24. Kau bajingan!

291 5 2
                                    

Perusahaan H Group.

Dariel terlihat begitu serius dengan layar laptop yang berada di atas meja kerjanya saat ini.

Knock...Knock...Knock...

”Permisi, Tuan, ini adalah semua laporan wilayah yang tuan minta.” Ucap salah seorang asisten Dariel.

”Kau yakin hanya ada ini saja?”

”Benar, tuan. Semua wilayah atas nama kepemilikan keluarga Dorothy dan diwariskan kepada Nona muda, Abell Dorothy, tuan.”

”Lakukan semua tugasmu dengan baik, dan ingat! Jangan sampai Abell mengetahui hal ini, mengerti?”

”Baik, aku mengerti, tuan.” Setelah menyerahkan laporan tersebut, asisten itu pun undur diri dari hadapan Dariel.

”Ternyata, Dorothy masih memiliki suatu wilayah yang subur.. hal ini tidak boleh sampai Abell ketahui, jika tidak, maka Abell akan bisa melawanku. Untuk saat ini, aku harus bisa kembali menaklukkan Abell lagi..” ucap Dariel dengan tatapan licik.

Entah hal apa lagi yang Dariel rencanakan, dan apakah yang sebenarnya terjadi dimasa lalu. Apakah seperti yang Dariel katakan pada Abell?

Dariel membuka ponselnya dan menelepon Abell.

Abell: ”Hallo,?” ucap Abell yang mengangkat langsung panggilan dari Dariel.

Dariel: ”Malam ini kita akan pergi ke pesta. Kenakan dress yang akan segera diberikan oleh asistenku.”

Abell: ”Yah, baiklah.”

Dariel: ”Jika kau merasa kelelahan untuk merias wajah atau penampilan lainnya, kau bisa menggunakan jasa penata rias.”

Abell: ”Tidak perlu, aku akan melakukannya sendiri.”

”Jawaban yang sangat singkat sekali.. sepertinya, sangat sulit bagiku untuk mendapatkan ampunan darimu, Abell..” ucap Dariel, sedikit putus asa.

Hubungan yang saat ini mereka jalani, tak lebih dari sekadar perjanjian semata. Abell pun menjadi sosok wanita yang cukup dingin, tak seperti Abell dahulu. Terlebih lagi, hubungan mereka atas dasar ancaman dari Dariel.

Dariel membuka laci meja kerjanya, dan terdapat sebuah bingkai foto berukuran mini di sana. Di balik bingkai itu, terpajang foto Dariel tengah merangkul Abell. Abell terlihat bahagia dan tersenyum tulus. Namun kini, senyuman itu bahkan sudah tak pernah lagi Abell tunjukkan pada Dariel.

Ahk.. ”Tiba-tiba disaat seperti ini, aku bahkan sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak melakukan hal buruk lagi!” Ucap Dariel putus asa. Karena saat ini, Dariel sedang horni dan keinginan seksual itu muncul secara tiba-tiba.

Dariel melangkah menuju kamar mandi, lalu mulai melakukan aksi bermain solo menggunakan tangan dan cairan sabun. Sembari memandangi foto Abell dan membayangkan hal mesum bersama Abell.

***

Sementara disisi lainnya...

”Apartemen Kediaman Abell Dorothy”

“Ah, shit! Mengapa aku terus mengingat senior Mizou.._” gumam Abell.

Ting tong... Suara bell apartemen kediaman Abell.

Ketika melangkah menuju pintu dan melihat dari lubang kecil di pintu, ternyata Dariellah yang datang berkunjung.

Abell mempersilakan Dariel untuk masuk dan duduk di ruang tamu.

”Ingin makan cake manis? Aku baru saja membuatnya disela pekerjaanku..--”

Dariel meraih tangan Abell dan mendekap Abell. ”Mari kita menikah!” Ucap Dariel tergesa-gesa.

Terjerat NAFSU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang