21. persyaratan?

436 31 4
                                    

{Author}

Bell istirahat sudah terdengar nyaring diseluruh penjuru sekolah. Bagai suara yang menyejukkan siswa siswi yang sudah mulai stres dengan semua mata pelajaran yang baru mereka lalui itu. Tak terkecuali juga Misa dan Audy. Raut wajah mereka mengantuk semejak pelajaran pak Toni-guru sejarah- yang hanya mendongeng sedari tadi. Tapi disaat bell berbunyi mereka berdua langsung tampak segar seketika.

"Baik, waktunya istirahat. Jangan lupa kerjakan LKS, minggu depan dikumpulkan." Pesan pak Toni sebelum beliau pergi meninggalkan kelas. Serempak semua anak satu kelas mendesah lalu beranjak bangkit berdiri ikut pergi keluar kelas.

"Ayo mis kita ke kantin, perut gue udah keroncongan dari tadi." Keluh Audy sembari memegangi perutnya yang mungkin sedang berdemo sekarang.

"Hm.. gue mau ke toilet dulu, lo mau nemenin apa duluan?" Tanya Misa sembari membersihkan mejanya yang penuh buku.

"Yaelah pake ke toilet segala. Yaudah deh gue duluan aja dari pada maag gue kambuh." Audy berkata sambil sedikit cemberut.

"Ya sorry dy, entar gue usahain cepet nyusul lo kok." Rayu Misa agar sahabatnya itu tidak marah. Audy hanya tersenyum terpaksa dan pergi lebih dulu meninggalkan Misa.

***

Keluar dari toilet Misa bertujuan langsung ke kantin untuk menyusul Audy. Tapi tanpa sengaja ia menabrak seseorang yang sedang membawa beberapa buku sampai bukunya berjatuhan dilantai.

Merasa tidak enak, Misa ikut mengumpulkan buku buku yang berjatuhan tadi. Setelah terkumpul dikempalikannya kepada empunya.

"Sorry gue gak sengaja nabrak lo." Kata Misa.

"It's okey." Kata anak perempuan berambut coklat sebahu itu sambil tersenyum. Terlihat begitu manis dengan kulit coklatnya.

Kini Misa ikut ikutan tersenyum. "Kalo gitu gue duluan ya." Ucapnya. Anak perempuan itu mengangguk lalu berjalan duluan.

Misa pun kembali berjalan. Namun sekelibat bayangan tiba di benaknya. Saat ia membantu anak itu ia menemukan kotak berwarna coklat. Hampir saja ia lupa kalau kotak coklatnya sekarang sudah dicuri Leo.

Sekarang tujuannya tak lagi ke kantin. Tapi kekelas Leo. Dilewatinya setiap kelas. Hingga sampailah dia di depan kelas Leo. Dilihatnya lewat pintu kelas Leo, sambil sesekali berjinjit ia mencari keberadaan si Leo. Namun disaat sedang fokusnya ia mencari, tiba tiba sebuah tepukan dibahunya membuatnya langsung berhenti berjinjit.

Misa menoleh kesamping bahu yang tadi tepuk oleh seseorang. Dilihat dari ekor matanya cowok yang ia cari sekarang.

"Nah akhirnya ketemu juga." Ujar Misa lirih sembari memutar badannya menghadap Leo.

"Nyariin gue? Tumben, kangen sama gue?" Goda Leo.

Misa langsung bergidik. "Ke-PD an lo!" Sergah Misa. "Gue nyariin lo karna lo nyuri kotak gue!"

"Kotak?" Tanya Leo.

"Iya kotak coklat."

"Kotak?" Tanya Leo lagi. "Kotak coklat yang mana?" Tanyanya lagi, seakan ia lupa atau mungkin hanya pura pura lupa, entahlah.

"Pokoknya balikin! Seneng banget sih lo ngambil barang gue!!" Teriak Misa dengan kesal.

"Gue gak tau kotak yang mana, entar kalo udah inget baru gue kasih ke elo." Ucap Leo datar.

"Gue gak mau tau, kalo itu kotak gak balik sampe nanti pulang sekolah, awas aja lo entar!" Jari telunjuk Misa mengacung didepan Leo dengan penuh pengancaman. Sedangkan Leo dengan acuh pergi meninggalkan Misa.

Just one starTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang