Happy Reading
-
-
👻👻👻
Ratu terdiam ketika Clay berhasil membuka pintu rumah Ratu, karena bagaimana pun juga tenaga nya akan kalah dengan tenaga dari Clay.
"Please." lirih Clay.
"Masuk." kata Ratu bersikap dingin, kemudian ia masuk ke dalam untuk menyimpan tas ke kamar nya.
Hari ini Jefan berangkat ke Bogor, dia melanjutkan kuliah nya karena baru saja seminggu kemarin dia selesai ujian di kampus nya.
Sementara Dewi juga belum pulang dari butik nya, bahkan Hanum? Sepertinya dia sedang belanja ke pasar untuk membeli persediaan makanan.
Ratu datang sambil membawa minuman untuk Clay, lalu ia duduk di kursi tamu dengan Clay dengan jarak yang cukup jauh.
"Gue buat lo kecewa lagi kan? Maafin gue." kata Clay.
Ratu masih terdiam.
"Akhir-akhir ini gue selalu fokus ke Agatha karena gue gak mau kehilangan dia." ujar Clay.
Jleb.
Ucapan Clay begitu menohok ke hati Ratu, rasa sesak dalam hati nya begitu terasa sekali.
"Kalau lo gak mau kehilangan dia, ngapain lo deketin gue? Bikin janji ke gue, terus anter jemput gue ke sekolah?" tanya Ratu dengan nada meninggi.
"Lo dengerin dulu dong penjelasan gue selanjutnya, jangan main potong gitu aja." kata Clay.
Ratu menghembuskan nafas nya kasar sambil menghentakkan kaki nya ke lantai karena kesal.
"Agatha bilang ke gue, sebenernya dia ada sakit kanker darah." ujar Clay menatap Ratu dengan tulus.
Ratu begitu terkejut ketika mendengar Agatha terkena kanker darah, pantesan saja dia terlihat pucat dan lemas seolah tidak berdaya.
"Stadium berapa?" tanya Ratu.
"Dia gak bilang ke gue soal kanker nya stadium berapa, tapi ini alasan nya waktu kemarin gue gak datang, bahkan tadi gue harus anterin dia dulu." jawab Clay.
Ratu terdiam, ada perasaan lega dalam hati nya. Tapi jika seperti ini, mungkinkah waktu nya bersama Clay akan terganti dengan Agatha yang saat ini lebih membutuhkan Clay? Rasa takut itu mulai menyelimuti perasaan Ratu.
"Kayanya gue juga gak akan sering lagi anter jemput lo ke sekolah kaya dulu, karena emang sekarang kondisi nya beda." jelas Clay.
"Benarkan, apa yang Ratu bilang?"
Ratu mencoba tersenyum, mencoba untuk memahami Clay.
"Santai aja kali, lagian juga gue bukan siapa-siapa lo! Itu hak lo juga kan, apalagi gue juga udah bisa lupain Emil kok. Jadi tugas lo yang harus selalu ada buat gue udah kelar." jelas Ratu.
Clay merasa tidak enak hati pada Ratu, apalagi perkataan Ratu tadi seperti menyuruh Clay untuk menjauh dari dirinya.
"Gue juga mau jujur sama lo." kata Clay mulai serius menatap Ratu.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA✔
Fiksi RemajaPerasaan itu susah ditebak. Kita gak akan tau kemana perasaan ini sampai kepada seseorang yang tepat atau tidak. Perasaan tidak bisa dikendalikan. Ada waktunya kita merasakan jatuh cinta pada seseorang tanpa direncanakan, karena semua nya berjalan d...