Part 2: Memory yang menyakitkan,

3.7K 76 1
                                    

Apa yang telah Dariel perbuat pada Abelle, sangatlah menyakitkan. Pengkhianatan yang sangat kejam yang telah Dariel perbuat, tentu sangat menghancurkan Abelle. Kisah cinta yang sekian lama dijaga dan dipupuk dalam kepercayaan. Kini, semua harapan besar akan masa depan bersamapun pupus begitu saja.

Abelle juga mengalami kejadian tragis setelah apa yang ia saksikan hari ini. Abelle dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan serius.

***

Rumah Sakit Swasta XX

Abelle mendapat penanganan yang sangat serius. Luka pada bagian kepala dan juga bagian anggota tubuh lainnya sudah mendapatkan penanganan khusus. Dariel meminta para dokter yang sangat ahli untuk menangani Abelle.

Dariel duduk di depan ruang UGD dengan penuh kegundahan. Dadanya berdebar-debar menanti informasi terbaru dari perkembangan Abelle.

Memijat bagian dahi miliknya, dan terus memejamkan mata sembari menundukan kepalanya.

"Apa yang sudah kulakukan?" gumam Dariel dengan penuh kegundahan.

Drrttt... getar dan dering ponsel milinya.

Merogoh isi kantung celana miliknya dan menatap layar ponsel tersebut.

"Bos, apa yang harus kami lakukan?" Tanya salah seorang bawahannya dari panggilan suara.

"Hapus semua memory yang akan mengingatkan Abelle pada kisah-kisah lama." Ucap Dariel.

"Seluruh barang-barang kenangan bersama bos?"

"Yah, lenyapkan semuanya. Ganti dengan apartemen terbaru. Karena sepertinya, ingatan Abelle tidak akan sebaik awal."

Dariel pun mengakhiri percakapan mereka, setelah memberikan perintah pada bawahannya.

Keesokan harinya...

Salah seorang dokter yang melakukan penanganan pada Abelle pun pergi menemui Dariel ke ruang tunggu. Namun, Dariel sudah tidak lagi di rumah sakit tersebut. Dariel kembali menjalani aktivitasnya seperti semula, seakan kondisi Abelle tidaklah beban berat baginya.

***

Perusahaan H Group

"Permisi Tuan Dariel, ada panggilan untuk anda." Ucap salah seorang sekretaris yang bekerja pada Dariel.

"Katakan saja aku sedang sibuk." Balas Dariel cuek.

"Ah, baik Tuan." Balas sang sekretaris barunya. Sekretaris Dariel kali ini ialah seorang pria yang baru saja di pilih dari lulusan terbaik.

Bekerja dan terus bekerja dengan fokus. Itulah yang selalu Dariel lakukan setiap harinya. Namun, dibalik kesuksesannya tersebut, Dariel ialah seorang playboy nakal. Tanpa Abelle ketahui, Dariel selalu berganti wanita.

Bahkan disaat mereka sedang berkomunikasi melalui panggilan video maupun suara, Dariel masih saja bermain dengan wanita lain. Menutupi semua kebohongannya, tidaklah sulit bagi seorang Dariel.

Namun bagi Dariel, Abelle ialah wanita yang sangat berbeda juga istimewa. Apapun yang ia lakukan di belakang Abelle, Dariel tidak pernah sekalipun melupakan sang kekasih. Abelle pun sangat mempercayai Dariel dengan sepenuh hati.

Ahk! "Apa lagi yang harus kukerjakan?" Tanya Dariel pada sang sekretaris.

"Untuk hari ini sudah cukup, Tuan." Ucap sang sekretaris.

"Baiklah. Malam ini, dampingi aku ke rapat penting." Ucap Dariel lalu meraih mantel miliknya.

"Baik, Tuan." Jawab sang sekretaris.

Terjerat NAFSU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang