Part 6: Kisah yang pernah ada

1.1K 41 2
                                    

Abelle hanya berusaha untuk mengingat kembali serpihan memori miliknya, namun hal itu selalu saja berakhir dengan rasa sakit pada bagian kepalanya. Saat itu terjadi, bertepatan saat Mizou sedang mencoba untuk berkunjung ke apartemen kediaman Abelle.

"Abelle, apa yang terjadi padamu? Aku bersumpah akan membalas pria bajingan itu, jika kau terluka lagi.." gumam Mizou yang melaju dengan kecepatan maksimal.

Dalam waktu beberapa menit, Mizou tiba di gedung apartemen kediaman Abelle.

Berjalan setengah berlari, dan sangat tergesa-gesa. "Abelle! Abelle!" Seru Mizou dari luar, sementara itu pintu apartemen Abelle terbuka sedikit.

"Abelle!" Teriak Mizou, lalu membuka kasar pintu apartemen Abelle.

Abelle sudah tergeletak tak berdaya, Mizou segera meraih tubuh Abelle dan membawanya menuju kamar Abelle.

"Maafkan aku Abelle, aku tahu ini tidak sopan. Tapi aku harus melakukannya demi dirimu.." Mizou mengangkat Abelle ke atas tempat tidur, lalu membuka sedikit bagian kerah baju Abelle, mengoleskan minyak hangat.

"Apa kau mencoba untuk mengingat kenangan menyakitkan itu.." ucap Mizou tak kuasa menahan rasa sedihnya. Melihat wanita yang pernah sangat dekat dengan dirinya, dan kini terlihat tidak baik-baik saja, hanya karena seorang pria bajingan.

~ ~ ~

Mizou terus menantikan Abelle tersadar kembali, dan matanya sudah terlalu lelah akibat pekerjaan hari ini.

"Tuan Mizou.." ucap Abelle terkejut, saat melihat Mizou sudah berada di sisinya dengan wajah yang terlihat cukup lelah.

"Abelle, kau.." Mizou terlihat begitu bersemangat, namun ia harus tetap menjaga wibawanya sebagai seorang atasan dari Abelle, terlepas dari apa yang telah mereka lalui bersama di masa lalu.

"Tuan Mizou, terima kasih telah menolongku," ucap Abelle tulus. Ia menyadari, bahwa Mizou telah membantunya untuk berbaring dengan benar. Abelle tidak memiliki pemikiran yang lebih dari ini.

"Untuk ke depannya, jangan lakukan hal yang membuatmu menjadi sulit."

"Baik Tuan, maafkan aku telah membuatmu cemas." Sesal Abelle. Senyuman tulus dari Abelle membuat Mizou tidak mampu lagi untuk berkata-kata.

"Abelle bodoh, apa kau sungguh tidak bisa lagi mengingatku!" Mizou bergumam dalam benaknya.

Abelle tidak lagi mengingat dirinya dan semua yang telah terjadi di antara mereka. Mizou mulai memikirkan kembali, tentang perasaannya pada Abelle yang sempat terhenti karena keterlambatannya. Saat ini, Abelle sudah menjadi bagian terdekat bagi Mizou, karena Abelle sudah menjadi asisten pribadinya. Tidak tahu pasti, apa sebenarnya tujuan dari Dariel memperkerjakan Abelle dengannya...

***

Perusahaan 2nd H Group

Semua pegawai kantor terlihat begitu sibuk mempersiapkan sesuatu, ketika Abelle tiba bersamaan dengan kedatangan Mizou.

"Selamat pagi, Tuan Mizou," sapa Abelle dengan wajah tersenyum ramah.

"Selamat pagi, Nona Abelle." Balas Mizou dingin, lalu melanjutkan langkahnya.

"Nona Abelle!" Seru seseorang menghentikan langkah kaki Abelle.

"Yah, Senior Joy?" jawab Abelle lalu berdiri menanti sang senior bernama Joy, si playboy kantor.

"Hari ini, CEO dari perusahaan utama akan datang berkunjung. Dari data yang kami dapatkan, Tuan Dariel hari ini berulang tahun."

"Oh, aku mengerti, semua sedang mempersiapkan acara kejutan, bukan?"

Terjerat NAFSU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang