10

427 40 4
                                    

Happy Reading

-

-

🐩🐩🐩

Emil telah sampai mengantar Ratu pulang dengan selamat, Ratu turun dari motor Emil sambil menghembuskan nafas nya lega.

Emil merasa kasian ketika melihat ekspresi Ratu yang berantakan hari ini, tidak ada sedikit pun senyuman yang terukir di bibir nya, bahkan matanya saja sudah sembab karena daritadi ia mengeluarkan air mata.

"Gue jelek ya?" tanya Ratu spontan karena Emil memperhatikan dirinya daritadi.

Emil tersadar dari lamunan nya.

"Iya lo jelek, nangis mulu! Udah ya, mubazir air mata lo." kata Emil sambil mengusap rambut Ratu.

Ratu hanya terkekeh kecil.

"Gue, temenin lo ya." kata Emil.

Ratu menggeleng lemah. "Gak usah Mil, lo balik aja ke sekolah gih! Gue gak mau, lo disangka bolos."

Emil langsung mengangguk.

"Nanti, kalau lo ditanya habis darimana. Bilang aja habis nganterin gue yang sakit." jelas Ratu agar tidak membuat Emil kesulitan saat tiba di sekolah.

"Oke, yaudah gue balik ya! Kalau ada apa-apa, telepon gue!" kata Emil sambil memakai helm nya.

Ratu hanya mengangguk.

"Makasih ya, maaf gue selalu ngerepotin lo!" kata Ratu.

"Its okey." kata Emil tersenyum.

Akhirnya Emil pun pergi dari rumah Ratu, sedangkan Ratu langsung masuk ke dalam rumah untuk menenangkan pikiran nya sendiri.

Kini Clay sedang melamun memikirkan apa yang dibilang oleh Nining barusan di ruang bimbingan konseling.

"Gue udah berlebihan sampai harus bentak Ratu kaya gitu."

Clay kembali mengingat kejadian tadi saat dirinya menuduh Ratu didepan semua orang sampai harus membentak dan berkata yang tidak-tidak.

"Harusnya, yang marah hari ini tuh dia! Bukan gue!"

Clay mengacak-acak rambutnya sendiri, ia merasa frustasi karena kemarahan nya pada orang lain.

Sejenak ia berpikir, kalau bukan Ratu yang melakukan hal itu pada Agatha, lalu siapa?

Clay harus mencari tahu soal ini.

Sementara itu Rassya dan Sandy dengan bolos dengan pergi ke warung Bi Inem, hari ini mood Rassya sedang tidak baik sekali.

"Sya, kenapa sih lo sampe segitunya ngebelain Ratu?" tanya Sandy sambil mengambil gorengan yang ia beli.

"Gue udah anggap dia kaya adik gue sendiri! Gue ngerasa Ratu gak pantes aja, disakitin sama orang kaya Clay." jawab Rassya.

"Terus, yang pantes buat Ratu siapa? Lo yang pantes? Lo tau gak sih, kalau lo gini terus yang ada Sandrina bakalan salah paham tau, bisa aja dia jadi benci sama Ratu." jelas Sandy.

LUKA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang