Chapter 23 : Final

174 16 3
                                    

Chanwoo duduk termenung di samping sebuah ranjang pasien. Menemani sosok perempuan yang terbaring tenang menatap langit - langit. Sebelah tangan mereka saling bergenggaman dengan erat.

" Kenapa kamu tidak bilang dari awal?" Chanwoo membuka mulut pada akhirnya karena sudah sekitar 1 jam lebih mereka berdampingan namun saling terdiam.

" Mian..a..aku hanya tidak ingin membuat oppa khawatir?"

Mendecih kesal..

" Kalau seperti ini justru kamu membuatku khawatir! Yeji-ya!"

Tak ada jawaban dari Yeji. Hanya airmata yang mulai berjatuhan membasahi pelipisnya. Bahkan hanya untuk sekedar melihat sosok Chanwoo ia pun tak sanggup. Hanya tangis yang menggambarkan bagaimana bersalahnya ia.

Tak mendapat jawaban. Chanwoo pun melepas genggaman tangan mereka lalu pergi meninggalkan Yeji sendirian. Ia berlari dengan frustasi di sepanjang lorong rumah sakit.

" Chan!!"

Panggil Moonbin saat tak sengaja berpapasan dengannya. Melihat Chanwoo yang menghentikan langkahnya pun ia mendekat. Menghampiri pria itu.

" Ada apa?"

Tanya Chanwoo dingin.

Saat ia menoleh, disitulah Moonbin tahu jika sahabatnya itu habis menangis. Moonbin tahu, jika sahabatnya ini benar - benar sedang sedih. Karena diantara mereka bertiga, Chanwoo lah yang paling jarang menunjukkan tangisnya.

Ia pun memeluk Chanwoo dengan erat..

" Apa yang terjadi?"

" Hiksss.....hiksss..."

Tubuh Chanwoo bergetar di dalam dekapan Moonbin. Ia mencengkeram kuat jaket yang Moonbin kenakan. Menumpahkan segala kekesalannya.

" Aku memang orang yang bodoh!"

Berjalan lesu menyusuri aspal hitam nan bersih itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berjalan lesu menyusuri aspal hitam nan bersih itu. Tzuyu menahan tangisnya kala teringat bagaimana Chanwoo memperlakukannya tadi. Padahal ia hanya ingin membelanya...tapi bahkan sekedar ditatap, mulutnya seakan terbekap oleh tatapan tajam pria itu.

" Jadi sekarang siapa yang bodoh!" gumamnya sembari menendang kerikil kecil, sehingga benda tersebut menggelinding ke halaman hijau nan luas yang berada di samping sungai.

Tzuyu terpaku menatap tiga orang yang sedang berada di sana. Ada Moonbin, Jungkook dan Chanwoo...Orang yang semenjak tadi menjajal paksa otaknya.

Moonbin sedang duduk santai di atas rumput sembari mengamati Jungkook yang tengah melempar bola baseball untuk dipukul Chanwoo dengan bat nya.

' Tak'

Bola itu melambung jauh lalu mendarat di rerumputan. Dengan semangat Jungkook kemudian berlari untuk mengambilnya. Kemudian melemparnya dari kejauhan. Chanwoo berteriak frustasi lalu memukul bola yang kembali datang itu.

PUBERTY 🔞 ( ChanTzu ) -  COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang