BAB 22 : Di malam yang sama

656 59 13
                                    

Usai menyelesaikan tugas yang mereka dapat dari klien (Delvaros), ada tugas lain lagi yang harus Araster selesaikan malam ini juga.

"Biar gak mancing kecurigaan diawal, lebih baik gue dan dua orang diantara kalian yang pergi kesana duluan... Edgar gak termasuk rekomendasi tapi." Perkataan Devano di hadapan ke-enam rekannya.

Edgar menyetujui saran itu. Dia diam tak mau menyahut, menunggu dua rekan lainnya menyarankan dirinya sendiri.

"Gue ya, Bang." Aiden angkat tangan.

"Gue juga mau ikut." Fadel juga angkat tangan.

Devano langsung setuju. "Oke... Sekali lagi gue ingetin kalian. Kalo nanti gue udah kirim sinyal, kalian langsung muncul. Pokonya ketika itu kalian harus udah ada dideket lokasi biar kita gak harus motong waktu lebih banyak lagi...

... Detik itu kita berhasil temuin si Penguntit, detik itu juga kita harus berhasil tangkep dia. Siap-siap cape deh pokonya kita malam ini."

Iya, Devano. Okeee. Mereka tentu masih inget tentang rencana itu, rencana yang diharapkan bisa diselesaikan malam ini juga.

"Yaudah. Ayo." Devano pun melangkah pergi keluar dari Markas Araster dengan Aiden dan Fadel yang mengikutinya di belakang.

Mereka pergi menggunakan mobil, mobil miliknya Devano.

"Emang bener katanya si Devano berhasil pacarin salah satu cewek disana cuma buat lancarnya rencana kita ini? Dalam waktu sesingkat itu?" Havid bertanya-tanya.

"Tch!" Edgar berdecih lucu. "Menurut lu gimana? Devano emang cowok bahaya. Kita harus mengakui kalo dia emang sehebat itu."

Hayoluh. Edgar sendiri loh yang mengatakan bahwa Devano hebat banget. Berarti, itu memang adalah kebenarannya.

"Hahaha!" Jay tertawa geli. "Takjub sih gue. Secara, cewek-cewek penghuni Markas itu baddas semua, anjayy. Galak-galak. Udah mah sikapnya dingin dan angkuh banget... Sulit di percaya banget Devano bisa raih salah satunya."

Kembali lagi. Devano memang sehebat itu.

Tapi... Apa kabar Ghea? ('༎ຶ ͜ʖ ༎ຶ ')♡

"Ckckck." Sean menggeleng tak percaya. "Kasihan deh si Ghea. Kenapa coba harus bertahan sama cowok macem Devano? Gak kapok amat padahal kemarin si Devano udah ketahuan selingkuh."

Ya, mau gimana lagi? Namanya juga cinta buta.

Devano, Aiden dan Fadel tiba di tempat tujuan. Markas Anak Tongkrongan, yang isinya bukan hanya cowok saja, tapi cewek juga banyak, mangkanya tidak heran jika disini sangat ramai.

Kemunculan Araster dengan mobil bagus milik Devano, berhasil mencuri perhatian mereka. Valuenz nama squad Anak Tongkrongan ini.

Salah satu cewek berpenampilan like a Bad Girl berdecih lucu saat Devano dan dua rekannya turun dari mobilnya. Dia sedang mengunyah permen karet.

Dengan berani dan sama sekali tidak merasa terbebani oleh banyaknya pasang mata yang kini melihat kearahnya, Devano bersama dua rekannya terus melangkah mendekati Valuenz.

Senyuman manis Devano berikan untuk seorang wanita yang dia hampiri. Bahkan Devano dengan berani dan lancang mengecup singkat bibir wanita itu untuk sekedar sapaan awal darinya.

WAR OF LOVE!!✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang