47. Rencana Jahat

641 28 3
                                    

Aku memastikan untuk menutup botol tinta dengan rapat sebelum menatap ke arah luar jendela yang gelap karena awan dan rintikan air hujan yang menabrak kaca.

"Sepertinya aku tidak bisa mengirim suratnya hari ini. Sayang sekali, padahal aku sudah membungkusnya juga."

Aku menatap kotak yang dilapisi oleh kertas bercorak sebelum mengangkat bahu dan menyisihkannya untuk mengirimkannya ke mansion Sheffield saat hujan sudah reda.

Aku benar-benar merasa senang karena sudah menghabiskan setengah dari uang simpanan milik Damarion kemarin, aku tak menyangka dia mempunyai uang sebanyak itu sampai-sampai barang yang aku lirik saja dia pesankan untuk ku.

Anggap saja aku dan dia sudah berbaikan sekarang, aku akan mulai memperlakukannya dengan lebih baik lagi.

Karena hujan yang sangat lebat, aku yang awalnya berniat ke kebun untuk memeriksa pohon tomat ku seperti biasanya mengurungkan niatku. Untunglah aku tidak sendiri di asrama karena ada beberapa kelas yang juga membatalkan kegiatan pengajarannya karena tidak adanya tempat untuk berlatih.

Dan karena itulah saat ini, ada seorang anak perempuan dari kelas sihir elemen api yang sedang duduk di atas ranjang ku sembari mengayunkan kakinya.

"Hei, apa kamu tidak memiliki hal seru untuk di lakukan?"

"Aku saja tidak mengenal dirimu!!"

Bagaimana bisa aku membiarkan dia masuk begitu saja ke dalam kamarku? Tidak, bagaimana bisa dia bahkan masuk? Bukankah dia sudah menginvasi privasi orang lain?

"Hei jangan seperti itu..."

Anak perempuan yang duduk di atas ranjang pun berdiri, setelah ku perhatikan ternyata dia lebih tinggi dari perkiraan ku. Rambut panjang bergelombang berwarna ungu digerai hingga pinggang dengan mata magenta yang terlihat berwibawa sekaligus menyebalkan, dia menghampiri ku dan meletakkan tangannya di pinggang.

"Namaku Amber Von Salvie dan aku hampir seumuran denganmu jadi santai saja, kira-kira beda tiga tahun?" ucap Amber sembari tersenyum menatapku yang mendongakkan kepala hanya untuk menatap wajahnya.

"Ah-namaku Suriella, senang bertemu denganmu, Amber" ucapku sembari menatap wajah Amber yang sekarang terpasang senyum lebar.

"Bukankah ini menakjubkan? Aku diberi uang untuk menjadi pelindung mu oleh seseorang! Jadi aku harap kamu bisa menerima kenyataan bahwa aku akan selalu mengikutimu kemanapun!"

"Bahkan ke kamar mandi?"

"Tentu saja itu adalah hal yang akan dikecualikan!"

Aku punya firasat bahwa Damarion yang melakukan ini, padahal Amber sendiri juga masih seorang siswi di akademi. Rasanya aneh sekali memiliki seseorang yang hampir seumuran denganku untuk menjaga diriku.

"Kalau begitu, apa elemen sihir yang kamu kuasai?"

"Api! Aku menguasai elemen api! Sekarang aku sudah menjadi seseorang yang tinggal di menara jadi kamu tidak perlu khawatir!" Ucap Amber dengan bersemangat yang membuatku menyadari dengan apa dirinya di bayar.

Jadi Damarion memberikan rekomendasi untuk Amber dan sebagai gantinya Amber diminta menjagaku? Bocah brengsek itu benar-benar minta dipukul.

Aku menghela nafas sebelum menatap Amber yang seolah-olah mengibaskan ekornya dengan mata berbinar-binar, "kalau aku boleh tahu, kenapa kamu menerima perintah dari senior Damarion?" Tanyaku yang membuat Amber terkejut.

"Bagaimana kamu bisa tahu kalau senior Damarion lah yang menyuruhku?"

"Dia kakakku jadi aku tahu apa yang dipikirkan otak gilanya itu" ucapku dengan wajah kesal yang membuat ekspresi Amber tambah terkejut lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Naughty Daughter of a Duke FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang