Yeji menatap kosong suasana di luar pesawat. Sudah sejak satu hari sebelum keberangkatan pesawat dari Taiwan ia terus menghindar dari Chanwoo. Setelah namja keluar dari RS pun Yeji berusaha untuk tidak peduli.
Bahkan kini ia dengan terang - terangan meminta Jungkook yang tak tahu apa - apa untuk duduk di antara mereka. Menjadi pembatas dari kedua anak manusia ini.
Sedangkan Chanwoo hanya bisa merasa bersalah. Bahkan belum sempat ia meminta maaf. Yeji terus menolak untuk berbicara dengannya.
Sudah terlalu merasa kecewa. Yeji terus diam mencoba melupakan pemandangan dan kenyataan memuakan itu namun nihil. Batinnya bergejolak tak jelas.
" Yeji-ya? Kau mau makan sesuatu?"
Yeji menoleh saat Jungkook bertanya padanya. Jika dirasakan perutnya memang sudah kosong sejak sehari yang lalu. Namun entah Yeji sama sekali tak berselera.
" Anieyo oppa. Aku tidak lapar"
Tolaknya halus. Ia tersenyum tipis lalu kembali menatap keluar jendela pesawat.
" Chan?"
Chanwoo yang menyibukan dirinya dengan musik kini menoleh sejenak ke arah Jungkook.
" Kau lapar tidak?"
" Anieyo"
Suara decihan keluar lepas dari bibirnya.
" Ck! Kalian berdua sama saja"
Jungkook pun berdiri.
" Mau kemana Jeon?"
" Toilet"
Dan setelahnya Jungkook meninggalkan Yeji dan Chanwoo dalam kecanggungan. Mereka saling berdiam.
Chanwoo melirik pada Yeji yang terus memandang keluar jendela. Helaan nafas keluar dari bibirnya. Dengan segenap kepercayaan diri yang terkumpul akhirnya ia berpindah tempat duduk.
Yeji merasa seseorang telah mengisi bangku Jungkook. Persetan ia tak peduli. Mungkin namja itu sudah selesai dengan panggilan alamnya.
Namun bahunya berjengkit saat merasakan sebuah kepala bersandar pada bahunya. Dugaannya salah. 100 % ini bukanlah Jeon Jungkook.
" M-mianhae..."
Suara parau itu masuk ketelingannya. Dengan lancang airmatanya turun membasahi kedua pipinya.
" Aku tidak bermaksud untuk membuatmu terluka...Yeji-ya"
Jantungnya mendadak berdetak dengan cepat saat merasakan tangannya digenggam dengan lembut.
" Kau boleh membenciku karena semua ini...tapi kumohon, jangan pernah membatalkan rencana pertunangan kita. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk menjaga dirimu!"
'Deg'
Yeji dengan segenap kekuatannya, mencoba menahan isakan yang sudah menjumbul hingga kerongkongannya.
" Aku juga sudah berjanji pada eomma..."
Ingin sekali ia menampar Chanwoo untuk membalas sakit hatinya. Namun otaknya berkata lain. Tubuhnya kini berbalik dan menatapnya penuh luka.
" Hiks....hiks...waeyo?"
Chanwoo tersenyum tipis. Ia lalu mendekatkan wajahnya. Menyatukan kedua kening mereka.
" Karena Laki - laki tidak pernah mengingkari janjinya..." gumamnya perlahan.
Yeji tak kuasa menahan tangisnya. Ia lalu memeluk erat tubuh Chanwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUBERTY 🔞 ( ChanTzu ) - COMPLETE ✔
FanfictionPubertas adalah masa transisi dari masa anak ke masa dewasa. Lalu bagaimana jika saat masa - masa paling menggairahkan itu Jung Chanwoo, Seorang cowok polos harus mendapati kisah cinta pertamanya yang seperti nano nano. Penuh dengan warna dan kejuta...