19. Hot Topic

2K 182 10
                                    

19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


19. Hot Topic

***

Malam semakin larut, suhu dingin ruangan kian menusuk kulit orang-orang didalamnya. Semuanya tampak lelah, duduk dengan garis hitam dibawah mata. Tak lupa dengan helaan napas panjang, berusaha menguatkan diri agar rencana mereka segera terlaksana.

"Berapa banyak lagi yang harus di cetak?" Reindhard memperhatikan Chandra yang sedang merapikan tumpukan kertas.

"Seribu lima ratus," jawab wanita itu datar.

"Sial kenapa banyak sekali?" timpal Kenan dengan kesal. Pria itu semakin menyesap tembakaunya membiarkan kepulan asap yang mengudara menjadi bentuk kekesalannya.

"Itu tidak terlalu banyak, Ken. Tidak lama lagi akan selesai." Auris berkata sambil mengisi data-data kosong disecarik kertas. Tangannya bergerak mengambil kertas baru lalu mengulangi kegiatan yang sama. Begitu terus, Kenan bahkan sudah muak memperhatikan perempuan itu.

"Kau tidak bosan dengan pulpen dan kertas itu?"

Auris menatap Kenan dengan senyuman tipis. "Kau harus memikirkan sesuatu agar tidak bosan, Ken."

Kenan mengalihkan pandangannya pada Chandra. Wanita itu seakan mengerti dengan tatapan mata Kenan, "Kau tidak lihat aku sedang sibuk?" ujarnya ketus.

"Hanya sebentar."

"Don't be crazy Kenan," sinis Chandra.

Reindhard terkekeh melihat interaksi mereka. "Have pity on your husband, Chandra, he hasn't fulfilled his lust for several days."

"Tidak terasa kita lebih banyak menghabiskan waktu disini, we're almost rarely at home, right?" Aurel meletakan secangkir kopi hitam di hadapan Reindhard, wanita itu mengambil tempat duduk didekat prianya.

"We also rarely spend time with children." Chandra menimpali, wanita itu meregangkan jari-jarinya, kemudian bersandar sambil memejamkan mata.

"Children definitely understand our position now," sahut Auris seraya menyeruput capuccino-nya. Manik matanya memperhatikan Kenan yang mendekati Chandra.

"Get away from me." Chandra berkata tanpa membuka mata. Ia tahu Kenan berada didekatnya sekarang. Chandra menatap Kenan tajam kala merasa tubuhnya terangkat. "Apa yang kau lakukan sialan?"

"You should rest, honey." Kenan menggendong Chandra sembari berjalan memasuki sebuah ruangan. Tepat saat mereka sudah berada didalam sana, Auris dan yang lainnya terkekeh. Merasa lucu dengan sepasang suami istri itu.

Tak lama dari itu, derap langkah kaki membuat mereka beralih menatap seseorang yang baru saja masuk ke ruang khusus ini. "We have to start being careful this time," katanya serius.

PRINCIPESSA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang