{Author}
Misa berjalan menuju perpustakaan. Ia berniat meminjam buku untuk Bu Siska. Gurunya itu menyuruhnya untuk meminjam buku kamus bahasa inggris diperpustakaan.
Misa memutar knop pintu perpustakaan dan membuka pintunya dengan perlahan. Tapi, belum sempat pintu perpustakaan terbuka lebar terdengar suara barang terjatuh dan diikuti suara keluhan dari seseorang yang berasal dari belakang pintu perpustakaan.
Karna penasaran, Misa segera melihat apa yang terjadi dibelakang pintu itu. Dengan segera ia masuk dan menutup pintunya dengan pelan.
Misa memandang lantai yang dipijakinya, lantai itu penuh dengan buku buku yang bertebaran di sekitarnya. Sekarang pandangan Misa jatuh pada kaki seseorang yang tak jauh berada didepannya. Perlahan Misa menelusuri tubuh didepannya itu dari kaki sampai wajahnya.
"Elo!" Misa terkesiap ketika mengetahui siapa orang yang ada di depannya itu.
"Pantesan apes, gue ketemu sama lo" Ucap seseorang itu sambil merendahkan badannya untuk mengambil buku buku yang berjatuhan dilantai.
"Yang ada gue yang apes gara gara ketemu lo!" Protes Misa. Ia masih tak menyangka bertemu seseorang itu ketika sudah tak menjumpai sosok itu hampir 1 minggu lebih.
Misa masih berdiri ditempatnya sambil memandang sosok didepannya dengan heran.
"Oi! Bantuin napa? Diem aja lu kayak patung selamat datang." Omelnya kepada Misa yang sedari tadi hanya berdiri dan memandanginya memunguti buku buku yang jatuh.
"Hehe iya iya." Misa pun ikut membantu mengambil buku buku yang berjatuhan karnanya. Setelah buku buku itu terkumpul Misa memberikan buku itu ke sosok didepannya.
"Maaf ya yan." Ucap Misa tulus, ia mengakui bahwa memang itu juga kesalahannya membuat buku buku yang dibawa temannya itu berjatuhan.
"It's okey" jawab Ryan, tetangga samping rumah misa.
"Udah balik aja lo, kapan baliknya?" Tanya Misa yang tak tau kapan tetangganya yang sedang berlibur ke negara tetangga itu sudah kembali.
"Kemaren. Lo aja yang gak tau." Ucap Ryan cuek.
"Itu buku apaan sih kok banyak banget? Mana tebel tebel lagi." Tanya Misa yang ingin berbasa basi dengan tetangganya yang baru saja berlibut itu, maunya sih minta oleh oleh hehe.
"Tau tuh bu Arinka minta dibawain buku buku buat theater, dan yang disuruh cuman gue." Tutur Ryan dengan kesal. "Kalo lo mau ngapain kesini?" Giliran Ryan yang bertanya, seakan mengingatkan Misa dengan tujuan awalnya datang ke perpustakaan.
Misa yang menyadari itu langsung menepuk jidatnya pelan. "Gue lupa kalo disuruh ambil kamus bahasa Inggris. Bisa diomelin bu Siska gue kalo kelamaan, yaudah ya yan gue ambil kamus dulu." Setelah pamit kepada Ryan gadis itu langsung berlari menuju rak tempat kamus kamus tersimpan.
Ryan yang melihat tingkah laku Misa hanya menggeleng gelengkan kepalanya dan bergegas mengambil buku buku yang sudah ditata rapi di meja untuk dibawanya ke kelasnya.
Sementara Misa masih mencari buku kamus yang berada di lantai dua perpustakaan. Setelah menemukan rak buku yang ia tuju, misa mencari cari kamus bahasa inggris yang tersisa. Tapi mustahil, di semua rak yang telah ia telusuri tak ada satu pun kamus bahasa inggris yang tersisa.
Misa pun menyerah dan menyenderkan punggungnya ke rak buku sambil menghela nafas pelan. Gadis itu kini menundukkan kepalanya tak tau harus mencari kemana lagi. Karna pasalnya ia mencari buku kamus bahasa inggris itu untuk remidi bahasa inggris yang entah mengapa ia bisa remidi, padahal setaunya jawabannya sudah benar. Tapi bu Siska yang memang sepertinya tidak suka padanya mengatakan bahwa nilai tugasnya kurang memenuhi dan membuat nilainya jelek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just one star
Teen Fiction[pending] cerita ini akan lama diupdatenya. Ceritanya aneh, absurd, gak jelas, pokoknya jangan dibaca kalo gak berminat. Terimakasih :) *** Naira Misame Zuka cewek cantik yang ketiban sial gara gara telat dateng ke sekolah dan mengharuskannya di huk...