Mereka berdua saling berjalan dalam diam. Semenjak peristiwa minggu lalu di rumah Chanwoo. Sana kini menjadi makin dekat dengan namja itu, sedangkan Tzuyu? Bahkan ia enggan memulai percakapan dengannya. Entah mengapa lebih baik tidak membuka pembicaraan dengannya atau dia semakin menyukai Chanwoo. Ya Tzuyu menyukainya sejak kecil.
" Tzuyu-ya?"
Tzuyu mendongak sekilas lalu berpaling.
" Ne?"
Chanwoo yang sejak awal sibuk dengan ponselnya pun menyimpan benda gepeng itu ke dalam saku. Sejujurnya ia jenuh saat yeoja ini selalu mendiamkannya tanpa sebab.
" Katakan padaku kenapa kau murung lagi?"
Tzuyu menggeleng pelan.
" Kau masih marah padaku hm?"
Ia tersenyum sekilas dan menggeleng pelan.
" Jadi kenapa seakan kau mendiamkanku berhari - hari ini?"
Tzuyu menghentikan langkahnya. Airmatanya tiba - tiba menetes. Ia menangis tanpa suara. Chanwoo yang merasa Tzuyu sudah tak berada di sampingnya pun menoleh kebelakang. Ia terkejut saat melihat Tzuyu sudah menangis di sana.
" Yak! Kenapa kau menangis aku kan hanya bertanya?"
Tangannya terangkat untuk menyeka airmata yeoja itu namun dengan mudah Tzuyu menahannya.
" Berhentilah bersikap seakan kau ini mengenalku ..... hikss hikss"
" Apa maksudmu ha? Bukankah aku ini sahabatmu?"
Tzuyu meremas erat kedua tangan Chanwoo yang masih ia genggam membuat namja itu semakin mengernyitkan alisnya.
" Aku tidak tahu apakah hubungan kita berdua ini layak disebut sahabat?"
" Aku tidak mengerti.."
" Kau Pabo!! Aku menyukaimu Chanu-ya..."
Chanwoo hanya bisa terdiam. Ia dapat dengan jelas melihat sorot mata Tzuyu yang sayu, seakan menahan banyak luka.
" Aku tahu aku bodoh... dan ini salah. Karena itu aku minta padamu.."
Tzuyu menghirup nafas sejenak.
" Jika memang kau menerimaku sebagai..... k-kekasihmu, berhentilah memiliki hubungan spesial dengan yeoja lain selain aku. Tapi jika memang kau tidak bisa... tak apa, aku bisa mengerti tapi... kumohon jangan pernah menganggapku ada..."
Bungkam. Chanwoo tidak bisa menjawab ungkapan dari Tzuyu. Tidak! Ini terlalu cepat. Ia belum tertarik untuk terikat dengan siapapun.. sungguh Chanwoo merasakan bimbang sekarang. Melihat keterdiaman Chanwoo. Tzuyu pun melepaskan genggaman tangannya. Airmatanya makin deras mengalir.
" Mianhae... aku telah merusak persahabatan kita, aku merusak semuanya... k-karena memang aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri. Kumohon mengetilah Chanu-ya. Aku telah menunggumu sejak lama..."
Tzuyu menggigit bibir bawahnya saat Chanwoo tak kunjung berkata - kata.
" A-aku mengeti Chanu-ya... aku memang tidak ada tempat di hatimu jadi...permisi.." Tzuyu pun berjalan menghindari Chanwoo namun ia terdiam saat merasakan seseorang menahan pergelangan tangannya.
" Mwo..?"
" Tzuyu-ya... tidak bisakah kita bersama sebagai sahabat..."
Sakit. Tentu saja sangat sakit. Tzuyu mencoba menahan nafasnya yang tersengal - sengal karena tangisnya namun gagal. Penantiannya selama bertahun - tahun haruslah sia - sia saat cinta pertamannya ini seakan dengan mudah menghempaskan perasaannya. Dengan sekuat tenaga Tzuyu melepaskan pegangan tangan chanwoo kepadannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUBERTY 🔞 ( ChanTzu ) - COMPLETE ✔
FanfictionPubertas adalah masa transisi dari masa anak ke masa dewasa. Lalu bagaimana jika saat masa - masa paling menggairahkan itu Jung Chanwoo, Seorang cowok polos harus mendapati kisah cinta pertamanya yang seperti nano nano. Penuh dengan warna dan kejuta...