26. Tolong, lepaskanlah aku!

509 9 3
                                    

”Oleh karena itu, hentikan pernikahanmu bersama Abell sebelum Abell mengetahui semua..--”

“Hentikan mommy! Rencana pernikahanku bersama Abell akan tetap terjadi, jadi kalian tidak perlu sibuk mengurusi urusanku!” Tegas Dariel.

”Dariel, mengenai pembunuhan keluarga Dorothy, mommy tidak pernah tahu hal itu. Jadi mommy mohon, hentikan penderitaan Abell. Kau hanya akan membuat Abell semakin tersiksa, apalagi kalau Abell mengetahui semua ini..” ucap Mrs. Hanny berusaha untuk membujuk.

”Bukankah mommy sangat menginginkan Abell menjadi menantu. Lantas, mengapa sekarang mommy meminta hal yang sudah jelas tidak dapat kulakukan?” Tegas Dariel dengan tatapan dingin pada ibunya.

”Heru! Cepat, cegah Dariel!”

“Apa yang dapat kulakukan untuk anak itu! Bukankah kau ibunya jauh lebih paham watak anak itu!” Tegas Mr. Heru, ayah dari Dariel.

”Pergilah nyonya Hanny, kehadiranmu di sini membuatku sebagai istri Heru sangat tidak nyaman.” Tegas Mrs. Herme, istri kedua Mr. Heru atau ibu tiri dari Dariel.

Mrs. Hanny pun bergegas untuk pergi dari sana, sebelum masalah baru muncul.

Mansion ini adalah tempat dimana kisah cintaku denganmu, Heru. Namun, semua hancur, semenjak kau terbuai dengan sosok Cassandra..” batin Mrs. Hanny, rasa sesak seketika muncul, tatkala mengingat semua kenangan lama di mansion mewah keluarga Herme.

***

”Kita akan pergi ke apartemen Abell, sekarang.” Ucap Mrs. Hanny pada supir pribadinya.

”Baik nyonya.”

Mrs. Hanny berusaha untuk mencegah pernikahan antara Abell dan Dariel, karena ia tahu bahwa pernikahan ini tidak akan membawa kebahagiaan bagi Abell. Terlebih, sudah terlalu banyak luka yang ditorehkan keluarganya pada Abell, terutama Dariel.

Setelah beberapa saat kemudian...

Mereka pun tiba di apartemen kediaman Abell.

Sungguh malang nasibmu, Abell Dorothy..” batin Mrs. Hanny.

Tong tong ...

Suara bell kediaman Abell.

”Siapa?” ucap Abell, yang kebetulan hari ini sedang berada di apartemen kediamannya.

Ketika membuka pintu, ternyata Mrs. Hanny datang bersama seorang asisten sekaligus supir pribadinya.

”Silakan masuk bibi Hanny. Maaf, jika kurang rapi.”

”Tidak, ini sangat rapi Abell.” Ucap Mrs. Hanny, sembari memberikan paper bag berisikan makanan untuk Abell.

“Bagaimana kabar bibi, apakah sudah cukup sehat?” tanya Abell lembut, seperti biasanya..

”Aku berangsur-angsur membaik, Abell. Bibi langsung saja, Abell..” tiba-tiba saja, Mrs. Hanny bersujud di hadapan Abell saat itu juga.

”Maafkan keluarga kami, Abell.. kami sudah membuatmu menderita selama ini .. maafkan..” lirih Mrs. Hanny dengan berderai air mata.

”Bibi, jangan seperti ini. Kumohon, aku tidak pantas menerima perlakuan seperti ini..” Abell meraih tangan Mrs. Hanny untuk kembali bangun dan duduk di sampingnya.

”Semua yang terjadi pada keluargamu adalah ulah mantan suamiku, Heru Herme si bajingan itu.. aku sangat malu Abell.. ini pun belum cukup untuk dapat menebus dosa-dosa keluargaku..”

”Bibi, jika semua ini karena perbuatan Dariel, aku tidak akan menyalakan bibi.. namun, aku juga ingin menebus dosa mendiang ayahku pada mendiang putri bibi..” ucap Abell lirih.

Terjerat NAFSU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang