16. Pasukan Ksatria

8.7K 981 14
                                    

Aku membuka mataku dan mengusapnya kemudian menguap dan menatap sekeliling dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka.

Aku sudah di rumah? Bukankah seharusnya aku masih di restoran bersama Andrian?

Aku menggaruk perutku kemudian turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar setelah memakai sendal yang empuk.

Sebaiknya aku ke taman untuk mendapatkan angin segar, aku merasa sumpek berada di dalam kamar.

Aku membuka pintu dengan perlahan dan menatap kalau seorang remaja perempuan sedang terduduk dengan mata yang tertutup di dekat pintu kamarku.

Aku mengedipkan mataku kemudian membuka mulutku, "kak Esmeralda?" Ucapku yang membuat Esmeralda membuka matanya dan menoleh menatapku.

"Kenapa kamu terbangun? Seharusnya kamu tidur di kamarmu, udaranya juga dingin jadi kembalilah" ucap Esmeralda sembari mengusap matanya dan berdiri dari tempatnya duduk.

Aku segera berjalan mendekatiny dan menggenggam tangannya, "sudah berapa lama kakak berada di luar?" Tanyaku yang terkejut dengan suhu tangan Esmeralda yang sangat rendah.

"Hm? Ah, sepertinya aku ketiduran di sini, padahal aku berniat untuk menunggumu datang" ucapnya sembari menepuk kepalaku yang membuatku terkejut karena suhu tangannya yang dingin bisa aku rasakan melalui helaian rambut-rambutku.

"Apa?! Bukankah itu sudah lama sekali? Lebih baik kakak masuk sekarang juga!" Sahutku sembari menggenggam lengan Esmeralda.

Esmeralda hanya menatapku sejenak kemudian memelukku dengan erat, "tidak...kamu juga lumayan hangat jadi aku pasti membaik" ucapnya yang membuatku terkejut.

Anak ini dibilang jangan diluar, dia sendiri juga bilang kalau diluar dingin, memangnya aku penghangat? Seharusnya dia masuk kalau tidak mau sakit.

Aku hanya terdiam sembari mendengar nafas Esmeralda yang kembali stabil layaknya dia tertidur kembali.

Dia mungkin benar-benar lelah sampai tertidur di sini, karena menungguku padahal aku juga tertidur.

Aku mengedipkan mataku beberapa kali dan rasa kantuk pun segera menyerang mataku.

Lebih baik aku juga tidur untuk sementara waktu, sepertinya aku juga masih lelah.

=========

Suara kicauan burung yang merdu membangunkan diriku dan aku pun menguap sembari melirik Esmeralda yang masih tertidur.

Sudah pagi ya ternyata? Aku tidak terlalu kedinginan tadi malam, mungkin karena aku dipeluk oleh Esmeralda.

"Kak...kak! Bangun kak!" Sahutku sembari menepuk-nepuk punggung Esmeralda untuk membangunkannya.

Esmeralda perlahan membuka matanya kemudian tersenyum padaku, "kamu sudah bangun ya? Apa tidurmu nyenyak?" Tanya Esmeralda sembari mengelus kepalaku.

"Tidurku nyenyak kok kak, hehe" ucapku sembari tersenyum lebar menatap Esmeralda, "aku lapar kak, apa bibi sudah menyiapkan sarapan ya?" Ucapku sembari menyentuh perutku yang berbunyi.

Entah kenapa aku tidak ingat apa yang terjadi kemarin, aku hanya ingat kalau aku pergi bersama Andrian ke restoran dan sampai di situ ingatanku samar-samar. Apa saja ya yang terjadi kemarin? Aku harap aku tidak melakukan hal yang memalukan tanpa kusadari.

Esmeralda mengendong tubuhku dengan hati-hati dan mulai berjalan menyusuri lorong villa, "Clara!" Sahut Esmeralda memanggil bibi Clara yang membuat keningku mengerut.

"Bibi Clara, kakak" ucapku sembari menatap Esmeralda dengan pipi yang mengembang yang membuatnya terkejut.

"Ah, iya, bi..bi Clara" ucapnya sembari tersenyum lebar padaku yang membuatku mengangguk puas kemudian melirik bibi Clara yang mendatangi kami,  "selamat pagi nona, sarapan sudah disiapkan di ruang makan" ucap bibi Clara sembari membungkuk dan tersenyum.

The Naughty Daughter of a Duke FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang