Part 13: Mulai terungkap

567 22 0
                                    

Selama satu pekan penuh, Abelle berada di acara pameran busana, produk kecantikan yang diselenggarakan oleh tim dari Jennifer. Di sana, Abelle mendapatkan banyak pengalaman baru dan juga klien-klien hebat lainnya. Alhasil, ada beberapa produk yang mengajak Abelle untuk bekerjasama, dalam bidang promosi produk-produk dari salah satu brand internasional mereka.

"Apartemen Kediaman Abelle Dorothy"

Ahh... "sangat melelahkan sekali.." keluh Abelle sembari merebahkan tubuh lemasnya, dan seketika itu Abelle pun mulai memejamkan kedua matanya untuk beristirahat sejenak.

Setelah beberapa saat kemudian...

Sebuah kenangan masa lalu mulai muncul di kepala Abelle secara tiba-tiba.

"Aku akan segera menikahimu, dan aku tidak penah main-main dengan ucapanku.." Ucap Dariel, sembari menyentuh bibir ranum milik Abelle.

"Yah sayang, aku mencintaimu.." balas Abelle. Keduanya pun berciuman mesra, seakan dunia hanya milik berdua saja. Dariel melumat bibir manis milik Abelle dengam kecupan yang rakus dan menuntut.

Sembari memeluk medra mereka tubuh Abelle.

Ahk!! Abelle kembali tersadar, dan rasanya itu bukanlah mimpi, namun seperti sebuah penggalan memori dimasa lalu.

Kejadian itu terasa begitu nyata dan bukan halusinasi Abelle semata.

"Apa yang aku pikirkan.." Abelle membuka laci meja di samping tempat tidurnya dan hendak menenggak beberapa obat yang selama ini ia konsumsi.

Abelle terdiam sejenak, ia mulai menyadari suatu hal.. semenjak Abelle kerap kali lupa untuk mengonsumsi obat-obatan tersebut, memori lamanya seakan mulai muncul perlahan.

"Apakah ada yang salah dengan obat-obatan ini.." Abelle mulai mencurigai, kandungan apa yang sebenarnya ia konsumsi selama ini.

Keesokan harinya....

Abell memilih untuk pergi ke sebuah tempat untuk memastikan apa yang dicurigainya tidaklah salah. Dengan membawa beberapa jenis obat-obatan yang selama ini ia konsumsi dan bahkan Abell tidak pernah membelinya sendiri. Tentu, hal itu dilakukan oleh Dariel sendiri.

***

Abell menuju sebuah tempat BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), karena Abell bukanlah wanita yang bodoh, meski ingatannya masih belum pulih.

Setelah melakukan serangkaian proses, Abell diminta untuk datang kembali pada waktu yang telah mereka sepakati bersama.

Sembari menunggu hasil dari uji lab, Abell kembali ke rutinitas biasanya. Bekerja dan menjalani beberapa bisnis yang saat ini ia miliki.

***

"Perusahaan 2nd H Group"

"Selamat pagi, Tuan Mizou," sapa Abell sembari menyeruput teh hangat miliknya.

Dengan wajah tersenyum, Mizou melangkah mendekati Abell.

"Apakah akhir pekanmu menyenangkan?" tanya Mizou dengan nada lembut.

"Yah, tuan. Semua berjalan dengan baik. Hanya saja, akhir-akhir ini, sepertinya aku mengalami hal yang tidak biasa.." ucap Abell dengan wajah heran.

"Apa itu, Nona Abell?" tanya Mizou ingin tahu.

"Aku merasa ingatan lamaku mulai muncul, namun aku masih bingung apakah itu sungguhan atau hanya sekadar alam bawah sadarku saja.."

"Jika itu benar, maka itu sangat baik. Kuharap, kau segera mengingat siapa dirimu, Abell Dorothy.."

"Tidak perlu memaksakan pikiranmu sendiri. Oh ya, sore ini pergilah bersamaku. Mobil milikmu, tinggalkan saja di sini atau supir akan mengantarkannya ke apartemenmu." Ucap Mizou.

Terjerat NAFSU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang