12. Drugging

2.9K 200 13
                                    

12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12. Drugging

⚠️

***

Aileen menatap sekeliling kala dirinya terbangun dari tidur. Keningnya mengernyit binggung saat tidak menemukan Aiden, gadis itu menatap lama sebelah kirinya, tempat dimana Aiden tidur semalam. Aileen yakin semalam ia tidak bermimpi, Aiden benar-benar pulang secara nyatakan?

Gadis itu segera keluar dari kamarnya. Matahari belum menampakkan diri, diluar sana masih sedikit gelap dengan udara dingin yang menusuk kulit Aileen saat melewati salah satu jendela besar yang terbuka.

Hei, sepertinya hari ini Aileen mencatat rekor baru. Gadis itu bangun lebih awal dari pada sebelumnya, sekarang sudah jam 4.59 am. Matanya memicing melihat Aurel sedang menyiapkan sarapan dengan beberapa pelayan.

"Kamu udah mendingan, Ai?" Aurel menghentikan aktivitasnya, wanita itu berjalan mendekati Aileen lalu memegang dahi Aileen dengan punggung tangannya.

"Wow, you're fine." Aurel tersenyum saat suhu badan Aileen kembali stabil. Gadis itu duduk di meja makan, menatap Aurel yang menuangkan segelas susu dan mengoleskan selai roti untuknya.

"Kamu makan, ya. Bunda masih mau nyiapin sarapan dulu sebelum yang lain bangun," tutur Aurel, ia kembali melanjutkan aktivitasnya.

Aileen pikir Aurel pulang larut malam dengan Reindhard mengingat wanita itu baru saja selesai pemotretan di Bandung, mengingat kemarin wanita itu tidak berada dirumah dengan Reindhard.

"Buongiorno."

Aileen terlonjak mendegar suara serak Aiden dengan aksen italinya. Ia mendengkus saat lelaki itu duduk didekatnya dan memakan roti yang sudah Aurel oleskan selai. Aileen mengunyah pelan sisa potongan roti didalam mulutnya, iris matanya terpaku pada lingkaran hitam dibawah mata Aiden. Sudah berapa hari lelaki itu tidak tidur? Aileen menatap Aiden datar setelah meminum air.

"Udah berapa hari lo gak tidur?" Aileen berdecak kesal saat Aiden hanya menaikan satu alisnya sambil mengunyah roti, entah karena sedang dalam mulut penuh atau memang karena tidak mau menjawab.

"Kantung mata lo hitam banget, semalam lo gak tidur lagi, ya?" Mata Aileen memicing sekarang, mencoba menulusuri netra russet brown Aiden, berharap menemukan kebohongan dari lelaki itu. Sayangnya Aiden terlalu pandai menyembunyikan sesuatu, mata lelaki itu selalu teduh seolah tidak menyembunyikan apapun.

Aiden memegangi dahi Aileen, mencoba memeriksa suhu badan gadis itu. "Gue udah sembuh," decak Aileen sambil menyingkirkan tangan Aiden dari dahinya.

"Tetap istirahat."

"Gue mau sekolah."

Aiden menggeleng. "Istirahat, Aileen."

"Hari ini gue ulangan mata pelajaran peminatan, mama udah tau itu, dia pasti marah kalau gue gak sekolah," ketus Aileen.

PRINCIPESSA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang