{Misa}
Disini lah aku dan Leo berada. Dibawah pohon dimana aku menemukan tas Leo. Yap, Leo belum pulang, dia hanya pergi untuk membeli minuman untuknya dan aku.
Sekarang matahari sudah benar benar tenggelam setelah beberapa detik aku berdiri. Sekelilingku sudah benar benar gelap, hanya terlihat sedikit cahaya yang mulai bermunculan disekitar halaman. Lampu taman sudah dinyalakan, jadi disini tidak terlalu gelap.
"Hukumannya udah selesai, gue mau pulang." Ucapku sambil membungkuk untuk mengambil tasku yang ada didekat Leo.
Kurasa Leo tak menjawab, dia tetap diam sambil melihat lurus kearah taman yang baru saja kita berdua cabut rumputnya.
Karna tak ada respon aku berfikir untuk langsung pergi saja dari pada menunggu respon Leo. Aku pun melangkah menuju gerbang sekolah yang ternyata tidak terlalu sepi, disana masih ada beberapa anak anak yang baru saja pulang ekstrakulikuler.
Aku merogoh saku baju dan mengeluarkan iphoneku untuk menelpon pak salim agar menjemputku. Tapi baru saja aku menekan nomernya, ada seseorang yang tiba tiba merebut iphoneku dan menaruhnya disakunya. Leo, Dia dengan santai memasukkan iphoneku kedalam saku celananya. Dan aku hanya bisa menghela nafas kesal juga menahan emosiku.
"Leo! Kembaliin hp gue." Aku menghentikan langkahnya dengan ucapanku barusan. Ia membalikkan badannya menatapku sejenak namun setelahnya dia berjalan lagi keluar gerbang.
Aku segera mengejarnya keluar gerbang untuk menyusulnya. Tapi ternyata dia sudah menghilang. Kemana Leo? Apa dia punya kekuatan teleportasi sampe bisa ilang tiba tiba?
Dengan kesal aku duduk dibangku depan sekolah yang didesain memanjang dari pojok tembok pagar sekolah sampai pinggir gerbang sekolah.
Pak salim gak akan menjemputku, karna tadi aku menyuruhnya agar tidak menjemputku jika tidak aku hubungi. Terus aku nginep disekolah gitu? Bisa bisa diusir pak satpam, masa siswa sekolah elit nginep disekolah!? Bisa aja sih, tapi ogah.
Aku menundukkan kepala dengan pasrah, dinginnya udara malam menusuk nusuk kulitku. Terasa suasana horor yang tiba tiba membawa udara malam yang menggelitik tengkukku dan membuatku merinding.
Terdengar beberapa derum mesin sepeda motor yang keluar dari parkir sepeda motor. Pasti itu motor anak anak yang sekolah membawa sepda motor. Dan terlihat dari ekor mataku keadaan sekolah sudah mulai sepi hanya tinggal beberapa murid saja yang belum pulang.
"Ayo pulang." Suara itu entah tertuju pada siapa tapi aku hanya mendengar suara itu. Tapi sepertinya suara itu tak asing bagiku.
Aku masih menundukkan kepala sambil sesekali memejamkan mata dengan cukup lama. Tapi lagi lagi ajakan pulang itu terdengar, aku menoleh ke samping kiri dan kanan untuk mengecek ada orang atau tidak, tapi ternyata sudah sepi tak ada satu pun orang. Apa jangan jangan itu.... Hantu?!
"Gue disini bego! Didepan lo!" Terdengar lagi suara itu dan sekarang suaranya sedikit meninggi.
Aku mendongakkan kepalaku. Seketika bola mataku membulat Setelah melihat siapa yang ada didepanku. Segera aku bangkit berdiri menghampirinya.
"Mana hp gue!? Kembaliin bego!!" Teriakku sambil memukul mukul kepala orang yang sudah mengambil iphoneku, Leo. Dia hanya mangaduh kesakitan saat menerima pukulan dahsyat ku.
"Oi! Berenti!" Teriaknya sambil mencengkram kedua pergelangan tangnku.
"Mangkanya kembaliin tolol!" Aku memberontak agar tanganku terlepas dari cengkramannya.
"Naik." Ucapnya sambil melepas cengkraman tangannya dari tanganku dan bersiap menyalakan motor.
"Naik kemana?" Tanyaku.
![](https://img.wattpad.com/cover/26758382-288-k292388.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just one star
Jugendliteratur[pending] cerita ini akan lama diupdatenya. Ceritanya aneh, absurd, gak jelas, pokoknya jangan dibaca kalo gak berminat. Terimakasih :) *** Naira Misame Zuka cewek cantik yang ketiban sial gara gara telat dateng ke sekolah dan mengharuskannya di huk...