kirim. Lanjut latian lagi gak nih?" jawab Chaeryeong.

Yeji bangkit dari duduknya, "ayo lah, lanjut. Winter ama Oliv mau ikutan lagi gak?"

Winter menggeleng sembari merebahkan tubuhnya. "Kita nonton aja," tolak Olivia ikut merebahkan tubuhnya di samping Winter.

Lima gadis yang lain pun mulai berlatih kembali dengan Winter dan Olivia sebagai penonton.

°°°°°

"Gue pengen jajan, mau nitip gak?" ujar Beomgyu sembari mengenakan jaketnya.

Kai merogoh saku celananya. "Beliin gue boba satu, bang. Rasa silverqueen ya, kalo gak ada rasa milo aja." Kai memberikan uangnya pada Beomgyu.

"Cireng lima ribu dong, Gyu. Tapi pake duit lo dulu, besok gue ganti. Sama teh es satu," pinta Felix.

"Oke. Yang bang Seungmin ama Sunghoon gak nitip?" tanya Beomgyu.

Kedua pemuda yang dimaksud menggeleng. Beomgyu pun mengambil kunci motornya dan keluar ruangan.

Berjalan santai di koridor, terkejut dirinya ketika melihat pemandangan dua gadis yang sudah lama tak ia jumpai sedang bercengkrama di lapangan sekolah.

Kedua mantan pacarnya.

Memandangi lumayan lama, entah mengapa tanpa sadar kakinya melangkah menuju kedua gadis itu.

"Hi, long time no see."

Sapaan kaku Beomgyu berikan. Yang disapa menoleh dengan raut agak terkejut, melihat itu Beomgyu jadi tertawa canggung. Namanya juga ketemu mantan.

"Ngagetin ya?" Beomgyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Kedua gadis itu segera menggeleng. "Ah, enggak kok. Hai juga, Gyu," jawab Winter. Olivia hanya tersenyum sekilas lalu memandangi objek lain seperti tidak ingin menatap pemuda itu.

"Kalian ke sini ada apa?" tanya Beomgyu.

"Pengen liat kak Karina latihan, terus mau hangout juga nanti," jawab Winter.

Anggukan kecil diberikan, bertemu mantan memang merupakan momen yang terasa begitu kaku apalagi yang sudah lama tidak bertegur sapa. Beomgyu ingin memiliki percakapan lebih lama namun melihat kedua gadis itu canggung, ia jadi ikutan gugup.

"Eh, gue dichat kak Karina buat nyamperin. Duluan ya! Nice to meet you, Beomgyu," pamit Winter bangkit dari duduknya setelah melihat ke layar ponsel ada pesan masuk dari Karina.

Gadis itu hendak menarik tangan Olivia untuk pergi bersamanya namun suara Beomgyu menginterupsi aksinya.

"Gue mau ngomong bentar sama Via."

Winter menatap Olivia. Bahasa mata pun digunakan mereka untuk berkomunikasi sejenak. Lalu genggaman tangan Winter terlepas, "oke, gue tunggu di ruang dance ya. Inget, bentaran doang!"

Beomgyu mengangguk, Olivia menjawab singkat perkataan Winter sembari kembali membenarkan posisi duduknya. Winter pun berlalu.

Beomgyu mengambil duduk di samping gadis yang masih saja mencoba untuk tidak kontak mata dengannya itu.

"Mau ngomong apa?" tanya Olivia langsung menuju topik, ia tidak ingin terlalu lama di sini bersama dengan Beomgyu.

"Kenapa semua akun gue diblok, Vi?" tanya Beomgyu. Olivia tidak menjawab pertanyaan itu, hanya diam menatap tanah seperti memikirkan sesuatu. "Via, gue beneran dibenci?" tanya Beomgyu lagi.

Nama panggilan itu kini terdengar aneh di telinga Olivia. Padahal dulu nama itu termasuk panggilan yang paling ia sukai karena hanya Beomgyu yang memanggilnya dengan nama itu, namun rasanya sekarang sudah berubah. Olivia sudah tidak menyukai panggilan tersebut.

"Gue gak pernah benci kok, Gyu," jawab Olivia pelan.

"Terus kenapa gue diblok?" balas Beomgyu.

"Gue minta maaf sekali lagi, Via. Buat semua kenangan buruk yang gue kasih selama kita bareng, gue nyesel udah bikin lu ngerasa menderita," ucap Beomgyu.

"Iya, gue udah maafin dari lama. Gue cuma butuh waktu buat nenangin diri. Gue gak pernah ada rasa benci," ujar Olivia mencoba menatap Beomgyu meskipun hanya sebentar.

"Kita bisa deket lagi kan, Via? Sebagai temen, mungkin gak bakal kayak dulu tapi setidaknya kita gak jauh kayak gini," kata Beomgyu. "Setidaknya hati gue bisa tenang, kita gak kayak orang yang saling benci," lanjutnya.

Olivia terdiam sejenak, "iya, kita masih bisa temenan."

Senyum tipis terlukis pada wajah si pemuda. "Makasih ya, Via. Bahagia bareng Sunwoo," ucap Beomgyu.

"Makasih juga, Gyu," jawab Olivia ikut tersenyum kecil.

"OLIV, DRIVERNYA UDAH DATANG—"

Keduanya menoleh ke sumber suara.

Chaeryeong berlari kecil menghampiri mereka. "Ayo!" Begitu saja gadis itu menarik Olivia pergi tanpa memperdulikan pemuda yang menatapnya dalam diam.

"Duluan ya, Gyu," pamit Olivia yang perlahan menjauh karena tarikan Chaeryeong. Beomgyu melambaikan tangan pelan padanya.

Kedua gadis itu sudah menjauh. Pemuda itu pun bangkit, menuju parkiran untuk niat awalnya. Dengan pikiran yang masih mengingat wajah Olivia tadi.

Heterogeneous (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang