LUKA✔

16

Happy Reading

-

-

🔥🔥🔥

Clay sedang berada dalam kamar nya, sampai saat ini ia masih saja begitu merasa bersalah pada Ratu.

Mengapa Clay sampai setega itu, membentak bahkan menuduh Ratu, dan kesalahan lainnya yang ia lakukan telah menyakiti perasaan Ratu.

Apakah Clay masih pantas mendapatkan maaf dari Ratu?

Mencoba menghubungi Ratu, namun segala media sosial nya telah di blok oleh Ratu. Jelaslah di blokir, pasti sekarang Ratu begitu sangat membenci nya.

Ketukan pintu kamar membuat Clay tersadar dari lamunan nya.

"Masuk, gak dikunci."

Seseorang membuka pintu kamar Clay, ternyata itu adalah Linda.

"Murung terus." kata Linda yang menghampiri anak semata wayang nya yang duduk di kasur.

Clay tersenyum tipis.

"Kenapa? Sini cerita sama Ibu, siapa tau kan Ibu bisa kasih solusi buat kamu." kata Linda.

Clay menghembuskan nafas nya pelan-pelan, menghilangkan rasa sesak di dadanya.

"Clay merasa bersalah banget sama Ratu, apalagi sampai ngebentak dan ngomong yang enggak-enggak. Udah gitu, Clay suka ingkar janji juga sama dia." jelas Clay.

Linda tersenyum hangat pada anak nya, kemudian mengusap punggung Clay dengan lembut.

"Gentle dong, kamu minta maaf secara langsung sama dia." ujar Linda memberikan saran.

Clay menggeleng lemah.

"Pasti Clay gak akan dimaafin sama Ratu, karena kesalahan Clay banyak banget sama dia Bu."

Linda terkekeh mendengar keluhan anak nya yang terkesan pesimis.

"Urusan di maafin atau enggak nya, itu urusan belakangan! Yang penting, kamu udah minta maaf! Kamu nih cowo, cari dong cara supaya dapet maaf dari Ratu! Ibu yakin kamu bisa!" jelas Linda.

Clay menggaruk kepala nya yang tidak gatal, ia kebingungan sendiri karena memang apa yang harus ia lakukan.

"Ibu tau, kamu khawatir sama Agatha makanya kamu sampai berbuat seperti itu sama Ratu! Tapi lain kali, jadikan ini pembelajaran ya nak? Jangan pernah nuduh orang sembarangan, tepati janji lebih penting, dan jangan pernah bentak perempuan! Hati perempuan itu lemah sekali." ucap Linda yang memberikan anak nya nasehat.

Clay mengangguk.

"Kalau urusan asmara itu terserah kamu, mau pilih Agatha atau Ratu. Tapi, jangan nyakitin perasaan mereka!" sindir Linda terkekeh.

Clay malah jadi salah tingkah.
"Ih ibu apaansih."

Linda terkekeh, kemudian ia pergi meninggalkan Clay karena harus masak untuk makan malam.

Kini Ratu, Sandrina dan Delvira sedang jalan-jalan disekitar taman, ide ini diajukan oleh Sandrina. Bagaimanapun juga, untuk saat ini Ratu butuh ketenangan.

"Gue beli minum dulu ya." kata Ratu sambil mengikat rambut nya.

"Oke, kita tunggu disini ya! Jangan lama-lama." kata Delvira.