19. Punishment Again

421 21 2
                                    

{Misa}

Aku sempat berfikir apa pentingnya kotak itu bagiku? Tapi mungkin itu tak berarti apa apa bagiku, tapi itu berarti bagi seseorang. Hanya saja, aku masih mencari seseorang itu.

Seseorang meninggalkan kotak itu sebagai petunjuk untuk menemukan jejak orang yang telah memberikan kotak ini padaku, tapi sekarang kotak itu malah hilang.

Sudah 2 tahun benda itu tak kubuka karna mungkin itu bukan apa apa bagiku, dan aku pun hanya menyimpannya sampai akhirnya aku mengingat kembali benda itu, dan kuputuskan untuk mencari seseorang yang sengaja memberikan itu padaku.

Tapi, takdir tak membolehkanku menemukan seseorang itu untuk sekarang, karna benda itu menghilang setelah beberapa menit dibawa mom dan ditaruhnya di atas meja ruang keluarga.

Aku sudah menyerah untuk sekarang mungkin aku harus melupakannya lagi? Entahlah yang penting bukan itu yang aku ingin tau, hanya saja aku penasaran apa isi kotak itu.

***

Kringg... kringgg... kringgg...

Suara jam alarm sudah memekakkan telingaku, segera kuraba meja kecil disamping tempat tidurku untuk mencari keberadaan alarm yg sedari tadi berbunyi.

Sambil tetap memejamkan mata dan masih setengah dialam bawah sadar mimpi yang terdalam. Aku sudah meraba raba namun tak ada pun barang itu, yang ada hanya iphone dan lampu duduk.

Karna suara jam alarm itu tak kunjung berhenti aku pun membuka mata dan menyesuaikan cahaya dengan jendela kamarku yang sudah di sinari cahaya matahari pagi. Dengan setengah sadar aku sedikit mengangkat kepalaku dan mencari keberadaan jam alarm yang sangat menggangguku. Sungguh itu sangat mengganggu.

Tapi sekitar meja dan tempat tidurku tak ada jam alarm sialan itu. Tapi terdengar suara jam alarm sialan yang sudah membangunkan aku itu semakin dekat denganku, segera aku mengikuti arah datang suara berisik itu, dan datangnya berasal dari kak Alvo yang sedang santai duduk duduk dikursiku dengan menggoyang goyangkan jam alarm ditangannya, tampang wajahnya ketika aku menatapnya itu loh sangat sangat minta ditabok kali ya? Ngejek banget tuh ketahuan..

Melihat kak Alvo dengan tampang seperti itu dan perbuatannya yang mengganggu bocan ku membuatku ingin mengomelinya seumur hidup, tapi sepertinya ada sesuatu yang mengganjal. Dandanan kak Alvo sudah lengkap dengan seragam yang harum dan rapi sudah melekat ditubuhnya juga rambutnya yang telah disisir rapi juga mengkilau sekilau mutiara itu menyadarkanku akan satu hal.

"SEKOLAH! JAM BERAPA INI?!" Jeritku ketika mengetahui ini sudah terlalu siang. Segera aku menyibak selimut yang tadinya melilitiku lalu bangkit berdiri dan menghampiri kak Alvo untuk merebut jam alarm ditangannya. Pukul 06.45. Setelah melihat pukul berapa ini, dengan secepat kilat aku mengambil baju seragam dan memasuki kamar mandi.

"Gue tinggal ya. Selamat ber-telat ria!" Ejek kak Alvo saat aku sudah memasuki kamar mandi. Karna geram mendengar ejekannya aku mengambil botol shampo dan melemparkan kearahnya dengan ganas, seganas silet. Tapi sayangnya meleset -_-.

Tak sampai 5 menit aku keluar kamar mandi, inilah yang biasanya disebut mandi bebek. Tau deh bersih apa gak, yang penting pake sabun sama aer mandinya.

Tas dan buku buku sudah siap, aku hanya tinggal membawanya. Ketika aku menuruni tangga dan hendak meminum susu yang sudah terhidang di meja makan, mom mengambilnya secara tiba tiba. Aku yang kaget dengan tindakan mom langsung protes.

"Mom, misa telat!" Rajukku.

"Liat itu jam berapa?" Kata mom sambil mengarahkan dagunya mengarah ke jam dinding yang super gede di ruang makan. Aku mengikuti arah dagu mom untuk melihat jam.

Just one starTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang