Chapter 16 : Surprissed?

136 13 0
                                    

Pagi yang cerah. Mentari perlahan menampakkan sorot cahayanya. Jam dinding menunjukkan pukul 06.15 . Suara denting piring dan garpu menggema di dalam ruang makan itu.

" Yeji-ya, bagaimana sekolahmu?" Tanya Nyonya Jung yang sedang mengoles selai di atas roti.

" Semuanya baik - baik saja bibi. Aku bahkan sudah akrab dengan seimua teman satu kelasku"

Nyonya Jung tersenyum mendengar jawaban dari gadis itu. Ia lalu melirik pada Chanwoo yang sibuk meminum air.

" Bagaimana denganmu Chan?"

'Uhukkk'

Yeji bergegas menyodorkan tissue padanya.

" Eomma dengar dari Jungkook kau tak memiliki banyak teman"

Chanwoo menetralkan nafasnya sejenak. Ingin rasanya mencoreng mulut ember si Jeon mesum itu.

" Aku belum tertarik untuk berteman dengan siapapun, eomma"

Nyonya Jung menghela nafas. Sifat introvert putranya tidak pernah berubah.

" Padahal eomma berharap dengan adanya Tzuyu di dekatmu kau akan bisa lebih berbaur dengan lingkunganmu"

'Klatak'

Yeji tak sengaja menjatuhkan garpu yang ia pegang. Semuanya spontan menoleh ke arah Yeji yang sedang membungkuk mengambil garpunya.

" Kau baik - baik saja nak?"

" Iya bibi, tanganku hanya licin tadi"

Ia lalu melanjutkan sarapannya. Menghindari Chanwoo yang sedang menatapnya sekarang.

" Baiklah kalian sebaiknya sarapan lebih cepat, akan gawat jika terlambat. Terutama kamu Chan! Bolos sekolah tanpa ijin eomma terlebih dahulu!"

Chanwoo hanya mengangguk. Salahnya sendirikan yang rela mengorbankan sekolahnya demi menyelamatkan Tzuyu? Ngomong - ngomong... bagaimana keadaan Tzuyu sekarang ya?

Di tempat lain...

Seorang gadis tengah menyiapkan buku - buku pelajaran. Sesekali ia menghela nafas karena rasa lelahnya belum juga hilang. Baru semalam ia sampai di Korea. Beres - beres rumah dan pagi hari harus bersiap ke sekolah.

' tok tok tok'

"Iya masuk..."

Pintu itu terbuka menunjukkan sosok wanita paruh baya yang tersenyum di ambang pintu.

" Baru saja bibi mau membangunkanmu Tzuyu, ternyata kau malah sudah bersiap - siap"

Wanita itu berbicara dengan bahasa mandarin. Tzuyu tersenyum sejenak dan melanjutkan memakai sepatunya.

" Iya bibi, aku sudah terbiasah bangun pagi"

Wanita itu lalu berjalan mendekat ke arahnya. Pandangan matanya berkeliling mengamati kamar Tzuyu yang bercat warna cream. Ia lalu berpindah mengamati tzuyu yang sedang menata buku - bukunya.

" Kau terlihat kelelahan nak. Sehari lagi bolos Bibi rasa tidak masalah"

" Ah....tidak bibi aku tidak papa kok. Lagi pula terlalu banyak bolos tidak bagus untukku"

Wanita itu kembali tersenyum dengan ramah. Ia mengajak pelan rambut keponakannya itu.

" Baiklah, jika sudah selesai segeralah sarapan. Nanti bibi antar"

" Ne..Gomawo"

" Eh?"

" Itu artinya terima kasih bibi"

PUBERTY 🔞 ( ChanTzu ) -  COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang