{Misa}
Aku masih bingung akan datang menemui Leo atau tidak. Yang kulakukan sedari tadi hanya mondar-mandir didepan lemari bajuku sambil sesekali melirik baju-bajuku yang tertata rapi dilemari.
Drtt.. Drtt.. Drtt..
Terdengar getaran suara yang menggema dikamar tidurku. Aku menoleh keasal getaran didekat mejaku. Iphoneku ternyata. Segeraku raih iphone putih itu dan melihat apa yang membuat iphone itu bergetar.
Oh, dan itu hanya sebuah notif komentar temanku tentang fotoku di instagram. Dan itu sudah biasa.
Aku memutar bola mata bosan. Sudah berkali-kali aku membuka iphoneku yang bergetar, namun ternyata hanya notif-notif komentar atau pesan yang tidak penting.
Fyi, aku bukan anak yang sangat populer. Namun bisa dibilang aku mempunyai banyak teman maupun kenalan disana. Hampir satu sekolah mengetahuiku. Entahlah itu dibilang populer atau tidak, yang pasti aku tidak terlalu suka populer. Kenapa? Karna aku punya alasan tersendiri yang tak mungkin diketahui siapapun. Bahkan Audy yang bernotabe sahabatku saja tidak tau.
Akhirnya aku meletakkan kembali iphoneku keatas meja. Dan aku duduk dikursi meja rias sambil menatap pantulan diriku dicermin. Lalu kuambil sisir dan menyisir pelan rambutku dan menguncirnya.
Karna bosan memilih-milih akhirnya aku memutuskan memakai baju yang simple saja. Hanya memakai kaos berwarna biru dan memakai jaket berwarna merah dan memakai celana jeans panjang. Aku ini memang sedikit tomboy dan tak bisa berdandan jadi maklumi saja kalau aku hanya memakai pakaian yang simple.
Kudengar iphoneku kembali bergetar. Kini tak kuhiraukan iphoneku itu, karna aku sudah bosan melihat notif-notif yang tidak penting.
Kenapa mereka gemar banget sih buat keramaian di social media gue?
Aku kembali terfokus pada cermin didepanku. Sedikit polesan bedak pada wajahku mungkin sudah membuatku cukup berdandan pada malam ini. Karna jujur saja aku jarang sekali memakai produk bedak yang diberikan oleh mom kepadaku.
Jam sudah menunjukkan pukul 06.55 malam. Aku segera mengambil tasku dan iphoneku diatas meja. Kubuka pintu kamar dan berjalan keluar rumah.
***
Taman belakang sekolah. Taman yang cukup luas dan indah. Danau besar yang ada disana membuat taman itu makin terlihat cantik ketika dimalam hari karna gemerlap lampu taman yang memantul di air danau.
Lampu-lampu taman memberikan cahaya yang cukup terang untuk mencari keberadaan Leo. Aku bisa melihatnya sedang ada dipinggir danau dekat dengan pohon besar. Aku yang berada 3 meter darinya dapat melihatnya dengan jelas ketika dia sesekali memainkan ponselnya. Kupercepat langkah kakiku untuk mendekati Leo.
Ketika hanya tinggal beberapa langkah dari Leo, iphoneku bergetar beberapa kali. Aku berhenti melangkahkan kakiku dan mencari iphoneku di tasku.
Saat kubuka iphoneku ada sebuah calling Line dari..
Leo.
Aku mengangkat teleponnya. "Halo" kataku pelan.
"Lo dimana? Jadi ketemuan gak?" Kata Leo dengan nada khawatir. Hm, mungkin khawatir kalo aku gak jadi ketemuan sama dia.
Aku terdiam sejenak. "Jadi. Gue udah ditaman." Ucapku sambil berjalan lagi mendekat ke arah Leo.
"Yaudah." Leo pun menutup telponnya. Aku langsung memasukkan iphoneku ke dalam tas.
Aku mencari keberadaan Leo yang tadinya berada di dekat danau dan pohon besar. Tapi sekarang entah pergi kemana dia. Hilang tanpa jejak karna aku sibuk dengan iphoneku tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just one star
Teen Fiction[pending] cerita ini akan lama diupdatenya. Ceritanya aneh, absurd, gak jelas, pokoknya jangan dibaca kalo gak berminat. Terimakasih :) *** Naira Misame Zuka cewek cantik yang ketiban sial gara gara telat dateng ke sekolah dan mengharuskannya di huk...