Part 12: Kau masih tetap wanitaku

561 13 0
                                    

Abell sudah mulai disibukkan juga dengan bisnis sampingannya, sebagai penata rias. Abell bahkan mulai mendapatkan tawaran untuk make up artist, tentunya dengan penawaran yang tidak biasa. Namum, karena Abell mengganggap hal itu hanya sekadar hobinya saja, Abell pun tidak ingin terlalu fokus. Abelle tidak ingin menyecewakan Dariel juga Mizou, sebagai atasan yang sangat Abell hormati.

••••••

Gedung XX pusat kota.

Abell sedang berada di sebuah acara besar, yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan ternama di kota tersebut. Acara tersebut bertepatan dengan akhir pekan, dan membuat waktu Abell banyak berada di sana.

Seorang wanita yang merupakan ketua panitia acara terus memperhatikan Abell dari jarak yang cukup jauh.

”Bukankah itu, Abell..?” gumam si wanita, sembari berusaha mengingat dan perlahan mendekati ke arah Abell.

”Abell,” wanita tersebut memanggil, seketika Abell menoleh namun terlihat tidak mengenalinya.

”Abell, bagaimana kabarmu sekarang?” tanya si wanita yang ialah Jennifer, istri dari Eduard.

Abell bingung, namun tidak ingin membuat Jennifer kecewa.

”Maaf, madam. Aku masih dalam kondisi pemulihan dari kondisi hilangnya separuh dari ingatanku. Hal itu, membuat banyak melupakan kenangan maupun orang-orang.” Ucao Abell, penuh hati-hati, tak ingin menyinggung perasaan Jennifer.

Jennifer pun mengangguk paham, dan sepertinya mulai mengerti kondisi Abell.

”Kita adalah teman lama, kau adalah juniorku di kampus dulu. Yah, aku juga mendengar tentang kecelakaan hebat yang menimpamu. Maaf, aku tidak bisa menjenguk mu.” Sesal Jennifer.

”Tidak masalah, madam.” Balas Abell dengan wajah tersenyum.

”Hei, jangan panggil aku madam. Cukup panggil namaku saja.”

Abell membaca sekilas name tag, di sana tertera, bahwa Jennifer adalah ketua panitia dan juga orang besar di acara tersebut.

”Abell, mari ikut denganku. Akan kutunjukan sesuatu.” Jennifer dengan ramah meraih tangan Abell dan mengajak Abell mengikutinya.

---”Mungkin hal ini akan perlahan mengembalikan sedikit ingatanmu. Sehingga, Dariel sadar bahwa tidak selamanya apa yang dia inginkan dalat terwujud dengan mudah..”---

Jennifer tentu sudah mengetahui tentang apa yang telah Dariel perbuat pada Abell, hal itu sangat membuat Jennifer merasa iba pada kondisi Abell.

°°°°°°

Mereka tiba di sebuah ruangan penata rias, busana dan lainnya. Tak hentinya Abell merasa kagum dengan keindahan yang ada di ruangan besar nan luas tersebut.

”Selama satu pekan ke depan, ini akan menjadi ruangan kekuasaanmu.” Ucap Jennifer, Abell pun semakin kagum pada Jennifer.

”Madam, aku tidak menyangka akan mengalami hal seberuntung ini selama hidupku. Sangat kebetulan, aku diberi waktu libur selama beberapa hari oleh atasanku. Tentu saja, aku tidak akan mengecewakan kesempatan ini untuk melakukan yang terbaik.” Ucap Abell penuh haru.

”Di gedung belakang, kami memiliki tempat khusus bagi karyawan, kau bisa menginap selama satu pekan ke depan, agar memudahkan mu dan tidak banyak membuang waktumu di perjalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

”Di gedung belakang, kami memiliki tempat khusus bagi karyawan, kau bisa menginap selama satu pekan ke depan, agar memudahkan mu dan tidak banyak membuang waktumu di perjalanan.”

Jennifer

”Sungguh, madam? Baik, aku akan segera berkemas untuk satu pekan ke depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

”Sungguh, madam? Baik, aku akan segera berkemas untuk satu pekan ke depan.”

Abell pun mulai sibuk mengurus tempat stand miliknya, dan segala kebutuhan yang akan dibutuhkan selama acara berlangsung.

Jennifer: ”Mizou, kuharap selama sepekan ke depan, kau jangan berikan tugas lain pada Abell. Karena saat ini Abell akan fokus pada kegiatan yang benar-benar diminatinya sejak dulu.”

Mizou: ”Oh, jadi kau yang mengatur semua acara pameran busana dan produk kecantikan di gedung X pusat kota?” balas Mizou.

Jennifer: ” Yah, dan aku sungguh tak menduga, jika Abell terpilih dalam acara besarku ini. Abell adalah wanita yang sangat cerdas juga berbakat dalam bidang ini. Aku sangat bangga, dia bisa datanh sendiri padaku.”

Mizou: ”Jika semua itu adalah untuk kebahagiaan Abell, maka aku akan mendukung sepenuhnya.”

Jennifer: ”Good. See you..”

Abell pun sudah berada di sebuah gedung tinggi. Ternyata, gedung tersebut merupakan Aparthotel mewah, dan Abell sangat beruntung bisa tinggal bebas selama satu pekan di sana.

***

Penthouse Dariel Hemre.

Di sebuah Penthouse mewah milik Dariel, ketika bosan berada di mansion miliknya.

Seperti biasa, seorang wanita sedang bergumul dengan batang kebanggaan miliknya.

”Mengapa kau memberinya begitu banyak waktu libur? Apakah sudah tidak membutuhkannya lagi?” Ketus Dariel yang terlihat sedang sibuk menelepon.

”Yah. Jika memang hal itu tidak merugikan, silakan saja.”

Dariel pun mengakhiri panggilannya bersama Mizou.

”Jangan dikeluarkan dari mulutmu!” Bentak Dariel pada wanita yang sedang melakukan oral sex pada batang miliknya. Dariel bahkan menjajal lebih dalam hingga wanuta tersebut hampir muntah.

”Apakah tuan tidak ingin memasuki ke dalam tubuhku?” tanya si wanita dengan tatapan nakalnya.

Dariel menyeringai, ”Aku tidak berminat untuk menjajal barang rongsokan milikmu.” Ketus Dariel.

Dariel menatap layar ponsel miliknya, dan melihat foto Abell ketika sedang tersenyum tulus. Wajah Dariel bersemu dan terlihat sangat merindukan saat-saat bersama dengan Abell.

 Wajah Dariel bersemu dan terlihat sangat merindukan saat-saat bersama dengan Abell

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terjerat NAFSU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang