exes

150 44 15
                                    

Berbaring menatap langit-langit kamar yang dihiasi banyak stiker karakter anime, Beomgyu termenung.

Percakapannya siang tadi dengan Olivia masih memenuhi pikiran. Bahkan ketika di ruang latihan pun ia lebih banyak melamun sehingga Kai harus sering-sering menepuk kuat pundaknya agar ia bisa sadar.

Dari para mantannya, Olivia lah yang paling lama ia pacari. Jika biasanya Beomgyu menjalin hubungan untuk sekedar main-main, Olivia lah yang membuatnya bisa serius pacaran.

Hanya saja ia terlalu kasar untuk bisa jadi pacar yang baik.

Lima bulan hubungan mereka mungkin merupakan era terburuk bagi Olivia. Menghadapi Beomgyu yang begitu liar dan brutal, pasti gadis itu sangat kesusahan.

Beomgyu dulu menanggap Olivia adalah gadis yang suka mengekang dan banyak mengatur. Ia tidak suka dikekang, meskipun alasan gadis itu adalah untuk kebaikannya sendiri.

Ia tidak boleh ikut balapan, rokoknya disita, begitu juga dengan minuman kerasnya. Pergaulannya dibatasi, ia tidak boleh sering-sering berkumpul dengan teman. Peraturan yang dibenci Beomgyu.

Maka dari itu Beomgyu sering protes ketika Olivia melarangnya ini itu, hingga terjadilah perang mulut berujung Beomgyu yang lepas kendali dan hampir menyakiti Olivia.

Ia selalu merutuki diri sendiri ketika mengingat hal itu.

Olivia akan menangis ketika Beomgyu sudah di puncak emosinya, gadis itu akan langsung pergi meninggalkan sang pemuda yang hanya akan menatap kepergiannya itu.

Beomgyu tidak tahu jika Olivia pergi untuk menemui rivalnya alias Chaeryeong. Beomgyu tidak tahu jika Olivia menceritakan semua perlakuannya kepada Chaeryeong.

Beomgyu tidak tahu bahwa Olivia akan mengakhiri hubungan mereka dengan bantuan Chaeryeong.

Ya, ia juga tahu sebelum Olivia pun gadis-gadis sebelumnya memutuskan hubungan dengan bantuan Chaeryeong. Maka dari itu ia kesal dengan keberadaan gadis yang sekarang jadi rekan sebangkunya itu.

Seharusnya ia tidak pernah memacari sepupu Chaeryeong, jika begitu Chaeryeong tidak akan pernah ikut campur dalam masalah percintaannya hingga sekarang.

Beomgyu tidak tahu jika Nagyung adalah sepupu rivalnya. Ia memacari Nagyung namun sedang dekat dengan gadis dari sekolah lain. Maka dari itu Chaeryeong yang dari awal sudah jadi rivalnya pun semakin murka dengan dirinya.

Ia pun putus dari Nagyung dan sialnya harus menerima kenyataan bahwa Chaeryeong akan terus menghantui dirinya juga kisah cintanya.

Jika saja waktu bisa terulang...

Ting!

Lamunan Beomgyu yang masih memandangi langit-langit kamar diinterupsi oleh notifikasi ponselnya.

Honeybby

|Kakak udh tidur?
|Sweet dream ya kak
10.15pm

Pesan dari pacar manisnya, Beomgyu tersenyum kecil membacanya. Setiap malam Jiheon rutin mengirimi pesan ucapan tidur, begitu juga setiap pagi dengan ucapan selamat paginya.

Belum|
Telponan yuk ji|
Temenin|
10.17pm

|Ayo deh
|Lg bosen jg nih
10.19pm

Tentu saja Beomgyu senang dengan jawaban Jiheon. Ia pun memencet ikon telepon di pojok atas layar, menunggu respon dari Jiheon untuk mengangkat panggilan suaranya.

°°°°°

"Ih anjir..."

Chaeryeong menatap nanar layar ponselnya. Ada pesan masuk, pesan yang tidak ia duga dikirim untuknya.

Pesan dari pemuda yang pernah membuatnya jatuh cinta setengah mati.

Jaemin, sang mantan kekasih. Pemuda itu tiba-tiba saja mengirimkan pesan setelah sekian lama mereka tidak pernah mengabari satu sama lain.

Maka dari itu Chaeryeong terkejut.

Kak Jae
|Malam chae
|Apa kabar?
10.25pm

Malam kak..|
Kabar baik, kakak gimana?|
10.27pm

Meskipun hanya lewat chat, Chaeryeong merasa agak canggung karena sudah lama tidak berbalas pesan apalagi bertemu dengan pemuda itu.

"Kak Jaemin tiba-tiba ngechat, ada apa nih? Apa lagi gabut ya?" Dirinya bermonolog.

|Baik chae
|Lusa aku pulang
|Bakal stay sebulan
|Kak Gyuri mau nikah soalnya
10.30

"Wah.." Chaeryeong terkejut. Jaemin akan pulang setelahnya hampir setahun di luar kota.

Ya, Jaemin melanjutkan pendidikannya di kota lain. Dan alasan itu lah yang membuat hubungan mereka harus berakhir.

Keduanya tidak yakin dapat bertahan dalam hubungan jarak jauh, jadi lebih memilih untuk putus. Meskipun masih saling suka.

Berat sih sebenarnya. Awalnya memang terasa sangat galau, tetapi seiring berjalannya waktu keduanya bisa terbiasa dengan keadaan. Walaupun masih ada rasa rindu sedikit.

Chaeryeong merasa antusias dengan kabar yang diberikan oleh Jaemin. Sudah lama tidak melihat pemuda itu secara langsung.

Beneran kak?|
Bisa ketemu dong nih:)|
10.31pm

|Iya, beneran
|Kalo alamat rumah kamu
|masih sama, aku mau
|mampir
|Kangen...
10.31pm

Gak pindah kok, kak|
Aku juga kangen:(|
10.32pm

|Haha, ciee samaan
|Akhirnya bakal bisa
|ketemuan lagi ya
10.32pm

Iyaa!|
Ditunggu kabarnya kalo|
udah sampe sini|
10.32pm

|Pasti
10.34pm

Obrolan tersebut berlangsung lumayan lama. Sudah lama tidak mengobrol membuat banyak topik obrolan yang keluar. Kecanggungan di awal pun hilang seketika.

Chaeryeong senang.

Juga dengan fakta bahwa Jaemin akan pulang dalam waktu dekat, senangnya bertambah berkali-kali lipat.

Selama mengobrol via pesan dengan sang pemuda, Chaeryeong tidak bisa melunturkan senyumannya.

Bahkan setelah obrolan mereka berakhir pun senyumnya belum hilang dan dirinya tidur dengan senyum yang tersungging di bibirnya.

Bucin.

Heterogeneous (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang