08. THE EUPHORIA
***
Hembusan angin membuat rambut Aileen sedikit beterbangan saat berjalan. Mata gadis itu menatap lurus kedepan saat merasa semua mata tertuju padanya, kali ini Raquel mengajaknya ke lapangan—melewati seluruh siswa siswi yang sedang duduk menikmati jam istirahat di koridor sekolah.
"Wow, mereka semua mendadak sok kenal sama lo." Raquel berbisik di telinga Aileen sambil menatap beberapa siswa-siswi yang kerap kali menyapa Aileen saat mereka lewat.
"Emang kenapa?" tanya Aileen tanpa mengalihkan pandangannya. Mata gadis itu tertuju pada beberapa orang lelaki yang sedang bermain basket di lapangan.
"Lo gak tau kalau diri lo famous?" Raquel menatap Aileen tak percaya saat gadis itu memilih duduk di samping Kanara saat mereka sampai disalah satu bangku yang ada di pinggiran lapangan.
Melihat Aileen yang hanya diam sambil menatap lurus kedepan membuat Raquel berdecak seraya mengikuti arah pandangan gadis itu. "Lo suka basket?" tanyanya sambil duduk di dekat Jessie.
"Lumayan," ujar Aileen.
"Tapi lo bisa main?"
Aileen mengangguk sebagai jawaban, mata gadis itu masih fokus menatap lelaki yang sejak awal mencuri perhatiannya. "Mau ikut eskul basket, gak? Gue dengar mereka lagi buka pendaftaran buat latihan, mau gue daftarin?" tanya Raquel membuat Aileen menggeleng saat menatap Gadis itu.
"Gue malas latihan."
"Santai, Arez udah biasa ngatasin orang kayak lo."
"Arez?" Aileen mengernyit binggung kala dirinya menoleh pada Raquel.
"Iya, Arez. Kakak gue, kebetulan dia kapten basket disekolah ini," jawab Raquel membuat Jessie mengangguk menyetujui ucapan gadis itu.
"Cowok yang lagi drible bola basket itu, namanya Arez," timpal Jessie sambil menunjuk seorang lelaki berkaos hitam yang baru saja memasukan bola basket kedalam ring.
Tanpa Aileen sadari gadis itu tersenyum saat mengetahui lelaki yang selama ini ia anggap bisu itu adalah Arez. Antarez Aldebaran, ia ingat betul nama lengkap lelaki itu, hanya saja tidak mengingat jelas wajahnya. Kali ini Aileen benar-benar hapal bentuk wajah lelaki itu termasuk gambar tatto dibagian dadanya, mengingat itu saja sudah membuat Aileen meringis akan kelakuan bodohnya semalam.
"Lo gak papa, Ai?" Shafira memegang bahu Aileen saat gadis itu meringis seraya menundukkan kepalanya.
Aileen menggeleng saat menoleh pada Shafira dengan kepala yang masih menunduk. Ia mendongak kala Raquel memanggil namanya. Mata gadis itu dibuat gagal fokus saat melihat Arez berjalan mendekati mereka sambil tersenyum tipis menatapnya. Aileen tidak menyadari kalau saat ini sudut bibirnya ikut tersenyum saat menatap Arez.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCIPESSA [On Going]
Teen FictionAileen berusaha keras membersihkan nama baiknya setelah rumor tentang dirinya beredar belakang ini, hampir seluruh siswa siswi Alexander High School membicarakan Aileen, pasalnya selain masalah kasus gadis itu, ia tiba-tiba saja dikabarkan dekat de...