BAB 35 : PART BONUS!!

686 54 1
                                    

Didalam mobil tertutup yang terparkir dipinggir jalan, tujuh orang pemuda dengan slayer yang menutupi setengah wajahnya tengah diam-diam memerhatikan sekumpulan orang berjas hitam yang tengah berpesta miras didalam sebuah rumah bagus yang jauh dari pemukiman warga.

Ya. Kini Araster sedang menjalani misi penting yang mereka dapat. Lokasi, rumah dekat hutan.

"Siapin senjata kalian." Ucap si Ketua melihat ada salah satu dari orang berjas hitam itu melangkah mendekati mobil mereka. "Bersiap-siap buat pesta hujan peluru." Lanjutnya.

Lantas, mereka yang mendengar pun mengangguk mengerti dan langsung mau melakukan hal apa yang Edgar minta. Termasuk Edgar, ketujuhnya bersiap sedia menyiapkan senjata mereka masing-masing. Senjata api.

Tok! Tok! Tok!

Kaca mobil di ketuk oleh orang itu, tepat di samping Jay Afrizo yang memegang setir mobil. Mobil ini juga adalah mobil miliknya yang siap untuk dirusak parah. Mobil baru padahal. Cmiiw!

Jay menurunkan kaca mobilnya, membuat orang itu terkejut mengetahui bahwa rupanya mereka telah kedatangan tamu tak diundang.

"F*CK!" Orang itu melihat kearah para rekannya. Dia hendak langsung berteriak memanggil mereka, tapi itu tidak bisa dia lakukan sebab satu butir peluru sudah lebih dulu menembus kepalanya dari belakang.

DOR!

Tewas kemudian deh orang itu.
Siapa yang melakukannya? Fadel, ygy.

Sebab suara tembakan yang cukup keras, jadi hal itu berhasil mencuri perhatian orang-orang berjas hitam lainnya.

Mereka terkejut, apalagi usai melihat salah satu rekan mereka terbaring lemah diaspal dengan darah mengalir deras dari kepalanya.

"SIALAN! SERANG MEREKA!"

Ohh. Rupanya orang-orang berjas hitam itu tidak lalai, ya. Mereka juga telah membawa senjata api masing-masing satu untuk situasi seperti ini.

Benar kata Edgar, hujan peluru benar-benar terjadi setelah itu. Kedua belah pihak saling adu kekuatan peluru pistol.

DOR! 31x

Ketujuh anggota Araster keluar dari mobil, menjadikan mobil Jay sebagai tembok perlindungan untuk mereka karena jangan sampai mereka terkena hujan peluru itu.

DOR! 25x

Senjata api yang Araster gunakan berbeda-beda. Berbeda namun sama-sama mematikan.

"Aishh!" Desis kesal salah satu dari orang berjas hitam itu melihat rekan-rekannya sudah banyak yang tumbang dalam keadaan mengenaskan.

Tanpa diketahui oleh siapapun (menurutnya), dia berlari masuk ke dalam Markasnya pergi ke tempat yang di dalamnya ada banyaknya uang yang tergeletak diatas meja.

Dia memeluk uang itu dan cepat-cepat memasukannya ke dalam dua koper yang tersedia di dekatnya.

Tidak peduli jika rekan-rekannya mati semua, yang penting uangnya aman bersama dirinya.

Hal itu yang dipikirkan oleh orang itu. Tch!

Tapi, apakah dia yakin dugaannya benar? Dia yang menduga bahwa sama sekali tidak ada yang melihatnya ketika dia masuk ke dalam Markas?

WAR OF LOVE!!✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang