Pubertas adalah masa transisi dari masa anak ke masa dewasa.
Lalu bagaimana jika saat masa - masa paling menggairahkan itu Jung Chanwoo, Seorang cowok polos harus mendapati kisah cinta pertamanya yang seperti nano nano. Penuh dengan warna dan kejuta...
Di sinilah kedua anak manusia itu. Menikmati es krim di sore hari, sambil menatap sunset yang indah.
Sudah lelah bersepeda keliling kota. Akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat sambil melihat latihan baseball dari klub sekolah mereka.
Tentu saja di sana ada Chanwoo...
" AYOOO CHANN SEMANGATT!!!!"
Teriak Moonbin saat Chanwoo berhasil melempar bola dengan gesit. Tzuyu yang berada di sampingnya mengernyit geli karena teriakan darinya.
Chanwoo pura - pura tidak mendengarnya. Sebenarnya ia senang karena kehadiran kedua sahabatnya itu. Namun... karena apa yang ia lihat tadi di kantin sekolah, masih membuatnya merasa muak.
" Oppa!!!"
Suara melengking itu....Chanwoo menoleh cepat dan menemukan dua orang perempuan dari kejauhan.
Yang satu melambai ceria kepadanya dan yang satu... entah, terlihat tidak suka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yeji bersama dengan Lia.
Chanwoo tersenyum dan balas melambai kepadanya. Tentu saja hal itu tidak luput dari pengelihatan Tzuyu.
Ia hanya bisa mendengus kesal.
" Bin oppa, kajja! Pulang!"
Moonbin memandang bingung Tzuyu yang tiba - tiba menarik hodie jaketnya.
" Yak! Mau ke mana?"
Tzuyu tak menjawab dan terus saja menarik Moonbin untuk beranjak.
Sedangkan Moonbin mau tak mau pun akhirnya menurut saja.
Tak lama setelahnya keduanya pun pergi dari tempat itu. Sedangkan Chanwoo, berusaha untuk tak peduli dengan ke akrab an Tzuyu dan Moonbin.
" Wajar saja kan? mereka kan saudara sepupu"
Gumam Chanwoo yang sedang beristirahat.
" Ok! Latihan sekarang cukup! Besok sore kita latihan lagi, dan ingat jaga kesehatan kalian ya karena pertandingan akan dilaksanakan sebentar lagi. Sekarang kalian boleh pulang!"
Ucap Namjoon kepada tim nya. Dan setelahnya para anggota tim baseball pun kembali ke rumah masing - masing. Chanwoo pun merapikan tasnya lalu berjalan menghampiri Yeji. Gadis itu masih saja menggemaakan.
Ia berlari lalu memeluk tubuh Chanwoo dengan erat.
" Oppa....."
Chanwoo hanya tersenyum...lalu mengacak rambutnya yang terurai.
" Kenapa ke mari?"
Yeji mendongak lalu memproutkan bibirnya..
" Kenapa? Tidak boleh?"
" Anieyo...bukankah sebaiknya kamu istirahat di rumah saja? Wajahmu kelihatan lelah sekali?"
Yeji hanya tersenyum. Saking asyiknya bersama Chanwoo ia sampai lupa jika ada Lia di belakangnya. Beberapa saat kemudian sopir yang biasa menjemput Lia pun datang. Tanpa basa - basi Lia pun lekas beranjak pulang.
