BAB 31 : Titik utama

530 57 0
                                    

Mengingat sasaran Eagle God adalah Katya, entah kenapa Devano tiba-tiba ingin mengumpulkan seluruh anggota Araster ditempat yang sama... Kecuali Edgar.

Devano menelpon salah satu dari kelima anggota Araster yang lain. Edgar dikecualikan sebab Edgar yang terlalu sibuk sekarang. Devano memahaminya.

"Jay."

"Ya? Ada apa?"

"Ajak yang lain buat berkumpul di Markas Araster sekarang juga."

"Hhm. Oke deh."

Kita beralih ke Edgar dan Katya...

Mobil Taxi yang membawa Katya berhenti tepat didepan pintu gerbang rumah Katya. Sosok Katya muncul setelahnya. Dia berlari cepat masuk ke dalam rumahnya masih sambil menangis.

Tak lama setelah mobil Taxi yang membawa Katya pergi, mobil Taxi yang membawa Edgar datang. Dengan cepat Edgar turun dari mobil hendak langsung menghampiri Katya.

BUKGHH!

Tapi seseorang dengan lancang menghadang jalan Edgar dan langsung melayangkan sebuah pukulan kerasnya diwajah tampan Edgar. Edgar hampir terjatuh karenanya. Luka berdarah disudut bibirnya pun dia miliki karenanya.

Ya. Jayden orangnya. Dia yang datang dan dengan lancang memukul wajah Edgar. Jayden terlihat sangat marah disini ketika dia menatap Edgar.

"Gue udah yakin bahwa hal kayak gini pasti bakal terjadi menimpa Katya. Itulah kenapa gue gak mau ninggalin dia sebab seharusnya yang menjauh dari hidup Katya itu lu, bukan gue!"

GREP!

Edgar berhasil menahan kepalan tangan Jayden yang hampir kembali menciptakan luka diwajahnya. Sebaliknya,...

BUKGHH!

... Malah Edgar yang mengukir luka di wajah Jayden. Jayden sampai terjatuh menyentuh aspal dan lalu meludah mengeluarkan darah dari mulutnya.

Memang sekuat itu sih pukulan tangan Edgar, sampai setiap orang yang terkena pukulannya pasti akan langsung muntah darah.

Tak ada waktu untuk Edgar melayani lelaki itu, jadi lebih baik Edgar segera menghampiri Katya. Katya membutuhkannya sekarang. Pasti.

Grep!

Tapi itu tidak akan mudah Edgar lakukan selagi Jayden masih ada disini. Jayden mencekal pergelangan tangan Edgar menahan kepergian Edgar, lalu lelaki itu berani-beraninya mengajak Edgar untuk bertarung.

Edgar yang tidak mau terluka ditangan lelaki itu pun dengan terpaksa mau melayaninya, menyerang balik dan membuat tembok perlindungan untuk dirinya sendiri.

Jika sudah begini, pikir Edgar, sekiranya dia harus cepat-cepat membuat lelaki itu pingsan, dengan begitu Edgar bisa menghampiri Katya tanpa menerima gangguan dari siapapun lagi.

Sementara itu Katya...

Katya sudah duduk diatas kasurnya, menangis bersedih sambil memeluk kedua lututnya.

Kembali lagi, Katya kebingungan harus berbuat apa di kondisinya sekarang. Bahkan untuk mengecek ponselnya pun Katya tidak mau melakukannya karena tidak berani.

Pasti akun Instagram Katya juga banjir komenan jahat dari para netizen yang kini berbalik sangat membencinya. Katya tidak mau melihatnya.

"Edgar..."

Kembali lagi. Hanya nama Edgar yang terlintas di dalam pikiran Katya di setiap Katya mendapat musibah.

Tapi apakah Katya tidak salah menyebut nama seseorang? Apakah masih pantas untuk Katya terus mengharapkan kehadiran Edgar disini?

WAR OF LOVE!!✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang