Chapter 24 : Let it be

96 9 6
                                    

Helai demi helai berwarna pekat itu mulai berjatuhan di bawah lantai. Sedang di tangan pucat itu juga tak jauh berbeda. Jemari lentik nan kurus itu membersihkan satu - persatu rambut yang tersangkut di telapak tangannya.

Dengan bibir yang menyungging senyum. Gadis itu mengangguk. Setelahnya terdengar suara bising alat pencukur yang menggema di dalam ruangan.

' Sreet'

Tak membutuhkan waktu lama untuk mahkota yang sudah ia rawat selama bertahun - tahun itu untuk dibabat habis.

Menghela nafas. Gadis itu dengan cepat menutup kepalanya dengan sebuah hodie. Setelah kepergian para perawat, kini masuklah tiga orang yang sudah menungguinya sejak tadi.

" Anyeong.."

Sapa suara yang sangat ia kenali itu. Gadis bernama Yeji itu spontan menangis sambil memeluk tubuh namja yang kini sedang duduk di samping ranjangnya.

" Ya...kenapa menangis hm?"

Namun gadis itu tak kunjung berbicara. Hanya semakin mempererat pelukannya.

Dua orang di belakangnya ikut tersenyum melihat interaksi dua anak manusia itu.

" Sudah...sudah..jangan menangis hmm?"

Yeji mendongak lalu menghapus airmatanya dengan cepat. Ia benar - benar merasa malu dengan penampilannya yang sekarang. Tanpa rambut sehelaipun di kepalanya.

" Tzuyu membuatkan ini untukmu..."

Ucap namja bernama Chanwoo itu sambil membuka tas ransel miliknya yang berada di lantai.

" Kamu suka warna ungu kan?"

Chanwoo menyodorkan sebuah kupluk rajut berwarna ungu pastel dengan hiasan bunga di salah satu sisinya. Yeji tersenyum dan mengangguk.

Tak menunggu lama, Chanwoo lalu bangkit dan memakaikan benda itu untuk menutup kepala Yeji yang botak.

" Neomu yeoppo..."

Namja itu terkekeh menunjukkan deretan giginya yang putih.

" Gomawo..eonni.." Yeji tersenyum pada Tzuyu yang masih mematung di tempatnya.

Setelahnya Chanwoo menarik sebuah kursi roda ke depan ranjang Yeji. Gadis itu tersentak dan menatap bingung pada dua orang di belakangnya.

" Saatnya kalian menghabiskan waktu bersama..." Ucap Jungkook sambil mengacungkan ibu jarinya ke udara.

" Hmm ya..kalau begitu kami pergi dulu.."

Setelahnya Jungkook dan Tzuyu pergi meninggalkan mereka berdua.

Dengan hati - hati Chanwoo lalu menggendong Yeji dan mendudukkannya di kursi roda. Tak lupa membawa infus yang menggantung di dekat ranjang.

" Sore yang indah sangat disayangkan jika kamu hanya menghabiskan waktu di dalam kamar.."

Yeji hanya bisa terkekeh karena ucapan darinya. Gadis itu kini sedang menikmati tiap detik, menit waktu berjalan,ketika Chanwoo membawanya ke suatu tempat. Yang pasti Yeji tidak peduli kemana mereka akan pergi. Tapi selama bersama Chanwoo, gadis itu tak pernah mau menolak.

Di sebuah taman rumah sakit, Chanwoo menghentikan langkahnya. Ia lalu berjalan mendudukkan dirinya. Sedikit memposisikan diri agar berdekatan dengan tempat Yeji berada. Diam - diam ia menyelipkan tengan besarnya pada sela jemari kecil Yeji. Gadis itu menoleh dengan cepat, mempertemukan sepasang mata berbeda warna itu.

Untuk kesekian kali, Yeji kembali melihat senyum cerah bak cahaya pagi itu. Setelah sehari yang lalu hanya ada mendung di wajahnya.

" Aku senang kamu telah berubah pikiran..." Pria itu semakin erat menggenggam tangannya.

PUBERTY 🔞 ( ChanTzu ) -  COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang