{Misa}
Ini gila sugguh gila. Bisa-bisanya Leopard sialan itu memberikanku persyaratan seperti itu. Walau seperti apapun aku menolaknya, dia tetap mencari alasan agar aku kalah debat dengannya, dan benar saja aku sekarang sudah kalah debat dengannya. Bahkan dengan BODOHNYA aku menyerah dan MENYETUJUI PERSYARATAN bodoh itu.
Dan kuakui aku memang bodoh.
lihatlah sekarang, wajah Leo setelah mendengar aku berkata YA yang tak sengaja kuucapkan membuatnya terlihat begitu bahagia. ya ya ya aku tau aku memang cantik dan idaman semua cowok, tapi reaksi Leo sangatlah berlebihan. Setelah aku menerima kotak coklatku dia malah asyik berlarian memutari taman dan melemparkan senyum lebar kepada setiap orang yang dilewatinya.
Kalo boleh jujur aku malu punya pacar paksaan macam Leo. Lagi pula ngapain aku disini? Lagi pula aku sudah dapat kotak coklat ku lagi, lebih baik aku pulang aja.
Tapi baru saja aku berniat pulang, Leo sudah berhenti berlari dan dengan sangat tiba-tiba dia memelukku.
sejenak aku membiarkan Leo untuk memelukku, tapi lama kelamaan aku kehabisan nafas karena Leo terlalu erat memeluku, dan refleks aku mendorong Leo untuk menjauh dariku.
"Kenapa?" Tanyanya polos.
"kenapa? lo bilang kenapa?!!" Kataku dengan sarkastik. "Lo mau bunuh gue hah?!"
"Emang kamu kenapa?" Tanyanya lagi. Dia memengang kedua bahuku dan melihatku dari atas kebawah. Hello! emang sakit cuma diluarnya aja apa?!
"Serah lo deh, gue mau pulang!" Dengan sekejab aku melepaskan tangan Leo dari bahuku dan berlalu pergi.
"eh, eh. Yaudah kalo kamu mau pulang biar aku anter." Tawar Leo setelah mencegahku.
aku menoleh dan menatap Leo sejenak tapi dengan tatapan sinis, lalu aku melangkah lagi tak menghiraukan Leo. Entah kenapa aku jadi ingin marah marah gara gara Leo gak menyadari kesalahannya.
"Ayo ikut gue." Suara Leo terdengar tegas, lalu ia meraih pergelangan tanganku dan menarikku agar mengikutinya.
Setelah Leo berhenti dan melepaskan cengkramannya di pergelangan tanganku, dia memakai helm nya dan menaiki sepeda motor ninjanya. setelah menyalakan mesin motor ia menoleh kepadaku dan dengn gerakan kepalanya ia menyuruhku naik ke sepeda motornya.
Walau aku tak tau seperti apa tatapannya, tapi aku tau kalau dia sepertinya marah. Daripada aku kena bentak lebih baik aku menurutinya saja. dalam sekejap aku sudah duduk dijok belakang.
***
Aku dan Leo sudah sampai didepan rumahku. Namun aku sudah menyuruhnya pulang tapi ia idak melakukannya, bahkan dia hanya diam seperti sedang melamun. aku menatapnya kesal tapi akhirnya aku berbalik badan untuk masuk kedalam rumah.
"Apa sih isi kotak itu sampe kamu ngotot banget pengen dapetin kotak itu dari aku?" Tanya Leo ketika aku mulai melangkahkan kaki, saat itu juga aku menghentikan tindakanku dan menoleh menatap Leo.
aku diam sambil menatap matanya. Mencari tau apa yang akan membuatnya bertanya seperti ini.
"Lo pikir gue tau apa isi kotak ini? bahkan gue sendiri juga pengen tau." Jawabku seadanya. Tapi tampaknya Leo kurang suka dengan jawabanku, dari tatapan matanya ia sedang menyelidikiku apa perkataanku berbohong apa tidak.
"Gue mau masuk dulu, kalo lo masih mau disini sampe pagi. Terserah!" Ucapku kesal, lalu berbalik dan melangkah dengan cepat untuk masuk kerumah.
Seperti yang kuduga, Leo tetap menunggu dan tidak pulang. Aku tak mau susah susah untuk memperhatikannya, jadi aku mecoba untuk berfikir bahwa Leo sudah pulang dan tidak akan menggangguku.
Sekarang tinggal aku dan kotak coklat ini tanpa ada halangan Leo. Pertama-tama aku hanya melihat tampilan luar kotak ini sebelum kubuka. Aku berfikir ibi kotak yang cukup jadul, karna yah memang dulu sekali aku menemukan kotak ini.
Kotak coklat polos kusam dengan sedikit ukiran dipinggirnya juga berhias pita kecil ditengah tengahnya. Bahkan pita itu sudah hampir copot karna terlalu lama dan juga karna diperebutkan olehku dan Leo.
Aku tak terlalu suka melihat kotak seperti ini, kotaknya cukup tebal juga sedikit berat. Tapi karna itu mungkin isinya akan terjaga aman. Cukuplah waktu untuk melihat kotak coklat unik ini.
Sekarang tiba waktunya untuk membukanya, kuraharap tak ada satupun orang yang mengganguku saat ini. Atau aku memang belum ditakdirkan untuk tau apa isi kotak ini.
"MISAA!!!!" Suara bass seseorang menelusup keras keseluruh penjuru rumah. Coba kutebak itu pasti kak Alvo dan Sudah kuduga juga kalau ini bukan waktu yang tepat.
Aku mengerang malas, lalu menurunkan kakiku dari tempat tidur dan mulai bangkit berdiri. Walau malas tapi akhirnya aku keluar kamar juga. Tepat ketika aku membuka pintu, wajah kak Alvo sudah ada didepan wajahku. Mimik wajahnya seperti ingin menerkam siapa saja yang tidak mematuhi perintahnya.
Lagi pula apa yang kuperbuat? Aku tak membuat kesalahan. Aahh ya aku tau, pasti karna Leo. Awas saja kalau Si Leopard sialan itu mengadu ke kak Alvo.
"Ada apa?!" Tanyaku ketus. Aku sungguh tak menyukai suasana seperti ini, apalagi ternyata penyebabnya 2 mahluk ababil seperti mereka berdua ini.
"Kenapa lo biarin Leo diluar sana kayak orang aneh gitu?" Tanya kak Alvo. Jari telunjuknya menunjuk ke arah lantai tapi aku tau bahwa ia menunjuk ke teras depan rumah. Pertama tama aku hanya mengernyit bingung. Lalu aku mulai berfikir jangan jangan Leo melakukan hal yang gila.
"Emangnya dia ngapain?" Tanyaku balik, karna memang aku tak mengerti apa maksud kak Alvo. Lagi pula salah siapa Leo masih disini? Aku kan sudah menyuruhnya pulang.
"Udah buruan lo kebawah terus suruh dia berhenti lakuin itu." Kata Kak Alvo lalu menyeretku untuk turun kebawah.
Dan well, mungkin memang seharusnya aku tak menerima Leo untuk menjadi pacarku.
***•***
Readersku yang tercintaaah aku sudah datang kembali!! Kangen gak sama author? Oke itu gak penting. Tapi sekrang insyaallah author bakalan post secepatnya minggu ini biar cepet kelaaarr.. Hihihi
Maka dari itu biar cepet update jangan lupa vomenst nya ya dan juga tetep setia dengan Leo dan Misa dong wkwk
Lopeeeee yooouu guys :*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Just one star
Teen Fiction[pending] cerita ini akan lama diupdatenya. Ceritanya aneh, absurd, gak jelas, pokoknya jangan dibaca kalo gak berminat. Terimakasih :) *** Naira Misame Zuka cewek cantik yang ketiban sial gara gara telat dateng ke sekolah dan mengharuskannya di huk...